BLT Desa Lauwo Lutim Diduga Dipotong, Warga Hanya Terima Rp300 Ribu Tiap Bulan
loading...
A
A
A
LUWU TIMUR - Penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) ke masyarakat terdampak pandemi virus corona atau COVID-19 di Desa Lauwo, Kecamatan Burau, Luwu Timur (Lutim) dipersoalkan warga.
Pasalnya, nominal BLT yang diterima warga hanya Rp300 ribu setiap bulannya. Padahal, sesuai aturan, harusnya jumlah BLT yang diterima Rp600 ribu tiap bulannya. BLT ini diketahui sudah disalurkan selama dua bulan.
Dikonfirmasi via sambungan seluler, RT Teppareng, Desa Lauwo, Iskandar membenarkan bahwa ada warga yang melaporkan hanya menerima Rp300 ribu tiap bulannya.
"Ada warga yang melaporkan tentang bantuan BLT ini, salah satu laporan warga bahwa BLT ini juga dibagikan dipilih-pilih," kata dia, Selasa (26/5/2020).
Informasi yang dihimpun SINDOnews, pihak kepolisian juga telah menerima laporan tersebut, dan tengah melakukan penyelidikan..
Sementara itu, Kepala Desa Lauwo, Tahrim Langaji mengatakan, terkait hal ini, pihaknya akan memanggil kepala dusun untuk menjelaskan laporan warga tersebut.
"Saya juga sudah dengar itu dan saya akan ketemu sama kepala dusunnya untuk membahas hal ini," kata dia.
Tahrim juga menjelaskan, bahwa dirinya juga mengaku telah mendapat informasi terkait adanya laporan warga ke pihak kepolisian.
Pasalnya, nominal BLT yang diterima warga hanya Rp300 ribu setiap bulannya. Padahal, sesuai aturan, harusnya jumlah BLT yang diterima Rp600 ribu tiap bulannya. BLT ini diketahui sudah disalurkan selama dua bulan.
Dikonfirmasi via sambungan seluler, RT Teppareng, Desa Lauwo, Iskandar membenarkan bahwa ada warga yang melaporkan hanya menerima Rp300 ribu tiap bulannya.
"Ada warga yang melaporkan tentang bantuan BLT ini, salah satu laporan warga bahwa BLT ini juga dibagikan dipilih-pilih," kata dia, Selasa (26/5/2020).
Informasi yang dihimpun SINDOnews, pihak kepolisian juga telah menerima laporan tersebut, dan tengah melakukan penyelidikan..
Sementara itu, Kepala Desa Lauwo, Tahrim Langaji mengatakan, terkait hal ini, pihaknya akan memanggil kepala dusun untuk menjelaskan laporan warga tersebut.
"Saya juga sudah dengar itu dan saya akan ketemu sama kepala dusunnya untuk membahas hal ini," kata dia.
Tahrim juga menjelaskan, bahwa dirinya juga mengaku telah mendapat informasi terkait adanya laporan warga ke pihak kepolisian.
(luq)