Virus PMK Mengancam, Polisi Lakukan Penyekatan Angkutan Ternak di Batas Kota Sidoarjo
loading...
A
A
A
SIDOARJO - Tim gabungan Satgas Pangan Sidoarjo yang terdiri dari Dinas Pangan Pertanian dan Polresta Sidoarjo kini mengoptimalkan antisipasi penyebaran virus PMK pada hewan ternak.
Hal itu dilakukan mengingat Sidoarjo adalah salah satu kota di Jawa Timur yang positif terkena wabah penyakit mulut dan kuku (PMK),
Salah satu upaya yang dilakukan adalah melakukan penyekatan angkutan ternak dibatas kota. Seluruh angkutan ternak yang mengangkut ternak dari Sidoarjo untuk dibawa keluar kota, akan diputar balik dan dikembalikan ke tempat asal di Sidoarjo.
"Mau kirim ke Mojokerto, tapi disuruh balik oleh petugas," ujar Junaidi, pengemudi angkutan ternak.
Kondisi serupa juga diberlakukan bagi angkutan ternak yang membawa hewan ternak khususnya jenis sapi dari luarkota menuju Sidoarjo, juga akan dikembalikan ke daerah asal.
Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro mengatakan, penyekatan ini sengaja dilakukan, sebagai upaya untuk menekan penyebaran virus PMK yang menyerang hewan ternak, jenis sapi, kambing, kerbau, kuda dan babi.
"Kita gelar penyekatan di batas kota ini untuk mengatisipasi adanya pengiriman sapi keluar Sidoarjo," ujarnya.
Sejak pemerintah menyatakan Kota Sidoarjo sebagai salah satu kota di Jawa Timur yang terserang PMK, aktivitas pengawasan dan pemantauan peredaran dan pemotongan hewan ternak, khususnya jenis sapi terus ditingkatkan.
Baca juga: Ngeri! 1.247 Ternak di Jatim Terpapar Wabah PMK, RPH Perketat Dokumen Hewan Penyekatan ini dilakukan seiring adanya instruksi dari Pemkab Sidoarjo yang melarang pengiriman hewan ternak keluar daerah.
"Kami juga mengimbau para peternak dan masyarakat tidak terlalu panik. Jangan ada permainan harga pasar akibat dampak adanya PMK pada sapi karena stok daging juga aman tersedia," imbaunya.
Selain melakukan penyekatan angkutan ternak, tim gabungan TNI Polri dan Dinas Pangan Pertanian setiap hari juga melakukan sweeping terhadap sapi potong yang akan dipotong di rumah pemotongan hewan.
Hal itu dilakukan mengingat Sidoarjo adalah salah satu kota di Jawa Timur yang positif terkena wabah penyakit mulut dan kuku (PMK),
Salah satu upaya yang dilakukan adalah melakukan penyekatan angkutan ternak dibatas kota. Seluruh angkutan ternak yang mengangkut ternak dari Sidoarjo untuk dibawa keluar kota, akan diputar balik dan dikembalikan ke tempat asal di Sidoarjo.
"Mau kirim ke Mojokerto, tapi disuruh balik oleh petugas," ujar Junaidi, pengemudi angkutan ternak.
Kondisi serupa juga diberlakukan bagi angkutan ternak yang membawa hewan ternak khususnya jenis sapi dari luarkota menuju Sidoarjo, juga akan dikembalikan ke daerah asal.
Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro mengatakan, penyekatan ini sengaja dilakukan, sebagai upaya untuk menekan penyebaran virus PMK yang menyerang hewan ternak, jenis sapi, kambing, kerbau, kuda dan babi.
"Kita gelar penyekatan di batas kota ini untuk mengatisipasi adanya pengiriman sapi keluar Sidoarjo," ujarnya.
Sejak pemerintah menyatakan Kota Sidoarjo sebagai salah satu kota di Jawa Timur yang terserang PMK, aktivitas pengawasan dan pemantauan peredaran dan pemotongan hewan ternak, khususnya jenis sapi terus ditingkatkan.
Baca juga: Ngeri! 1.247 Ternak di Jatim Terpapar Wabah PMK, RPH Perketat Dokumen Hewan Penyekatan ini dilakukan seiring adanya instruksi dari Pemkab Sidoarjo yang melarang pengiriman hewan ternak keluar daerah.
"Kami juga mengimbau para peternak dan masyarakat tidak terlalu panik. Jangan ada permainan harga pasar akibat dampak adanya PMK pada sapi karena stok daging juga aman tersedia," imbaunya.
Selain melakukan penyekatan angkutan ternak, tim gabungan TNI Polri dan Dinas Pangan Pertanian setiap hari juga melakukan sweeping terhadap sapi potong yang akan dipotong di rumah pemotongan hewan.
(nic)