Terdampak Covid-19, Disparbud KBB Usulkan Pekerja Wisata Mendapatkan Bantuan
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung Barat (KBB) akan mengupayakan ke Pemerintah pusat agar para pekerja wisata mendapatkan bantuan sebagai pihak yang terdampak pandemi Covid-19.
Pasalnya, sektor pariwisata di KBB benar-benar terpuruk karena hantaman pandemi Covid-19 yang sudah berjalan sekitar 1,5 tahun. Sudah beberapa kali objek wisata dibuka dan tutup. Terakhir sejak PPKM Darurat diberlakukan 3 Juli 2021 sampai PPKM Level 4 hingga 2 Agustus 2021 mendatang objek wisata juga harus tutup.
Imbasnya banyak pekerja wisata yang terpaksa harus dirumahkan atau berhenti bekerja karena tutup. Sebab ada larangan objek wisata buka karena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) atau ketika misalnya KBB masuk zona merah penyebaran Covid-19.
"Kami sudah mengusulkan agar pekerja sektor pariwisata di KBB untuk mendapatkan bantuan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), sebagai pihak yang terdampak Covid-19," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB Heri Partomo, Senin (26/7/2021).
Pihaknya berharap bantuan tersebut bisa disalurkankepada para pekerja yang bergerak di bidang Pariwisata secepatnya. Termasuk juga pekerja di bidang ekonomi kreatif dan kebudayaan yang ada di bawah naungan Disparbud. Sebab, para pelaku wisata khususnya pekerja, sangat terdampak dengan kebijakan PPKM ini.
Sebab kondisi saat ini tentunya sangat memberatkan bagi para pekerja di sektor usaha wisata. Bantuan itu juga coba diusulkan ke Pemprov Jabar dan semoga juga turun. Sementara saat disinggung soal kompensasi biaya perawatan dan pemeliharaan objek wisata, hal tersebut belum masuk pembahasan.
"Kondisi pariwisata saat ini dampaknya sama seperti pertama penutupan, sangat terpuruk. Baru sedikit menarik nafas sudah ada lagi PPKM Darurat yang membuat objek wisata ditutup lagi," ucapnya.
Plt Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan mengatakan, akibat pandemi Covid-19 yang terus berlangsung sampai kini, ada beberapa capaian yang mengalami penurunan. Salah satunya adalah di sektor pariwisata, di mana jumlah kunjungan wisatawan selama 2020 hanya 4.088.811 dari sebelumnya 6.531.026 pada 2019.
"Akibat kondisi tersebut PAD dari sektor wisata turun hingga 42,70 persen. Begitupun dengan sektor perdagangan yang turun hingga minus 8,15 persen dari target 10 persen," ujarnya. adv
Pasalnya, sektor pariwisata di KBB benar-benar terpuruk karena hantaman pandemi Covid-19 yang sudah berjalan sekitar 1,5 tahun. Sudah beberapa kali objek wisata dibuka dan tutup. Terakhir sejak PPKM Darurat diberlakukan 3 Juli 2021 sampai PPKM Level 4 hingga 2 Agustus 2021 mendatang objek wisata juga harus tutup.
Imbasnya banyak pekerja wisata yang terpaksa harus dirumahkan atau berhenti bekerja karena tutup. Sebab ada larangan objek wisata buka karena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) atau ketika misalnya KBB masuk zona merah penyebaran Covid-19.
"Kami sudah mengusulkan agar pekerja sektor pariwisata di KBB untuk mendapatkan bantuan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), sebagai pihak yang terdampak Covid-19," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB Heri Partomo, Senin (26/7/2021).
Pihaknya berharap bantuan tersebut bisa disalurkankepada para pekerja yang bergerak di bidang Pariwisata secepatnya. Termasuk juga pekerja di bidang ekonomi kreatif dan kebudayaan yang ada di bawah naungan Disparbud. Sebab, para pelaku wisata khususnya pekerja, sangat terdampak dengan kebijakan PPKM ini.
Sebab kondisi saat ini tentunya sangat memberatkan bagi para pekerja di sektor usaha wisata. Bantuan itu juga coba diusulkan ke Pemprov Jabar dan semoga juga turun. Sementara saat disinggung soal kompensasi biaya perawatan dan pemeliharaan objek wisata, hal tersebut belum masuk pembahasan.
"Kondisi pariwisata saat ini dampaknya sama seperti pertama penutupan, sangat terpuruk. Baru sedikit menarik nafas sudah ada lagi PPKM Darurat yang membuat objek wisata ditutup lagi," ucapnya.
Plt Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan mengatakan, akibat pandemi Covid-19 yang terus berlangsung sampai kini, ada beberapa capaian yang mengalami penurunan. Salah satunya adalah di sektor pariwisata, di mana jumlah kunjungan wisatawan selama 2020 hanya 4.088.811 dari sebelumnya 6.531.026 pada 2019.
"Akibat kondisi tersebut PAD dari sektor wisata turun hingga 42,70 persen. Begitupun dengan sektor perdagangan yang turun hingga minus 8,15 persen dari target 10 persen," ujarnya. adv
(srf)