Dari Kabupaten Gowa, UMKM Bangkit Dukung Pembangunan Ekonomi Nasional

Minggu, 04 Juli 2021 - 23:35 WIB
loading...
A A A
“Tumbuhnya lambat karena situasi, tapi alhamdulillah kita tidak minus. Karena kita juga tetap menjaga para petani kita yang ada di Gowa khususnya di Tomobolo Pao. Tombolo Pao itukan yang mensupply bahan sandang papan yang ada di Makassar. Sayur, buah-buahan itukan ambilnya dari Tombolopau, itukan di Makassar semua dari kita makanya terus dijaga. Pertanian menjadi penopang ekonomi daerah ini,” tuturnya.

Dari sisi Pendapatan Asli Daerah (PAD) murni berhadapan dengan rumah sakit itu sekitar Rp300 miliaran. Hanya saja dengan situasi pandemi pasti turun, apalagi tahun lalu ada sekitar 3-4 bulan masyarakat dibebaskan bayar pajak sehingga tidak ada pemasukan.

Dari sisi Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Adnan menyebutkan tentu terus melakukan upayan untuk hal itu. Bahkan, pihaknya telah mengajukan dana PEN ke pemerintah pusat.

Nantinya, jika cair dana tersebut akan dimanfaatkan pada sektor padat karya seperti perbaikan infrastruktur. Sektor padat karya, ungkapnya, yang mampu memberikan multiflier effect seperti bisa menciptakan lapangan kerja bagi banyak orang.

“Jadi kalau misalnya kita dapat kucuran PEN itu secara tidak langsung itu pasti akselerasi ekonomi langsung meroket. Karena kita ini terus terjadi pemotongan bahkan tidak turun. Kita harus pahami kondisi nasional bagaimana susahnya di pandemi ini. Misalnya satu bidang aja, tahun lalu itu kita dapat Dana Alokasi Umum (DAK) khusus untuk infrastruktur jalan itu Rp95 miliar, r karena pandemi kita hanya ditransfer sekitar Rp14 miliar. Jadi bayangkan luas Kabupaten Gowa 2.239 km, tahun lalu hanya Rp14 miliar r bagaimana masyarakat tidak mengamuk, masyarakat tidak tahu kondisi kita seperti apa, dia merasa jalannya tidak diperbaiki,”paparnya.

Disisi lain pasca dilantik sebagai Sekjen APKASI, Adnan Purichta melihat asosiasi ini sangat memiliki andil besar menjadi jembatan aspirasi bagi pemerintah kabupaten di seluruh Indonesia .

“Kami bersama pengurus berkomitmen mengembangkan daerah, makanya dilakukan penyamaan persepsi dalam mengidentifikasi apa yang menjadi kebutuhan masyarakat di setiap daerah,”pungkasnya.

Terpisah, Kadis Koperasi dan UMKM Gowa, Andy Aziz Peter mengakui, jika trend pertumbuhan UMKM terus membaik, bahkan semakin bertambah. Sebelum pandemi jumlah UMKM di Gowa dikisaran 37.000, setelah pandemi mencapai 80.000 UMKM merujuk pada data penerima Bantuan bagi Pelaku Usaha Mikro (BPUM) dari pemerintah pusat.

“ Alhamdulillah UMKM di kabupaten Gowa berjalan dengan baik. Karena memang disisi lain tetap menjalankan protokol kesehatan setiap pelaku usaha. Kemudian beberapa instansi OPD yang terkait dengan UMKM tak henti-hentinya memberi edukasi terkait dengan produksi para pelaku usaha di kabupaten Gowa. Paling banyak yang tumbuh disetiap berapa kecamatan ini kuliner-kuliner dan sebagian juga dari industri rumah tangga,” ungkapnya.

Dia menambahkan, bentuk dukungan ke UMKM seperti dengan memberikan bantuan peralatan tempat jualan, industri rumah tangga untuk kompor dan sebagainya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3704 seconds (0.1#10.140)