Banyak Orang Tanpa Gejala, 4.263 Orang Diawasi Ketat di Surabaya
loading...
A
A
A
SURABAYA - Penularan Covid-19 masih terus meningkat di Kota Pahlawan. Banyaknya orang tanpa gejala (OTG) membuat tim pencarian mengalami banyak kesulitan.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menuturkan, pemetaan klaster terus dilakukan. Banyaknya OTG membuat penelusuran memang lebih sulit. "Saat ini total kami memantau 4.263 warga Surabaya," kata Risma ketika ditemui di halaman Balai Kota Surabaya, Senin (20/4/2020).
Bahkan, ada satu rumah yang 30 orang di dalamnya masuk dalam pantauan. "Kalau terdeteksi seperti ini lebih mudah, karena kami tahu riwayatnya," tegasnya.
Ia melanjutkan, dari jumlah orang yang dipantau itu ada 1.085 orang yang sudah sembuh. Meskipun sudah sembuh, mereka tetap dalam pemantauan kami. "Yang sudah sembuh kami wajibkan tetap pakai masker. Mereka tetap kami telepon setiap hari," ungkapnya.
Risma menjelaskan, orang yang dipantau ini berada di berbagai tempat. Ada 200 orang yang ditempatkan di hotel, ada yang di rumah sakit, serta ada yang isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.
"Tiap hari ada petugas dari puskesmas dan Linmas yang membagikan makanan sekaligus mengecek kondisi mereka," jelasnya.
Lihat Juga: Nobar Indonesia vs Uzbekistan, Pemkot-MNC Group Siapkan 9 Videotron di Balai Kota Surabaya
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menuturkan, pemetaan klaster terus dilakukan. Banyaknya OTG membuat penelusuran memang lebih sulit. "Saat ini total kami memantau 4.263 warga Surabaya," kata Risma ketika ditemui di halaman Balai Kota Surabaya, Senin (20/4/2020).
Bahkan, ada satu rumah yang 30 orang di dalamnya masuk dalam pantauan. "Kalau terdeteksi seperti ini lebih mudah, karena kami tahu riwayatnya," tegasnya.
Ia melanjutkan, dari jumlah orang yang dipantau itu ada 1.085 orang yang sudah sembuh. Meskipun sudah sembuh, mereka tetap dalam pemantauan kami. "Yang sudah sembuh kami wajibkan tetap pakai masker. Mereka tetap kami telepon setiap hari," ungkapnya.
Risma menjelaskan, orang yang dipantau ini berada di berbagai tempat. Ada 200 orang yang ditempatkan di hotel, ada yang di rumah sakit, serta ada yang isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.
"Tiap hari ada petugas dari puskesmas dan Linmas yang membagikan makanan sekaligus mengecek kondisi mereka," jelasnya.
Lihat Juga: Nobar Indonesia vs Uzbekistan, Pemkot-MNC Group Siapkan 9 Videotron di Balai Kota Surabaya
(msd)