Sekdes Meninggal dan Positif COVID-19 Bertambah, Relawan di Sitiarjo Kekurangan Alat dan Tenaga

Rabu, 30 Juni 2021 - 11:59 WIB
loading...
Sekdes Meninggal dan Positif COVID-19 Bertambah, Relawan di Sitiarjo Kekurangan Alat dan Tenaga
Relawan PMI dan Tagana Kabupaten Malang, menyiapkan makanan siap santap untuk warga di Dusun Rowoterate, Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjingwetan, Kabupaten Malang, yang menjalani isolasi akibat COVID-19. Foto/Dok. Tagana Kabupaten Malang
A A A
MALANG - Kasus penularan COVID-19 di Dusun Rowoterate, Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjingwetan, Kabupaten Malang, terus mengalami penambahan. Setelah lima orang dalam satu keluarga positif COVID-19 , kini ada 22 orang yang positif COVID-19 .



Anggota Tagana Kabupaten Malang, Syaiful Arif menyebutkan, Dusun Rowoterate, hingga kini masih ditutup total. "Penutupan Dusun Rowoterate, sesuai jadwal akan berakhir Sabtu (3/7/2021) mendatang. Tetapi belum diketahui apakah akan diperpanjang atau tidak, setelah jumlah kasus positif COVID-19 bertambah," tuturnya.



Selain itu, Sekretaris Desa Sitiarjo, Yudi (58) meninggal dunia pada Rabu (30/06/2021). Namun belum diketahui penyebab pasti meninggal dunianya. "Awalnya mengeluh tidak enak badan, lalu pulang kantor dan istirahat. Rencananya akan dibawa ke Puskesmas, tetapi sudah meninggal dunia ," terangnya.



Relawan yang juga menjadi Pendamping Lokal Desa (PLD) ini mengatakan, rencananya pemakaman Sekdes Sitiarjo tersebut, akan dilakukan dengan protokol kesehatan COVID-19 , karena dikawatirkan akan memicu klaster penularan baru.

Sejak sakit dan meninggalnya Sekdes Sitiarjo, diakuinya warga mulai dilanda kecemasan. Bahkan jumlah relawanan di dapur umum yang melayani makanan siap saji untuk warga di Dusun Rowoterate, terus mengalami penurunan.



Praktis tinggal relawan Tagana, dan Sibat PMI saja yang mengurus dapur umum. Jumlahnya tidak lebih dari empat orang, dan harus menyiapkan makanan siap saji untuk sekitar 700 orang. Makanan siap saji disediakan untuk tiga kali makan/hari.

Diakuinya, kondisi ini membuat para relawan kewalahan. Tambahan tenaga sangat dibutuhkan, agar para relawan tidak sampai kelelahan dan sakit. Selain itu, jumlah peralatan juga terbatas, utamanya alat perlindungan diri (APD) , seperti sarung tangan dan masker.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1556 seconds (0.1#10.140)