Hadir Virtual, Pengadilan Musik Datangkan 3 Pemuda Terancam Menggelora
loading...
A
A
A
Perwakilan DCDC Agus Dhani Hartono mengatakan, setelah sempat tersendat akibat diberlakukannya pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), DCDC Pengadilan Musik kembali hadir secara virtual, menyapa para penggemarnya. DCDC mencoba terus memberikan hiburan menarik dengan menghadirkan band indie berkualitas yang sedang hits di jalurnya.
"Konsepnya kami buat dengan mengambil tapping video yang ditayangkan secara virtual, menghindari terjadinya kerumunan. Ini berbeda dengan Pengadilan Musik yang biasanya mendatangkan penonton secara langsung," katanya.
Hadirnya DCDC Pengadilan Musik Virtual tak lepas dari tuntutan netizen chanel DCDC yang jumlahnya mencapai 1,8 juta. Mayoritas netizen meminta program tersebut tetap hadir di tengah pandemi.
Pengadilan Musik Virtual adalah salah satu program spesial dari Djarum Coklat Dot Com (DCDC), terjemahan terbaru dari Pengadilan Musik yang merespon kondisi pandemi. Program ini secara rutin mengundang dan mengkaji materi-materi terbaru dari band atau musisi independen tanah air yang aktif dalam membuat karya.
Lewat program ini, kata dia, mereka akan menyandang predikat sebagai terdakwa, dan harus menghadapi berbagai tuntutan yang dilontarkan oleh Jaksa Penuntut. Jika terdakwa berhasil berbicara atas nama karya, dia akan bebas dari tuntutan dan materinya akan dinyatakan layak untuk dikonsumsi oleh publik.
"Terdakwa PT Menggelora ini tidak asing lagi di dunia hiburan. Personelnya cukup dikenal di TikTok. Mereka juga berencana mau merilis album, sehingga sangat tepat ketika mereka kami hadirkan, untuk menguji karya yang akan mereka publikasikan," katanya.
Sementara itu, Panitera DCDC Pengadilan Musik Virtual Edi Brokoli mengaku, tidak ada perbedaan signifikan antara event yang dihadiri penonton dan virtual. Apalagi, dia sudah biasa hadir di layar kaca, dengan kondisi shooting tanpa penonton.
"Saya sudah biasa shooting tanpa penonton, jadi enggak masalah. Apalagi, kami sudah menemukan chemistry sehingga sidang tetap mengalir seperti biasa," kata dia. (CM)
Lihat Juga: Puluhan Offroader Adu Skill di Super Challenge Monster Road Cirebon, Taklukkan Sirkuit Ekstrem
"Konsepnya kami buat dengan mengambil tapping video yang ditayangkan secara virtual, menghindari terjadinya kerumunan. Ini berbeda dengan Pengadilan Musik yang biasanya mendatangkan penonton secara langsung," katanya.
Hadirnya DCDC Pengadilan Musik Virtual tak lepas dari tuntutan netizen chanel DCDC yang jumlahnya mencapai 1,8 juta. Mayoritas netizen meminta program tersebut tetap hadir di tengah pandemi.
Pengadilan Musik Virtual adalah salah satu program spesial dari Djarum Coklat Dot Com (DCDC), terjemahan terbaru dari Pengadilan Musik yang merespon kondisi pandemi. Program ini secara rutin mengundang dan mengkaji materi-materi terbaru dari band atau musisi independen tanah air yang aktif dalam membuat karya.
Lewat program ini, kata dia, mereka akan menyandang predikat sebagai terdakwa, dan harus menghadapi berbagai tuntutan yang dilontarkan oleh Jaksa Penuntut. Jika terdakwa berhasil berbicara atas nama karya, dia akan bebas dari tuntutan dan materinya akan dinyatakan layak untuk dikonsumsi oleh publik.
"Terdakwa PT Menggelora ini tidak asing lagi di dunia hiburan. Personelnya cukup dikenal di TikTok. Mereka juga berencana mau merilis album, sehingga sangat tepat ketika mereka kami hadirkan, untuk menguji karya yang akan mereka publikasikan," katanya.
Sementara itu, Panitera DCDC Pengadilan Musik Virtual Edi Brokoli mengaku, tidak ada perbedaan signifikan antara event yang dihadiri penonton dan virtual. Apalagi, dia sudah biasa hadir di layar kaca, dengan kondisi shooting tanpa penonton.
"Saya sudah biasa shooting tanpa penonton, jadi enggak masalah. Apalagi, kami sudah menemukan chemistry sehingga sidang tetap mengalir seperti biasa," kata dia. (CM)
Lihat Juga: Puluhan Offroader Adu Skill di Super Challenge Monster Road Cirebon, Taklukkan Sirkuit Ekstrem
(ars)