COVID-19 Dipercaya Sebagai Karya Ahli Biologi Molekuler
loading...
A
A
A
PARIS - COVID-19 diperkirakan bukan berasal dari alam, namun dikembangkan di laboratorium di kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, yang dikenal sebagai pusat penyebaran wabah virus Corona.
"Virus itu adalah buatan, itu adalah karya ahli biologi molekuler," kata ahli virus Perancis, Luc Montagnier, dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Pourquoi docteur tentang kesehatan, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (19/4/2020).
Montagnier adalah virologi atau ahli virus yang memenangkan Hadiah Nobel untuk penemuan terkait HIV pada 2008. Montaigner dalam wawancara itu menyebutkan bahwa partikel HIV ditambahkan ke COVID-19. (Baca juga; Zona Merah COVID-19 Kabupaten Bogor Meluas, Kasus Orang Tanpa Gejala Sulit Dideteksi )
Menurut Montagnier, laboratorium Wuhan telah mengkhususkan diri pada virus Corona ini sejak awal 2000-an dan karyawannya memiliki keahlian di bidang ini. "Laporan bahwa virus itu berasal dari apa yang disebut pasar basah di China adalah "legenda yang indah", karena Covid-19 dikembangkan di laboratorium," katanya.
Dia juga menyatakan bahwa para ilmuwan Perancis bukan yang pertama kali menemukan partikel HIV dalam COVID-19. Dia menuturkan, sekelompok peneliti India sebelumnya telah mencoba untuk mempublikasikan sebuah penelitian, di mana genom lengkap dari virus Corona ini memiliki urutan HIV, virus AIDS.
Pada saat yang sama, Montagnier menambahkan bahwa dia tidak menuduh siapa pun dan para ilmuwan China mungkin telah berusaha mengembangkan vaksin AIDS. (Baca juga; Al Azhar Mesir: Covid-19 Bukan Alasan untuk Tak Berpuasa Selama Ramadhan )
"Virus itu adalah buatan, itu adalah karya ahli biologi molekuler," kata ahli virus Perancis, Luc Montagnier, dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Pourquoi docteur tentang kesehatan, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (19/4/2020).
Montagnier adalah virologi atau ahli virus yang memenangkan Hadiah Nobel untuk penemuan terkait HIV pada 2008. Montaigner dalam wawancara itu menyebutkan bahwa partikel HIV ditambahkan ke COVID-19. (Baca juga; Zona Merah COVID-19 Kabupaten Bogor Meluas, Kasus Orang Tanpa Gejala Sulit Dideteksi )
Menurut Montagnier, laboratorium Wuhan telah mengkhususkan diri pada virus Corona ini sejak awal 2000-an dan karyawannya memiliki keahlian di bidang ini. "Laporan bahwa virus itu berasal dari apa yang disebut pasar basah di China adalah "legenda yang indah", karena Covid-19 dikembangkan di laboratorium," katanya.
Dia juga menyatakan bahwa para ilmuwan Perancis bukan yang pertama kali menemukan partikel HIV dalam COVID-19. Dia menuturkan, sekelompok peneliti India sebelumnya telah mencoba untuk mempublikasikan sebuah penelitian, di mana genom lengkap dari virus Corona ini memiliki urutan HIV, virus AIDS.
Pada saat yang sama, Montagnier menambahkan bahwa dia tidak menuduh siapa pun dan para ilmuwan China mungkin telah berusaha mengembangkan vaksin AIDS. (Baca juga; Al Azhar Mesir: Covid-19 Bukan Alasan untuk Tak Berpuasa Selama Ramadhan )
(wib)