Depresi Ditinggal Ibu Meninggal, Warga Tulungagung Ditemukan Gantung Diri di Pohon Jati
loading...
A
A
A
TULUNGAGUNG - WS (55), seorang laki-laki warga Desa Sukoharjo, Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung yang pergi tanpa pamit, ditemukan tewas tergantung di atas pohon jati di area perkebunan milik warga setempat, leher WS terjerat kain sarung dengan ujung lain terikat kuat pada dahan jati.
"Diduga bunuh diri," ujar Kapolsek Bandung Polres Tulungagung AKP Alpho Gohan kepada wartawan. WS belum lama ditinggal pergi ibunya. Sekitar sepekan lalu, ibunya meninggal dunia. Mungkin saking sedihnya. Sejak itu, prilaku WS berubah yang mengarah lazimnya orang depresi. "Keterangan keluarga yang bersangkutan seperti depresi setelah ibunya meninggal," kata Alpho.
baca juga: Bupati Cantik Ditangkap Bersama Suami, Rakyat Probolinggo Beri Apresiasi KPK
Pada Sabtu, 28 Agustus, WS tiba-tiba tidak ada di rumah. Di kamarnya tidak ada. Begitu juga di lingkungan sekitar rumah, juga tidak ada. Keluarga menyimpulkan WS pergi tanpa pamit dan langsung dilakukan pencarian. WS ditemukan menyendiri di dalam gua di kawasan hutan yang masih masuk wilayah desa. "Yang bersangkutan langsung dibawa pulang," terang Alpho.
Pada Senin 30 Agustus, WS kembali keluar rumah tanpa pamit. Pencarian kembali dilakukan. Karena di sekitar rumah tidak ada, keluarga memutuskan kembali menyisir kawasan hutan. Di gua tempat WS pernah ditemukan menyendiri, yang bersangkutan juga tidak ada. "Untuk yang kedua kalinya yang bersangkutan pergi tanpa pamit," papar Alpho.
Baca juga: 9 Kabupaten/Kota di Jatim Masuk PPKM Level 4, Gubernur Khofifah: Semoga Terus Membaik
Pencarian dilanjutkan dengan memperluas area penyisiran. Di atas pohon jati, WS ditemukan tewas dalam posisi tergantung. Lehernya terjerat kain sarung. Dalam olah TKP petugas juga menemukan sebilah pisau kecil. Jenazah WS dievakuasi ke Puskesmas Bandung. Menurut Alpho, dalam pemeriksaan sementara tidak ditemukan tanda bekas kekerasan pada tubuh korban.
Kematian korban diduga murni akibat gantung diri. Kendati demikian, polisi tetap melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan saksi-saksi. Dari puskesmas jenazah diserahkan kepada keluarga untuk langsung dimakamkan. "Jenazah yang bersangkutan diserahkan keluarga dan langsung dimakamkan," pungkas Alpho.
"Diduga bunuh diri," ujar Kapolsek Bandung Polres Tulungagung AKP Alpho Gohan kepada wartawan. WS belum lama ditinggal pergi ibunya. Sekitar sepekan lalu, ibunya meninggal dunia. Mungkin saking sedihnya. Sejak itu, prilaku WS berubah yang mengarah lazimnya orang depresi. "Keterangan keluarga yang bersangkutan seperti depresi setelah ibunya meninggal," kata Alpho.
baca juga: Bupati Cantik Ditangkap Bersama Suami, Rakyat Probolinggo Beri Apresiasi KPK
Pada Sabtu, 28 Agustus, WS tiba-tiba tidak ada di rumah. Di kamarnya tidak ada. Begitu juga di lingkungan sekitar rumah, juga tidak ada. Keluarga menyimpulkan WS pergi tanpa pamit dan langsung dilakukan pencarian. WS ditemukan menyendiri di dalam gua di kawasan hutan yang masih masuk wilayah desa. "Yang bersangkutan langsung dibawa pulang," terang Alpho.
Pada Senin 30 Agustus, WS kembali keluar rumah tanpa pamit. Pencarian kembali dilakukan. Karena di sekitar rumah tidak ada, keluarga memutuskan kembali menyisir kawasan hutan. Di gua tempat WS pernah ditemukan menyendiri, yang bersangkutan juga tidak ada. "Untuk yang kedua kalinya yang bersangkutan pergi tanpa pamit," papar Alpho.
Baca juga: 9 Kabupaten/Kota di Jatim Masuk PPKM Level 4, Gubernur Khofifah: Semoga Terus Membaik
Pencarian dilanjutkan dengan memperluas area penyisiran. Di atas pohon jati, WS ditemukan tewas dalam posisi tergantung. Lehernya terjerat kain sarung. Dalam olah TKP petugas juga menemukan sebilah pisau kecil. Jenazah WS dievakuasi ke Puskesmas Bandung. Menurut Alpho, dalam pemeriksaan sementara tidak ditemukan tanda bekas kekerasan pada tubuh korban.
Kematian korban diduga murni akibat gantung diri. Kendati demikian, polisi tetap melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan saksi-saksi. Dari puskesmas jenazah diserahkan kepada keluarga untuk langsung dimakamkan. "Jenazah yang bersangkutan diserahkan keluarga dan langsung dimakamkan," pungkas Alpho.
(msd)