Cegah Inflasi Kebutuhan Pokok, Pemkot Surabaya Maksimalkan Potensi Pasar Induk

Selasa, 16 Mei 2023 - 00:20 WIB
loading...
Cegah Inflasi Kebutuhan Pokok, Pemkot Surabaya Maksimalkan Potensi Pasar Induk
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memaksimalkan potensi Pasar Induk Sidotopo Surabaya (PISS). Langkah ini salah satu uapaya untuk menekan inflasi barang-barang kebutuhan pokok di Kota Pahlawan itu.
A A A
SURABAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memaksimalkan potensi Pasar Induk Sidotopo Surabaya (PISS). Langkah ini salah satu uapaya untuk menekan inflasi barang-barang kebutuhan pokok di Kota Pahlawan itu.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, pihaknya tengah berupaya menekan angka inflasi. "Pemkot hari ini berkonsentrasi terhadap inflasi untuk bahan pokok, sehingga hari ini kita melihat di pasar induk terkait kerjasama dengan supplier (pemasok) yang ada di masing-masing wilayah," kata Eri, Senin (15/5/2023).


Eri berharap dengan adanya pasar induk, maka kebutuhan pasar yang ada di Surabaya bisa terpenuhi. Di pasar tradisional bisa diperoleh barang-barang kebutuhan pokok dengan harga yang sama, seperti saat mengambil barang pokok pada supplier (pemasok) dari luar Kota Pahlawan.

"Sehingga akan tertata. Kalau sudah tertata maka infrastruktur Surabaya akan terjaga. Kemudian kualitas barang bisa dijamin, dan yang paling penting adalah saya bisa mengendalikan harga," ujar Eri.

Sekarang, lanjut dia, ada 4 pasar yang ambil supplier dari luar Surabaya dengan barang yang sama harganya, tetapi harganya ada yang Rp12.000, Rp12.500, Rp12.800, sampai Rp13.000."Tapi kalau sudah di pasar induk, maka di situlah saya bisa intervensi, bisa intervensi melalui subsidi BBM," pungkasnya.

Eri menerangkan bahwa Pemkot Surabaya tengah menyiapkan aplikasi yang menghimpun daftar harga barang-barang kebutuhan pokok. Aplikasi tersebut akan terkoneksi dengan pasar induk, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI, maupun Badan Pangan Nasional untuk mengetahui kebutuhan barang pokok yang ada di Kota Pahlawan.

"Contoh seperti beras, kita disuplai oleh Bulog. Agar barang ini tidak naik, maka kita memberikan (subsidi) angkutannya. Sehingga harga dari Bulog sampai ke pedagang pasar itu sama, karena angkutannya disubsidi," jelasnya. Baca juga:

Meski begitu, ia mengaku bahwa kebutuhan beras bagi warga Kota Surabaya semakin meningkat. Sebab, alokasi sebanyak 20 ton beras Bulog hanya dapat mencukupi kebutuhan enam pasar di Kota Pahlawan.

"Kalau ada inflasi beras naik, maka kita bisa kerjasama dengan pasar induk, karena pasar induk bisa menyiapkan dengan harga yang sama seperti Bulog. Pasar induk fungsinya seperti ini, bahkan saya setiap hari melakukan pengawasan itu melalui aplikasi harga pasar, maka inflasi itu bisa kita selesaikan dengan kita tekan," ungkapnya.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1996 seconds (0.1#10.140)