Perindo Surabaya Apresiasi Intervensi Pemkot Terhadap Keluarga Chintya
loading...
A
A
A
SURABAYA - DPD Partai Perindo Kota Surabaya mengapresiasi langkah cepat Pemkot Surabaya telah menerjunkan tim untuk mengkroscek kondisi kesehatan dan kehidupan Chintya Afrianti Amala, penyandang disabilitas yang berjualan peyek dengan merangkak.
”Kami dari Partai Perindo juga turut peduli terhadap kondisi yang dialami Chintya. Melalui bacaleg-bacaleg kita, diwakili Marina Lipesik dari Dapil 3, kami juga memberi bantuan berupa makanan dan vitamin pada Chintya,” kataKetua DPD Partai Perindo Kota Surabaya Denny Mahendra,Selasa (25/7/2023).
Sebelumnya, remaja berusia 17 tahun di Kendangsari Gang 7 Sekolahan, Surabaya sempat viral di media sosial (Medsos) TikTok. Dalam video yang beredar, Chintya berjalan merangkak di pinggir jalan raya sembari berjualan peyek yang dikalungkan di lehernya.
Mewakili Wali Kota Surabaya, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Erna Purnawati bersama Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) M. Fikser mendatangi rumah keluarga Cyntya di Jalan Kendangsari Gang 7 Sekolahan, Surabaya.
Kedua pejabat itu didampingi Camat Tenggilis Mejoyo Wawan Windarto dan Lurah Kendangsari Surabaya Wisnu Wibowo. Camat Tenggilis Mejoyo Surabaya Wawan Windarto menjelaskan, pemkot telah memberikan sejumlah intervensi kepada keluarga Sumiyati.
Salah satu intervensi itu berupa bantuan tebus ijazah SMP Chintya. Sumiyati dan suaminya yang belum satu tahun menjadi warga Surabaya, juga mendapat intervensi BPJS Kesehatan hingga kursi roda.
”Sumiyati (ibunda Chintya), juga pernah ditawari Lurah Kendangsari ikut bekerja di padat karya. Bahkan, sempat pula ditawari modal usaha berjualan dengan disediakan rombong,” katanya.
”Kami dari Partai Perindo juga turut peduli terhadap kondisi yang dialami Chintya. Melalui bacaleg-bacaleg kita, diwakili Marina Lipesik dari Dapil 3, kami juga memberi bantuan berupa makanan dan vitamin pada Chintya,” kataKetua DPD Partai Perindo Kota Surabaya Denny Mahendra,Selasa (25/7/2023).
Sebelumnya, remaja berusia 17 tahun di Kendangsari Gang 7 Sekolahan, Surabaya sempat viral di media sosial (Medsos) TikTok. Dalam video yang beredar, Chintya berjalan merangkak di pinggir jalan raya sembari berjualan peyek yang dikalungkan di lehernya.
Mewakili Wali Kota Surabaya, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Erna Purnawati bersama Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) M. Fikser mendatangi rumah keluarga Cyntya di Jalan Kendangsari Gang 7 Sekolahan, Surabaya.
Kedua pejabat itu didampingi Camat Tenggilis Mejoyo Wawan Windarto dan Lurah Kendangsari Surabaya Wisnu Wibowo. Camat Tenggilis Mejoyo Surabaya Wawan Windarto menjelaskan, pemkot telah memberikan sejumlah intervensi kepada keluarga Sumiyati.
Salah satu intervensi itu berupa bantuan tebus ijazah SMP Chintya. Sumiyati dan suaminya yang belum satu tahun menjadi warga Surabaya, juga mendapat intervensi BPJS Kesehatan hingga kursi roda.
”Sumiyati (ibunda Chintya), juga pernah ditawari Lurah Kendangsari ikut bekerja di padat karya. Bahkan, sempat pula ditawari modal usaha berjualan dengan disediakan rombong,” katanya.
(ams)