Didesak Mundur Terkait Kasus Viral Istri Naik Kap Mobil, Ini Curhat James Arthur Kojongian
loading...

Masyarakat di Sulut mendesak agar James Arthur Kojongian (JAK) mundur atau dipecat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Utara. Foto MPI/Subhan S
A
A
A
MANADO - Masyarakat di Sulut mendesak agar James Arthur Kojongian (JAK) mundur atau dipecat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Utara (Sulut). Desakan tersebut muncul pasca viralnya video penghadangan mobil yang dilakukan oleh istrinya Michaela Elsiana Paruntu (MEP) di Kelurahan Tumatantang 1, Kecamatan Tomohon Selatan, Kota Tomohon, Minggu (24/1/2021) sekira pukul 21.30 Wita.
Meski sudah dinonaktifkan sebagai Ketua Harian DPD Partai Golkar Sulut, namun masyarakat mendesak agar JAK juga dipecat dari jabatannya sebagai Wakil Ketua DPRD Sulut.
Baca juga: Cerita Perselingkuhan dan Video Hadang Mobil Kadernya Viral, DPP Partai Golkar Minta Maaf
Menanggapi desakan mundur dari masyarakat, JAK meminta agar masyarakat melihat dan memberi kesempatan kepadanya dalam kehidupan berrumah tangga, dalam kehidupan pribadi yang pastilah menjadi problem yang luar biasa.
"Sehingga pun ada desakan-desakan maupun keinginan-keinginan dari masyarakat itu kewenangan dari mereka, tapi lihatlah kehidupan pribadi saya pun menjadi peristiwa yang harus saya mampu selesaikan dan menjadi tanggung jawab saya pribadi," kata JAK, Senin (1/2/2021).
Terkait penonaktifan dirinya dalam proses politik Partai Golkar, JAK menerima keputusan penonaktifan dirinya sebagai ketua harian DPD Partai Golkar Sulut.
"Sebagai kader partai Golkar menerima dengan baik keputusan yang sudah diambil oleh Partai Golkar Provinsi Sulut," kata JAK.
Meski sudah dinonaktifkan sebagai Ketua Harian DPD Partai Golkar Sulut, namun masyarakat mendesak agar JAK juga dipecat dari jabatannya sebagai Wakil Ketua DPRD Sulut.
Baca juga: Cerita Perselingkuhan dan Video Hadang Mobil Kadernya Viral, DPP Partai Golkar Minta Maaf
Menanggapi desakan mundur dari masyarakat, JAK meminta agar masyarakat melihat dan memberi kesempatan kepadanya dalam kehidupan berrumah tangga, dalam kehidupan pribadi yang pastilah menjadi problem yang luar biasa.
"Sehingga pun ada desakan-desakan maupun keinginan-keinginan dari masyarakat itu kewenangan dari mereka, tapi lihatlah kehidupan pribadi saya pun menjadi peristiwa yang harus saya mampu selesaikan dan menjadi tanggung jawab saya pribadi," kata JAK, Senin (1/2/2021).
Terkait penonaktifan dirinya dalam proses politik Partai Golkar, JAK menerima keputusan penonaktifan dirinya sebagai ketua harian DPD Partai Golkar Sulut.
Baca Juga
"Sebagai kader partai Golkar menerima dengan baik keputusan yang sudah diambil oleh Partai Golkar Provinsi Sulut," kata JAK.
(sms)