Pemkot Parepare Belum Buka Pembelajaran Sekolah Tatap Muka
loading...
A
A
A
PAREPARE - Pemeritah Kota Parepare belum menerapkan pembelajaran sekolah tatap muka, seperti yang mulai dilakukan.beberepa daerah, meski angka kasus Covid-19 sudah mulai menurun.
Wali Kota Parepare , Taufan Pawe menegaskan, meski kasus Covid-19 mulai menurun pihaknya masih harus menunda pembelajaran tatap muka. "Kita tak ingin mengambil kebijakan untuk melakukan sekolah tatap muka, sebelum Parepare dinyatakan sebagai lokasi herd immunity," katanya.
Sekolah tatap muka, kata Taufan, belum bisa dilaksabakan lantaran anak didik tidak berada pada 1 RT/RW, Kelurahan saja. Saya tidak mau terlalu memaksakan tatap muka karena konsekwensinya kita tidak tau, sekarang saja belum landai.
"Jika herd immunity masyarakat Parepare sudah 65 hingga 70 persen, sekolah tatap muka baru bisa kita pertimbangkan, dan secara bertahap. Dan angka itu berdasarkan capaian pelaksanaan vaksin Covid-19," papar Taufan.
Pihaknya, jelas Taufan, tidak akan mengambil kebijakan gegabah semuanya harus pertimbangan secara komprehensif, semua pihak harus ikut berpikir dan sama–sama memutuskan.
Taufan menyebutkan, meski grafik perkembangan kasus Covid-19 di Parepare saat ini sudah mulai menurun, namun bersama Tim Gugus tetap bekerja secara progresif untuk melakukan testing, tracing, dan treatment, untuk terus menekan penyebaran Covid-19, bahkan mempercepat Parepare sebagai lokasi herd immunity.
“Capaian pelaksanaan vaksin saat ini sudah 34 persen. Jadi sedikit demi sedikit kalau sudah 65 sampai 70 persen, maka saya berani mengatakan lokasi itu sudah herd immunity. Saya juga menginginkan Parepare cepat jadi daerah atau lokasi yang sudah herd immunity,” tandasnya.
Suriyani, salah satu orang tua siswa mengapresiasi kebijakan Pemkot Parepare tersebut, karena sejak awal digaungkannya kembali sekolah tatap muka saatasih pandemi Covid-19, dia mengaku turut menolak.
"Tentu ada kekhawatiran kami selaku orang tua, terlebih masih pandemi. Tapi jika barometernya capaian herd immunity, tentu kami setuju sehingga bisa menjawab keraguan kami melepas anak ke sekolah," tandasnya.
Wali Kota Parepare , Taufan Pawe menegaskan, meski kasus Covid-19 mulai menurun pihaknya masih harus menunda pembelajaran tatap muka. "Kita tak ingin mengambil kebijakan untuk melakukan sekolah tatap muka, sebelum Parepare dinyatakan sebagai lokasi herd immunity," katanya.
Sekolah tatap muka, kata Taufan, belum bisa dilaksabakan lantaran anak didik tidak berada pada 1 RT/RW, Kelurahan saja. Saya tidak mau terlalu memaksakan tatap muka karena konsekwensinya kita tidak tau, sekarang saja belum landai.
"Jika herd immunity masyarakat Parepare sudah 65 hingga 70 persen, sekolah tatap muka baru bisa kita pertimbangkan, dan secara bertahap. Dan angka itu berdasarkan capaian pelaksanaan vaksin Covid-19," papar Taufan.
Pihaknya, jelas Taufan, tidak akan mengambil kebijakan gegabah semuanya harus pertimbangan secara komprehensif, semua pihak harus ikut berpikir dan sama–sama memutuskan.
Taufan menyebutkan, meski grafik perkembangan kasus Covid-19 di Parepare saat ini sudah mulai menurun, namun bersama Tim Gugus tetap bekerja secara progresif untuk melakukan testing, tracing, dan treatment, untuk terus menekan penyebaran Covid-19, bahkan mempercepat Parepare sebagai lokasi herd immunity.
“Capaian pelaksanaan vaksin saat ini sudah 34 persen. Jadi sedikit demi sedikit kalau sudah 65 sampai 70 persen, maka saya berani mengatakan lokasi itu sudah herd immunity. Saya juga menginginkan Parepare cepat jadi daerah atau lokasi yang sudah herd immunity,” tandasnya.
Suriyani, salah satu orang tua siswa mengapresiasi kebijakan Pemkot Parepare tersebut, karena sejak awal digaungkannya kembali sekolah tatap muka saatasih pandemi Covid-19, dia mengaku turut menolak.
"Tentu ada kekhawatiran kami selaku orang tua, terlebih masih pandemi. Tapi jika barometernya capaian herd immunity, tentu kami setuju sehingga bisa menjawab keraguan kami melepas anak ke sekolah," tandasnya.
(agn)