Garap Segmen Terbatas Ikan Bakar, Usaha Kuliner Ini Kini Punya Tiga Cabang
loading...
A
A
A
BANDUNG - Siapa pun mengakui, Bandung adalah surganya kuliner di Indonesia. Berbagai inovasi penganan terus bermunculan, menghadirkan citarasa unik dan lezat untuk disantap bersama keluarga. Tak heran, banyak usaha tumbuh dan berkembang, kendati dimulai dari usaha kaki lima.
Seperti halnya Ikan Bakar Sambal Pesisir. Usaha kuliner yang awalnya berasal jualan di pinggir jalan, kini sudah memiliki tiga cabang yaitu di Cilaki, Buah Batu, dan terakhir di Jalan Diponegoro, Kota Bandung. Tiga cabang itu, kini dibuat layaknya konsep cafe, walaupun yang dijual ikan bakar.
Tapi itulah resep usaha kuliner yang terkenal akan sambalnya yang lezat dan ikannya yang segar ini. "Konsep kami berani ambil risiko dan keluar zona aman. Penggemar ikan kan segmentasinya terbatas, tapi kalau sudah suka ikan mereka akan kejar. Apalagi ikannya bagus dan rasanya enak," kata Pengelola Ikan Bakar Sambal Pesisir Temmi Iljang.
Baca juga: PPKM, Pelaku Usaha Sebut Libur Imlek Masih Mending Dibandingkan Weekend Biasa
Menurut dia, para pecinta ikan, akan tahu ikan tersebut berkualitas atau tidak. Bahkan, untuk mengukur kesegaran, ada bahasa ikan tersebut mati satu, dua, atau tiga kali. Bila ikan mati tiga kali, artinya ikan telah melewati banyak tangan hingga ke pasar.
Kesegaran dan cita rasa itu juga yang menyebabkan usahanya bisa terus berkembang. Cabang di Jalan Diponegoro adalah cabang terkahir yang baru saja dibuka saat pandemi. "Kita anggap ini satu kesatuan ring road. Kami ambil tempat strategis. Diponegoro ini sangat strategis dan ternyata marketnya berbeda. Di sini banyak orang baru dan pegawai swasta," kata Timmi.
Baca juga: 280 Peserta Seleksi Bersaing Ketat Incar Jabatan Kepala Sekolah di Jabar
Diketahui, sesuai dengan namanya, resto ini menawarkan ikan bakar hasil tangkapan nelayan lokal. Seperti ikan barakuda, tongkol, cakalang, kerapu, kakap merah, udang, dan lainnya. Semua ikan tersebut khusus diambil dari nelayan di Karawang, Jawa Barat.
Menurut Owner Ikan Bakar Sambal Pesisir Anita Pramitha, pihaknya enggan menyetok ikan dalam jumlah banyak. Dia mengaku, maksimal ikan hanya disimpan 3 hari pada suhu tertentu.
Seperti halnya Ikan Bakar Sambal Pesisir. Usaha kuliner yang awalnya berasal jualan di pinggir jalan, kini sudah memiliki tiga cabang yaitu di Cilaki, Buah Batu, dan terakhir di Jalan Diponegoro, Kota Bandung. Tiga cabang itu, kini dibuat layaknya konsep cafe, walaupun yang dijual ikan bakar.
Tapi itulah resep usaha kuliner yang terkenal akan sambalnya yang lezat dan ikannya yang segar ini. "Konsep kami berani ambil risiko dan keluar zona aman. Penggemar ikan kan segmentasinya terbatas, tapi kalau sudah suka ikan mereka akan kejar. Apalagi ikannya bagus dan rasanya enak," kata Pengelola Ikan Bakar Sambal Pesisir Temmi Iljang.
Baca juga: PPKM, Pelaku Usaha Sebut Libur Imlek Masih Mending Dibandingkan Weekend Biasa
Menurut dia, para pecinta ikan, akan tahu ikan tersebut berkualitas atau tidak. Bahkan, untuk mengukur kesegaran, ada bahasa ikan tersebut mati satu, dua, atau tiga kali. Bila ikan mati tiga kali, artinya ikan telah melewati banyak tangan hingga ke pasar.
Kesegaran dan cita rasa itu juga yang menyebabkan usahanya bisa terus berkembang. Cabang di Jalan Diponegoro adalah cabang terkahir yang baru saja dibuka saat pandemi. "Kita anggap ini satu kesatuan ring road. Kami ambil tempat strategis. Diponegoro ini sangat strategis dan ternyata marketnya berbeda. Di sini banyak orang baru dan pegawai swasta," kata Timmi.
Baca juga: 280 Peserta Seleksi Bersaing Ketat Incar Jabatan Kepala Sekolah di Jabar
Diketahui, sesuai dengan namanya, resto ini menawarkan ikan bakar hasil tangkapan nelayan lokal. Seperti ikan barakuda, tongkol, cakalang, kerapu, kakap merah, udang, dan lainnya. Semua ikan tersebut khusus diambil dari nelayan di Karawang, Jawa Barat.
Menurut Owner Ikan Bakar Sambal Pesisir Anita Pramitha, pihaknya enggan menyetok ikan dalam jumlah banyak. Dia mengaku, maksimal ikan hanya disimpan 3 hari pada suhu tertentu.