Anak Bupati Sleman Akhirnya Mengakui Positif COVID-19, Gejalanya Batuk dan Diare
loading...
A
A
A
SLEMAN - Anak Bupati Sleman, Sri Purmomo yang juga Wakil Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Sleman, Raudi Akmal akhirnya mengakui positif terpapar COVID-19 , bersama sopirnya, Selasa (2/2/2021).
Saat ini, ia melakukan isolasi mandiri di Rumah Dinas Bupati Sleman, bersama sopir pribadinya. "Iya, setelah melakukan tes swab PCR, Minggu (31/1/2021) hasilnya poistif COVID-19 bersama sopir saya," kata Raudi melalui sambungan telepon, Selasa (2/2/2021).
Raudi menceritakan kronologis bagaimana diketahui poistif COVID-19 , yaitu berawal Rabu (27/1/2021) pagi diare. Setelah itu diare terjadi setiap pagi, namun masih normal dan tidak sesak. Pada Sabtu (30/1/201), badannya meriang, puncaknya Minggu (31/1/2021). Dan pada Senin (1/2/2021) badannya tidak enak, serta suhunya tinggi yakni mencapai 38 derajat celsius. "Karena itu dilakukan swab PCR hasilnya poistif COVID-19 ," paparnya.
Untuk penanganan pasca hasil swab keluar, telah melakukan cek darah dan rontgen thorax serta mendapat obat-obatan dari RSUD Sleman. Untuk pemantaun perkembangan kesehatannya di bawah tanggungjawab dokter spesialis penyakit dalam.
Demi mencegah penyebaran penularan COVID-19 , dilakukan penelusuran kontak erat di Rumah Dinas Bupati Sleman, Rabu-Sabtu (27-30/1/2021) termasuk bapak dan ibunya, Sri Purnomo, dan Kustini juga telah diswab PCR, hasilnya negatif.
Mengenai terpapar COVID-19 dari mana, kemungkinan tertular dari sopirnya. Sebab Senin-Selasa (25-26/1/2021) sopirnya itu mengeluhkan badan tidak enak, lalu izin tidak masuk kerja, tapi tidak di swab PCR. "Pada Selasa (26/1/2021) sudah berangkat kerja, tapi agak beda pakai masker terus. Dia tidak cerita," terangnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo mengatakan, saat ini sedang melakukan tracing kontak erat, baik di rumah dinas maupun di kantor DPRD Kabupaten Sleman. Penelusuran kontak erat rumah dinas dilakukan Selasa (2/2/2021).
Saat ini, ia melakukan isolasi mandiri di Rumah Dinas Bupati Sleman, bersama sopir pribadinya. "Iya, setelah melakukan tes swab PCR, Minggu (31/1/2021) hasilnya poistif COVID-19 bersama sopir saya," kata Raudi melalui sambungan telepon, Selasa (2/2/2021).
Raudi menceritakan kronologis bagaimana diketahui poistif COVID-19 , yaitu berawal Rabu (27/1/2021) pagi diare. Setelah itu diare terjadi setiap pagi, namun masih normal dan tidak sesak. Pada Sabtu (30/1/201), badannya meriang, puncaknya Minggu (31/1/2021). Dan pada Senin (1/2/2021) badannya tidak enak, serta suhunya tinggi yakni mencapai 38 derajat celsius. "Karena itu dilakukan swab PCR hasilnya poistif COVID-19 ," paparnya.
Untuk penanganan pasca hasil swab keluar, telah melakukan cek darah dan rontgen thorax serta mendapat obat-obatan dari RSUD Sleman. Untuk pemantaun perkembangan kesehatannya di bawah tanggungjawab dokter spesialis penyakit dalam.
Demi mencegah penyebaran penularan COVID-19 , dilakukan penelusuran kontak erat di Rumah Dinas Bupati Sleman, Rabu-Sabtu (27-30/1/2021) termasuk bapak dan ibunya, Sri Purnomo, dan Kustini juga telah diswab PCR, hasilnya negatif.
Baca Juga
Mengenai terpapar COVID-19 dari mana, kemungkinan tertular dari sopirnya. Sebab Senin-Selasa (25-26/1/2021) sopirnya itu mengeluhkan badan tidak enak, lalu izin tidak masuk kerja, tapi tidak di swab PCR. "Pada Selasa (26/1/2021) sudah berangkat kerja, tapi agak beda pakai masker terus. Dia tidak cerita," terangnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo mengatakan, saat ini sedang melakukan tracing kontak erat, baik di rumah dinas maupun di kantor DPRD Kabupaten Sleman. Penelusuran kontak erat rumah dinas dilakukan Selasa (2/2/2021).