Madina Gempar, Tak Dapat Uang Saku Selama Belajar di Rumah Pelajar SMP Jualan Sabu
loading...
A
A
A
MANDAILING NATAL - AS, seorang pelajar SMP di Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, dibekuk polisi usai kedapatan menjadi pengedar sabu . Mirisnya, AS nekat jualan sabu karena selama belajar di rumah tidak mendapatkan uang saku.
Dari tangan AS, polisi menyita satu gram sabu yang akan diantarkan kepada seorang pemesan. AS dimanfaatkan seorang bandar sabu di Madina, untuk menjadi bawahannya dalam mengedarkan sabu .
Kasat Reskoba Polres Madina, AKP Manson Nainggolan menyebutkan, AS dibekuk petugas di area persawahan Desa Banjar Pagur, Kabupaten Madina. "Dia ditangkap saat menunggu pelanggannya yang memesan sabu ," tuturnya.
Polisi kini masih mengembangkan kasus peredaran sabu yang melibatkan pelajar SMP ini, guna menangkap bandar yang diduga telah memperalat AS untuk dijadikan pengedar sabu . "Identitas sang bandar telah diketahui, dan masih dalam pengejaran karena telah melarikan diri," tegas Manson Nainggolan.
Dia mengaku sangat menyayangkan sikap orang tua yang luput mengawasi pergaulan anak-anaknya , terutama saat mereka harus belajar dari rumah akibat pandemi COVID-19 seperti saat ini.
Saat diperiksa penyidik polisi, AS mengaku memilih menjadi pengedar sabu lantaran tak memiliki uang untuk jajan. Selama belajar di rumah akibat pandemi COVID-19, AS tak mendapatkan uang jajan dari orang tuanya.
Dari tangan AS, polisi menyita satu gram sabu yang akan diantarkan kepada seorang pemesan. AS dimanfaatkan seorang bandar sabu di Madina, untuk menjadi bawahannya dalam mengedarkan sabu .
Kasat Reskoba Polres Madina, AKP Manson Nainggolan menyebutkan, AS dibekuk petugas di area persawahan Desa Banjar Pagur, Kabupaten Madina. "Dia ditangkap saat menunggu pelanggannya yang memesan sabu ," tuturnya.
Polisi kini masih mengembangkan kasus peredaran sabu yang melibatkan pelajar SMP ini, guna menangkap bandar yang diduga telah memperalat AS untuk dijadikan pengedar sabu . "Identitas sang bandar telah diketahui, dan masih dalam pengejaran karena telah melarikan diri," tegas Manson Nainggolan.
Dia mengaku sangat menyayangkan sikap orang tua yang luput mengawasi pergaulan anak-anaknya , terutama saat mereka harus belajar dari rumah akibat pandemi COVID-19 seperti saat ini.
Saat diperiksa penyidik polisi, AS mengaku memilih menjadi pengedar sabu lantaran tak memiliki uang untuk jajan. Selama belajar di rumah akibat pandemi COVID-19, AS tak mendapatkan uang jajan dari orang tuanya.
(eyt)