Data BPS Februari: Pekerja Jawa Timur Didominasi Berpendidikan SD ke Bawah
loading...
A
A
A
SURABAYA - Pada Februari 2023, pekerja di Jawa Timur (Jatim) masih didominasi berpendidikan Sekolah Dasar (SD) ke bawah yaitu sebanyak 45,80 persen. Artinya, hampir separuh pekerja di provinsi ini didominasi mereka yang berpendidikan SD ke bawah.
Sementara itu, pekerja yang berpendidikan tinggi yaitu Diploma dan Universitas sebesar 2,09 juta orang atau 9,32 persen. Distribusi pekerja menurut pendidikan masih menunjukkan pola yang sama. Baik pada Februari 2021, Februari 2022 maupun Februari 2023.
"Dibandingkan dengan Februari 2022, persentase tenaga kerja dengan pendidikan SD ke bawah dan Sekolah Menengah Atas (SMA) mengalami kenaikan. Sedangkan jenjang yang lainnya mengalami penurunan," kata Koordinator Fungsi Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Sunaryo dalam rilisnya, Minggu (7/5/2023).
Baca juga: 2 Pekerja Perkebunan di Banyuwangi Diserang OTK, Polisi Kantongi Identitas Pelaku
Pada Februari 2023, pekerja di Jatim paling banyak berstatus buruh (karyawan/pegawai), yaitu 31,48 persen atau hampir sepertiga dari total penduduk bekerjanya. Sebaliknya, mereka yang berstatus berusaha dibantu buruh tetap/dibayar yaitu sebesar 3,98 persen.
Dibandingkan Februari 2022, status pekerjaan yang mengalami peningkatan adalah berusaha sendiri (1,11 persen), berusaha dibantu buruh tetap/dibayar (0,46 persen), pekerja bebas pertanian (1,41 persen), dan pekerja bebas nonpertanian (0,72 persen).
"Meskipun penduduk berstatus buruh hampir sepertiga penduduk yang bekerja di Jatim, tapi status ini mengalami penurunan dibandingkan Februari 2022, yaitu sebanyak 391.420 orang atau turun 2,46 persen," imbuh Sunaryo.
Data BPS Jatim juga menunjukkan, pada Februari 2023, pekerja di sektor informal sebanyak 14,46 juta orang (64,54 persen). Sedangkan yang bekerja di kegiatan formal sebanyak 7,94 juta orang (35,46 persen).
Pekerja di sektor informal pada Februari 2023 naik 2 persenjika dibandingkan Februari 2022. Peningkatan pekerja di sektor informal utamanya disumbang oleh peningkatan jumlah penduduk bekerja dengan status berusaha sendiri dan pekerja bebas.
Sementara itu, berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Februari 2023, terdapat tiga lapangan pekerjaan di Jatim yang menyerap tenaga kerja paling banyak. Yakni Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yaitu sebesar 33,79 persen. Lalu, Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor sebesar 19,07 persen. Selanjutnya, Industri Pengolahan sebesar 14,33 persen
Sementara itu, pekerja yang berpendidikan tinggi yaitu Diploma dan Universitas sebesar 2,09 juta orang atau 9,32 persen. Distribusi pekerja menurut pendidikan masih menunjukkan pola yang sama. Baik pada Februari 2021, Februari 2022 maupun Februari 2023.
"Dibandingkan dengan Februari 2022, persentase tenaga kerja dengan pendidikan SD ke bawah dan Sekolah Menengah Atas (SMA) mengalami kenaikan. Sedangkan jenjang yang lainnya mengalami penurunan," kata Koordinator Fungsi Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Sunaryo dalam rilisnya, Minggu (7/5/2023).
Baca juga: 2 Pekerja Perkebunan di Banyuwangi Diserang OTK, Polisi Kantongi Identitas Pelaku
Pada Februari 2023, pekerja di Jatim paling banyak berstatus buruh (karyawan/pegawai), yaitu 31,48 persen atau hampir sepertiga dari total penduduk bekerjanya. Sebaliknya, mereka yang berstatus berusaha dibantu buruh tetap/dibayar yaitu sebesar 3,98 persen.
Dibandingkan Februari 2022, status pekerjaan yang mengalami peningkatan adalah berusaha sendiri (1,11 persen), berusaha dibantu buruh tetap/dibayar (0,46 persen), pekerja bebas pertanian (1,41 persen), dan pekerja bebas nonpertanian (0,72 persen).
"Meskipun penduduk berstatus buruh hampir sepertiga penduduk yang bekerja di Jatim, tapi status ini mengalami penurunan dibandingkan Februari 2022, yaitu sebanyak 391.420 orang atau turun 2,46 persen," imbuh Sunaryo.
Data BPS Jatim juga menunjukkan, pada Februari 2023, pekerja di sektor informal sebanyak 14,46 juta orang (64,54 persen). Sedangkan yang bekerja di kegiatan formal sebanyak 7,94 juta orang (35,46 persen).
Pekerja di sektor informal pada Februari 2023 naik 2 persenjika dibandingkan Februari 2022. Peningkatan pekerja di sektor informal utamanya disumbang oleh peningkatan jumlah penduduk bekerja dengan status berusaha sendiri dan pekerja bebas.
Sementara itu, berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Februari 2023, terdapat tiga lapangan pekerjaan di Jatim yang menyerap tenaga kerja paling banyak. Yakni Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yaitu sebesar 33,79 persen. Lalu, Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor sebesar 19,07 persen. Selanjutnya, Industri Pengolahan sebesar 14,33 persen
(msd)