Dokter Cantik Kepala Puskesmas Ini Histeris saat Hendak Divaksin COVID-19
loading...
A
A
A
PASANGKAYU - Seorang dokter cantik di Kabupaten Pasangkayu , Sulawesi Barat histeris saat hendak disuntik vaksin COVID-19. Bahkan saat jarum suntik ditempelkan di lengan kirinya sang dokter berteriak histeris sambil memeluk dokter lainnya yang sedang memegangnya.
Teriakannya yang keras sontak membuat petugas tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas kaget. Bahkan sejumalah nakes yang berada di seputar puskesmas langsung bergegas melihat ke ruangan pelaksanaan vaksinasi karena mendengar teriakan sang dokter.
Dokter cantik yang histeris saat hendak divaksin bernama, drg Mahbuba, S.Kg. Dia merupakan Kepala Puskesmas UPTD Pasangkayu 2 yang ikut divaksin bersama 38 nakes yang ada di Puskesmas Pasangkayu 2.
Meski sebagai seorang dokter yang biasa memegang jarum suntik dan biasa menenangkan pasien saat hendak disuntik ternyata sang dokter cantik berusia 43 tahun ini juga takut dengan jarum suntik.
Beberapa kali dia menolak saat petugas hendak melakukan penyuntikan vaksin sinovac. Namun setelah berselang 2 jam berlalu sang dokter akhirnya kembali mau untuk disuntik.
Dengan ekpresi yang gugup bahkan saat jarum menempel di lengannya sang dokter berteriak sambil memeluk dokter lainnya yang memegangnya.
“Sebenarnya saya sama sekali tidak takut untuk divaksin COVID-19, namun takut dengan jarum suntik. Ya demi pertimbangan keluarga dan orang di sekitarnya yang saya sayangi akhirnya saya memberanikan diri untuk disuntik vaksin COVID-19,” kata drg Mahbuba. Dia pun berpesan kepada masyarakt agar tidak takut untuk divaksin.
Baca juga: Teriakan dan Tangis Histeris Tenaga Kesehatan Warnai Penyuntikan Vaksin COVID-19 di Sikka
Sementara salah satu nakes yang mengikuti vaksinasi bersama dokter mahbuba di UPTD Puskesmas Pasangkayu 2 Rosdiana mengaku, saat usai disuntik vaksin COVID-19. Dirinya tidak merasakan gejala apa-apa hanya rasa nyeri bekas suntikan di lengan terasa sesaat setelah disuntik vaksin.
“Dari 38 Nakes di UPTD Puskesmas Pasangkayu 2 ada dua yang diyatakan tidak dapat divaksin, satu diantarannya ditunda karena kondisi kesehatannya terganggu akibat radang tenggorokan sehingga mengalami batu-batuk. Sementara satu nakes lainnnya tidak dapat disuntik vaksin COVID-19 karena mengalami hipertensi,” kata dia.
Teriakannya yang keras sontak membuat petugas tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas kaget. Bahkan sejumalah nakes yang berada di seputar puskesmas langsung bergegas melihat ke ruangan pelaksanaan vaksinasi karena mendengar teriakan sang dokter.
Dokter cantik yang histeris saat hendak divaksin bernama, drg Mahbuba, S.Kg. Dia merupakan Kepala Puskesmas UPTD Pasangkayu 2 yang ikut divaksin bersama 38 nakes yang ada di Puskesmas Pasangkayu 2.
Meski sebagai seorang dokter yang biasa memegang jarum suntik dan biasa menenangkan pasien saat hendak disuntik ternyata sang dokter cantik berusia 43 tahun ini juga takut dengan jarum suntik.
Beberapa kali dia menolak saat petugas hendak melakukan penyuntikan vaksin sinovac. Namun setelah berselang 2 jam berlalu sang dokter akhirnya kembali mau untuk disuntik.
Dengan ekpresi yang gugup bahkan saat jarum menempel di lengannya sang dokter berteriak sambil memeluk dokter lainnya yang memegangnya.
“Sebenarnya saya sama sekali tidak takut untuk divaksin COVID-19, namun takut dengan jarum suntik. Ya demi pertimbangan keluarga dan orang di sekitarnya yang saya sayangi akhirnya saya memberanikan diri untuk disuntik vaksin COVID-19,” kata drg Mahbuba. Dia pun berpesan kepada masyarakt agar tidak takut untuk divaksin.
Baca juga: Teriakan dan Tangis Histeris Tenaga Kesehatan Warnai Penyuntikan Vaksin COVID-19 di Sikka
Sementara salah satu nakes yang mengikuti vaksinasi bersama dokter mahbuba di UPTD Puskesmas Pasangkayu 2 Rosdiana mengaku, saat usai disuntik vaksin COVID-19. Dirinya tidak merasakan gejala apa-apa hanya rasa nyeri bekas suntikan di lengan terasa sesaat setelah disuntik vaksin.
“Dari 38 Nakes di UPTD Puskesmas Pasangkayu 2 ada dua yang diyatakan tidak dapat divaksin, satu diantarannya ditunda karena kondisi kesehatannya terganggu akibat radang tenggorokan sehingga mengalami batu-batuk. Sementara satu nakes lainnnya tidak dapat disuntik vaksin COVID-19 karena mengalami hipertensi,” kata dia.
(sms)