Dubes Prancis Tiba-tiba Datangi Surabaya Temui Wali Kota, Ada Apa?
loading...
A
A
A
SURABAYA - Setelah lama jarang ada tamu dari luar negeri ke Kota Pahlawan, sejumlah delegasi dari Kedutaan Besar Prancis untuk Indonesia mengunjungi Balai Kota Surabaya, Rabu (24/3/2021).
Rombongan dari Kedutaan Besar Prancis itu terdiri dari Duta Besar Prancis untuk Indonesia Olivier Chambard, Konselor Ekonomi Dominique Lebastard, Direktur Business France Rachid Boulaouine, Atase Pertahanan Kolonel Sven Meic, Konsul Sebastien Lallemend, Sekretaris Pertama Pierre Vincent, Direktur Institut Francais d’Indonesie (IFI) Surabaya Benoit Bavouset, dan Han Jayanata Konsul Kehormatan Prancis di Surabaya.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menuturkan, pihaknya menjelaskan tentang penanganan COVID-19 di Kota Surabaya. Selain itu, ada juga pembahasan tentang peluang kerjasama yang bisa dilakukan antara Surabaya dengan Prancis. Bahkan, saat itu ia memastikan Surabaya membuka diri untuk berkolaborasi dan kerjasama dengan Prancis, termasuk dalam bidang pendidikan dan kebudayaan.
"Tentu kita membuka diri untuk berkolaborasi. Kami juga berharap ada investasi yang masuk ke Surabaya untuk membantu warga. Kami berharap kerjasama Surabaya dengan Prancis terus ditingkatkan," kata Eri.
Sementara itu, Duta Besar Prancis untuk Indonesia Olivier Chambard mengaku sengaja mendatangi Surabaya karena Surabaya merupakan salah satu kota besar di Indonesia dalam bidang industri.
Ia juga memastikan di Surabaya dan Jawa Timur, ada banyak sekali perusahaan Prancis yang tentunya mempekerjakan orang-orang Indonesia atau orang lokal di Surabaya. "Investasi Prancis di Indonesia juga mengedepankan ekspor import," tegasnya.
Selain dalam bidang ekonomi, Dubes Prancis untuk Indonesia ini juga menjelaskan kerjasama dalam bidang pendidikan dan kebudayaan . Bahkan, ia memastikan bahwa di Surabaya ini ada Institut Francais d’Indonesie (IFI) yang sudah berdiri sejak 50 tahun silam. "Nah, di sana ada pembelajaran Bahasa Prancis dan juga pengembangan kebudayaan Prancis," katanya.
Oleh karena itu, ia menjelaskan project ke depannya yang dia tawarkan adalah kelas bilingual Bahasa Prancis. Harapannya, nanti akan banyak pelajar-pelajar dan mahasiswa Indonesia yang mengikuti kelas tersebut dan akhirnya dapat melanjutkan studi di Prancis.
Rombongan dari Kedutaan Besar Prancis itu terdiri dari Duta Besar Prancis untuk Indonesia Olivier Chambard, Konselor Ekonomi Dominique Lebastard, Direktur Business France Rachid Boulaouine, Atase Pertahanan Kolonel Sven Meic, Konsul Sebastien Lallemend, Sekretaris Pertama Pierre Vincent, Direktur Institut Francais d’Indonesie (IFI) Surabaya Benoit Bavouset, dan Han Jayanata Konsul Kehormatan Prancis di Surabaya.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menuturkan, pihaknya menjelaskan tentang penanganan COVID-19 di Kota Surabaya. Selain itu, ada juga pembahasan tentang peluang kerjasama yang bisa dilakukan antara Surabaya dengan Prancis. Bahkan, saat itu ia memastikan Surabaya membuka diri untuk berkolaborasi dan kerjasama dengan Prancis, termasuk dalam bidang pendidikan dan kebudayaan.
"Tentu kita membuka diri untuk berkolaborasi. Kami juga berharap ada investasi yang masuk ke Surabaya untuk membantu warga. Kami berharap kerjasama Surabaya dengan Prancis terus ditingkatkan," kata Eri.
Sementara itu, Duta Besar Prancis untuk Indonesia Olivier Chambard mengaku sengaja mendatangi Surabaya karena Surabaya merupakan salah satu kota besar di Indonesia dalam bidang industri.
Ia juga memastikan di Surabaya dan Jawa Timur, ada banyak sekali perusahaan Prancis yang tentunya mempekerjakan orang-orang Indonesia atau orang lokal di Surabaya. "Investasi Prancis di Indonesia juga mengedepankan ekspor import," tegasnya.
Selain dalam bidang ekonomi, Dubes Prancis untuk Indonesia ini juga menjelaskan kerjasama dalam bidang pendidikan dan kebudayaan . Bahkan, ia memastikan bahwa di Surabaya ini ada Institut Francais d’Indonesie (IFI) yang sudah berdiri sejak 50 tahun silam. "Nah, di sana ada pembelajaran Bahasa Prancis dan juga pengembangan kebudayaan Prancis," katanya.
Oleh karena itu, ia menjelaskan project ke depannya yang dia tawarkan adalah kelas bilingual Bahasa Prancis. Harapannya, nanti akan banyak pelajar-pelajar dan mahasiswa Indonesia yang mengikuti kelas tersebut dan akhirnya dapat melanjutkan studi di Prancis.
(eyt)