Wakil Bupati Maros dan BPOM Sidak Jajanan Takjil di Pasar

Selasa, 27 April 2021 - 16:18 WIB
loading...
Wakil Bupati Maros dan...
Wakil Bupati Maros, Suhartina Bohari melakukan sidak jajanan takjil di salah satu pasar yang berada di Kabupaten Maros, Selasa (27/4). Foto: SINDOnews/Najmi Limonu
A A A
MAROS - Wakil Bupati Maros , Suhartina Bohari bersama Ketua TP-PKK Ulfiah Yusuf, serta anggota Satuan Tugas (Satgas) Pangan Maros, melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap takjil yang dijual di lingkungan pasar, Selasa (27/4).

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengecek apakah panganan tersebut mengandung bahan berbahaya. Takjil yang diperiksa di antaranya cendol, kolang kaling, cingcau dan beberapa lainnya.



Wakil Bupati Maros menjelaskan, sidak makanan ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan Dinas Kesehatan bersama BPOM. Hal ini untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat yang ingin membeli takjil sebagai santapan buka puasa .

Dia menjelaskan, dalam sidak tersebut, ada 18 sampel makanan yang diambil untuk diteliti oleh BPOM. Tak sampai lima menit, hasil pemeriksaan terhadap sampel sudah keluar.

"Melalui sidak yang dilakukan di bulan Ramadhan ini, kami berharap bahan-bahan yang menjadi kebutuhan rumah tangga untuk berbuka puasa bisa dinyatakan aman untuk dikonsumsi. Dan berdasarkan hasil sidak hari ini, seluruh jajanan takjil yang dijual dinyatakan aman oleh BPOM," ungkap Wabup Maros.



Menurut Suhartina , aksi sidak akan dilakukan hingga menjelang lebaran. Sebisa mungkin kata dia, akan dilakukan di seluruh pasar yang ada di Kabupaten Maros.

Salah satu anggota Pengawas Penelitian BPOM, Andi Muliyati menyampaikan, petugas akan memeriksa sampel untuk mengetahui kandungan pada bahan makanan tersebut.

"Kami memeriksa beberapa takjil yang dijajakan dipasar. Yang dicek itu berupa boraks, formalin, metanil yellow, juga rhodamin B," tutur Andi Muliyanti.



Jika didapati pedagang menggunakan bahan berbahaya dalam jualannya, maka pihaknya kata Muliyanti akan memberikan pembinaan. Memberikan edukasi tentang bahaya yang ditimbulkan jika bahan berbahaya dikonsumsi terus menerus. Selanjutnya, mereka diminta tidak menggunakan bahan berbahaya lagi.

"Meskipun bahaya yang ditimbulkan dari pengkonsumsian jangka pendek tidak terlalu menakutkan, tapi untuk pengkonsumsian jangka panjang tentu tetap akan menimbulkan dampak yang berbahaya. Dampaknya itu seperti kerusakan hati serta jantung ," tutupnya.
(luq)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3363 seconds (0.1#10.140)