343 Nakes KBB Disiapkan Lakukan Rapid Test Antigen di Pos Penyekatan
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat (KBB) menerjunkan sebanyak 343 tenaga kesehatan untuk bersiaga di lokasi pos penyekatan larangan mudik 2021. Yakni di Jalan Raya Simpang, keluar Tol Padalarang, dan Terminal Wisata Grafika Cikole, Lembang.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes, KBB, Wishnu Pramulo Ady menyebutkan, para tenaga medis itu berjaga selama 24 jam untuk memastikan kondisi kesehatan masyarakat yang kedapatan memaksa mudik. Para pemudik akan diperiksa surat bebas rapid test dan dilakukan tes rapid antigen.
"Totalnya kita menyiapkan sebanyak 343 tenaga kesehatan berjaga bergantian di pos-pos penyekatan. Disiapkan juga rapid tes antigen dan jika kedapatan ada yang terindikasi gejala COVID-19 langsung dirujuk ke rumah sakit," ucapnya, Sabtu (8/5/2021).
Menurutnya, kegiatan pemeriksaan tersebut akan dilaksanakan selama larangan mudik diterapkan dari tanggal 6-17 Mei 2021.
Adapun 343 tenaga kesehatan tersebut terdiri dari dokter, tenaga kesehatan, dan tenaga kesehatan lainnya. Mereka berasal dari 32 Puskesmas yang ada di wilayah KBB.
"Tenaga medis ada 118, dokter 118, dan tenaga kesehatan lainnya sebanyak 107. Selain itu ada juga 40 unit mobil ambulans," sebutnya.
Disebutkannya, petugas kesehatan tersebut bertugas selama 24 jam yang dibagi dalam dua shift terdiri dari satu orang dokter, satu perawat dan satu orang supir ambulans.
Baca juga: Pengunjung Pusat Perbelanjaan di Kota Bandung Membludak, Begini Reaksi Satpol PP
Saat bertugas mereka tetap menjalankan prosedur pemeriksaan dengan mencatat data warga yang akan di rapid test antigen.
Baca juga: Pengendara yang Nekat Mudik Turun Drastis, Hanya 17 Kendaraan Diminta Putar Balik
"Sehari kita jaga siang dan malam selama 24 jam standby selama posko berjalan. Mereka bertugas memeriksa masyarakat yang kedapatan hendak mudik," pungkasnya. adi haryanto
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes, KBB, Wishnu Pramulo Ady menyebutkan, para tenaga medis itu berjaga selama 24 jam untuk memastikan kondisi kesehatan masyarakat yang kedapatan memaksa mudik. Para pemudik akan diperiksa surat bebas rapid test dan dilakukan tes rapid antigen.
"Totalnya kita menyiapkan sebanyak 343 tenaga kesehatan berjaga bergantian di pos-pos penyekatan. Disiapkan juga rapid tes antigen dan jika kedapatan ada yang terindikasi gejala COVID-19 langsung dirujuk ke rumah sakit," ucapnya, Sabtu (8/5/2021).
Menurutnya, kegiatan pemeriksaan tersebut akan dilaksanakan selama larangan mudik diterapkan dari tanggal 6-17 Mei 2021.
Adapun 343 tenaga kesehatan tersebut terdiri dari dokter, tenaga kesehatan, dan tenaga kesehatan lainnya. Mereka berasal dari 32 Puskesmas yang ada di wilayah KBB.
"Tenaga medis ada 118, dokter 118, dan tenaga kesehatan lainnya sebanyak 107. Selain itu ada juga 40 unit mobil ambulans," sebutnya.
Disebutkannya, petugas kesehatan tersebut bertugas selama 24 jam yang dibagi dalam dua shift terdiri dari satu orang dokter, satu perawat dan satu orang supir ambulans.
Baca juga: Pengunjung Pusat Perbelanjaan di Kota Bandung Membludak, Begini Reaksi Satpol PP
Saat bertugas mereka tetap menjalankan prosedur pemeriksaan dengan mencatat data warga yang akan di rapid test antigen.
Baca juga: Pengendara yang Nekat Mudik Turun Drastis, Hanya 17 Kendaraan Diminta Putar Balik
"Sehari kita jaga siang dan malam selama 24 jam standby selama posko berjalan. Mereka bertugas memeriksa masyarakat yang kedapatan hendak mudik," pungkasnya. adi haryanto
(boy)