Miris! Paman Bejat Ancam Keponakan Berusia 11 Tahun Berhubungan Seks
loading...
A
A
A
BALIKPAPAN - Seorang pria di Balikpapan, Kalimantan Timur tega mencabuli keponakannya sendiri yang masih berusia 11 tahun. Ironisnya, aksi bejat ini dilakukan pelaku sebanyak dua kali. Dihadapan polisi, tersangka berinisal AF (41 tahun) warga Balikpapan Barat ini berdalih nekat mencabulikeponakan lantaran khilaf.
Baca juga: Kerap Menodong Warga Pendatang, Paman dan Keponakan Ditangkap Polisi
Kasat Reskrim Polresta Balikpapan Kompol Rengga Puspo Saputro, Selasa (9/3/2021) mengungkapkan, terungkapnya kasus pencabulan ini berawal dari aduan korban kepada neneknya. Korban berinisial DD mengaku dicabuli oleh pamannya.
Baca juga: Warisan Berdarah, Paman dan Bibi Tewas Dibantai Keponakan
Selanjutnya, sang nenek yang mengetahui cerita cucunya lantas melaporkan peristiwa ini ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Balikpapan. "Kami kemudian mengamankan pelaku pada 4 Maret 2021 di rumahnya di Balikpapan Barat," katanya.
Dihadapan penyidik, AF mengaku jika sudah dua kali meniduri keponakannya itu dengan alasan karena khilaf. Aksi terakhir tersangka dilakukan pada 15 Februari 2021 dini hari di rumah kios, kawasan Kampung Baru Tengah, Balikpapan Barat.
"Sudah dua kali. Pada 15 Februari 2021 dan satu bulan sebelumnya. Pelaku ini adalah paman kandungnya korban. Di rumah kios tersebut pelaku melakukan pencabulan, alasannya karena khilaf," ungkapnya.
Aksi tersangka dilakukan saat korbannya hendak tidur. Kemudian, tersangka merayu korban hingga akhirnya melakukan persetubuhan.
"Tidak ada iming-iming, cuma diancam tidak boleh ngomong ke siapapun. Tapi setelah melakukan persetubuhan, korban menceritakan ke neneknya sehingga melaporkan ke Polresta," ucap Kompol Rengga.
Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 81 ayat 2 dan Pasal 2 ayat 1 UU No 23 tentang perlindungan anak dengan ancaman di atas 5 tahun penjara.
" Tersangka sudah diamankan bersama sejumlah barang bukti kejahatan, terkait perbuatannya tersangka kita jerat undang undang perlindungan anak," tegasnya.
Lihat Juga: Cabuli Santriwati, Bapak dan Anak Pengasuh Pesantren di Trenggalek Divonis 9 Tahun Penjara
Baca juga: Kerap Menodong Warga Pendatang, Paman dan Keponakan Ditangkap Polisi
Kasat Reskrim Polresta Balikpapan Kompol Rengga Puspo Saputro, Selasa (9/3/2021) mengungkapkan, terungkapnya kasus pencabulan ini berawal dari aduan korban kepada neneknya. Korban berinisial DD mengaku dicabuli oleh pamannya.
Baca juga: Warisan Berdarah, Paman dan Bibi Tewas Dibantai Keponakan
Selanjutnya, sang nenek yang mengetahui cerita cucunya lantas melaporkan peristiwa ini ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Balikpapan. "Kami kemudian mengamankan pelaku pada 4 Maret 2021 di rumahnya di Balikpapan Barat," katanya.
Dihadapan penyidik, AF mengaku jika sudah dua kali meniduri keponakannya itu dengan alasan karena khilaf. Aksi terakhir tersangka dilakukan pada 15 Februari 2021 dini hari di rumah kios, kawasan Kampung Baru Tengah, Balikpapan Barat.
"Sudah dua kali. Pada 15 Februari 2021 dan satu bulan sebelumnya. Pelaku ini adalah paman kandungnya korban. Di rumah kios tersebut pelaku melakukan pencabulan, alasannya karena khilaf," ungkapnya.
Aksi tersangka dilakukan saat korbannya hendak tidur. Kemudian, tersangka merayu korban hingga akhirnya melakukan persetubuhan.
"Tidak ada iming-iming, cuma diancam tidak boleh ngomong ke siapapun. Tapi setelah melakukan persetubuhan, korban menceritakan ke neneknya sehingga melaporkan ke Polresta," ucap Kompol Rengga.
Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 81 ayat 2 dan Pasal 2 ayat 1 UU No 23 tentang perlindungan anak dengan ancaman di atas 5 tahun penjara.
" Tersangka sudah diamankan bersama sejumlah barang bukti kejahatan, terkait perbuatannya tersangka kita jerat undang undang perlindungan anak," tegasnya.
Lihat Juga: Cabuli Santriwati, Bapak dan Anak Pengasuh Pesantren di Trenggalek Divonis 9 Tahun Penjara
(shf)