Semua Pasien COVID-19 Varian Delta Sembuh, Ini yang Dilakukan RS Lapangan Indrapura
loading...
A
A
A
SURABAYA - Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya, berhasil menangani pasien COVID-19 varian Delta B16172 asal India. Kini, delapan pasien COVID-19 tersebut telah sembuh dan dipulangkan ke rumahnya.
"Semua pasien yang terkonfirmasi COVID-19 varian Delta asal India tersebut dirawat dengan baik. Semuanya sudah dinyatakan sembuh, dan bisa pulang atau KRS (Keluar Rumah Sakit) oleh Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP)," kata Penanggungjawab RSLI Surabaya, Laksamana Pertama TNI dr I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara, Jumat (25/6/2021).
"Mereka (pasien COVID-19 varian Delta asal India) telah menjalani perawatan lebih dari 10 hari, dan dengan swab PCR dua kali negatif, mereka dinyatakan sembuh. Dua pasien bisa pulang setelah 14 hari perawatan, sisanya pulang setelah 15 dan 16 hari perawatan dan pengobatan di RSLI," imbuhnya.
Dia menambahkan, COVID-19 yang merebak di Bangkalan di antaranya adalah varian baru Delta (India). Dari sembilan orang tersebut, satu orang dirujuk ke Bojonegoro dan delapan orang dirawat di RSLI.
"Semua pasien varian baru Delta (India) yang dirawat di RSLI sudah sembuh dan pulang ke rumah masing-masing serta menjalani isolasi mandiri 3-5 hari untuk memastikan kondisinya baik," imbuhnya.
Selama menjalani isolasi mandiri tambahan tersebut, kata dia, mereka tetap dimonitoring oleh PKM dan Dinkes setempat serta mendapatkan dampingan dari Relawan Pendamping PPKPC-RSLI untuk membantu mengatasi permasalahan non-medis pasca pemulangan.
"Dengan keberhasilan penanganan pasien varian baru di RSLI, masyarakat tidak perlu terlalu takut dengan varian baru, namun harus tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat," katanya.
Kapasitas RSLI sejumlah 410 bed. Hingga Kamis (24/6/2021) jumlah pasien yang dirawat ada 291 orang. Ini karena ada pemulangan sejumlah 52 orang, 31 orang di antaranya pasien dari klaster Bangkalan . Namun, jumlah pasien yang dirawat akan segera bertambah karena jumlah inden (daftar tunggu) pasien sejumlah 113 orang dan jumlahnya terus bertambah.
"Selain dari klaster Bangkalan , jumlah pasien yang masuk maupun inden juga banyak berasal dari umum dan keluarga yang berasal Surabaya serta beberapa dari Sidoarjo, Gresik, dan kota sekitarnya," tandas Nalendra.
"Semua pasien yang terkonfirmasi COVID-19 varian Delta asal India tersebut dirawat dengan baik. Semuanya sudah dinyatakan sembuh, dan bisa pulang atau KRS (Keluar Rumah Sakit) oleh Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP)," kata Penanggungjawab RSLI Surabaya, Laksamana Pertama TNI dr I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara, Jumat (25/6/2021).
"Mereka (pasien COVID-19 varian Delta asal India) telah menjalani perawatan lebih dari 10 hari, dan dengan swab PCR dua kali negatif, mereka dinyatakan sembuh. Dua pasien bisa pulang setelah 14 hari perawatan, sisanya pulang setelah 15 dan 16 hari perawatan dan pengobatan di RSLI," imbuhnya.
Dia menambahkan, COVID-19 yang merebak di Bangkalan di antaranya adalah varian baru Delta (India). Dari sembilan orang tersebut, satu orang dirujuk ke Bojonegoro dan delapan orang dirawat di RSLI.
"Semua pasien varian baru Delta (India) yang dirawat di RSLI sudah sembuh dan pulang ke rumah masing-masing serta menjalani isolasi mandiri 3-5 hari untuk memastikan kondisinya baik," imbuhnya.
Selama menjalani isolasi mandiri tambahan tersebut, kata dia, mereka tetap dimonitoring oleh PKM dan Dinkes setempat serta mendapatkan dampingan dari Relawan Pendamping PPKPC-RSLI untuk membantu mengatasi permasalahan non-medis pasca pemulangan.
"Dengan keberhasilan penanganan pasien varian baru di RSLI, masyarakat tidak perlu terlalu takut dengan varian baru, namun harus tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat," katanya.
Kapasitas RSLI sejumlah 410 bed. Hingga Kamis (24/6/2021) jumlah pasien yang dirawat ada 291 orang. Ini karena ada pemulangan sejumlah 52 orang, 31 orang di antaranya pasien dari klaster Bangkalan . Namun, jumlah pasien yang dirawat akan segera bertambah karena jumlah inden (daftar tunggu) pasien sejumlah 113 orang dan jumlahnya terus bertambah.
"Selain dari klaster Bangkalan , jumlah pasien yang masuk maupun inden juga banyak berasal dari umum dan keluarga yang berasal Surabaya serta beberapa dari Sidoarjo, Gresik, dan kota sekitarnya," tandas Nalendra.
(eyt)