Apa yang Dilakukan Warga Jatim Selama PPKM Darurat, Ini Hasil Survei BPS

Sabtu, 14 Agustus 2021 - 16:50 WIB
loading...
Apa yang Dilakukan Warga Jatim Selama PPKM Darurat, Ini Hasil Survei BPS
Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, melakukan survei terhadap sebanyak 51.673 responden selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Foto/Ilustrasi
A A A
SURABAYA - Selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, periode 13-20 Juli 2021, Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, melakukan survei tentang perilaku masyarakat selama kebijakan tersebut berlangsung, terhadap sebanyak 51.673 responden.



Hasilnya, sebesar 65,46 persen responden menjawab, mereka banyak melakukan aktivitas berdoa. Kemudian 63,82 persen responden menyatakan, berkomunikasi dengan keluarga dan teman secara daring. Sebanyak 50,05 persen responden yang menyatakan melakukan aktivitas olah raga. "Sedangkan yang melakukan aktivitas rekreasi hanya sebesar 2,19 persen," kata Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan dalam rilisnya, Sabtu (14/8/2021).



Selama PPKM Darurat, sebesar 80,07 persen responden banyak yang mengurangi mobilitas, 85,10 persen menjaga sirkulasi udara, 89,11 persen menjaga etika batuk dan 78,83 persen responden meningkatkan imunitas. "Untuk pemakaian masker, sebanyak 56,84 persen responden memakai satu masker dan 30,63 persen responden memakai dua masker," tandas Dadang.



Hasil survei juga menunjukkan bahwa sekitar 63,63 persen kesadaran masyarakat dalam mengikuti program vaksinasi sudah cukup baik. Dari total 51.673 responden tersebut, sebanyak 39.560 responden sudah melakukan vaksinasi dengan sejumlah alasan.

Sebanyak 63,63 persen respoden melakukan vaskinasi atas kesadaran pribadi untuk pencegahan, sebanyak 32,77 persen melakukan vaksin karena diwajibkan atau diperintah oleh tempat kerja, atasan serta pemerintah, dan sebanyak 3,60 persen mendapat rekomendasi dari tenaga kesehatan.



Sementara sebanyak 12.113 responden lainnya belum melakukan vaksinasi , dengan sejumlah alasan di antaranya sebanyak 4,29 persen tidak mau vaksin karena tidak percaya efektiviatsnya, 14,85 persen tidak mau karena khawatir efek samping, 25,72 persen responden masih mencari lokasi yang menyediakan kuota vaksinasi, dan 20,27 persen sudah terjadwal tetapi belum waktunya.

"Kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan masih rendah. Sebesar 25 persen responden belum mencuci tangan dengan sabun dan sanitaizer. Lalu 32 persen belum patuh menjaga jarak minimal 2 meter, dan 21 persen belum patuh dalam menghindari kerumunan," pungkas Dadang.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1915 seconds (0.1#10.140)