Korban Gempa Sulbar di Mamuju Terima Bantuan Sembako dari Gerkindo
loading...
A
A
A
MAMUJU - Para korban gempa Sulawesi Barat (Sulbar) di Mamuju menerima bantuan sembako berupa beras dan gula dari Gerakan Kasin Perindo (Gerkindo) Sulawesi Selatan. Bantuan kemanusiaan tersebut disalurkan melalui posko relawan dan pengungsian di Kelurahan Mamuju.
Ketua Gerkindo Sulsel, Sakaria Kojang mengatakan, bantuan sembako itu untuk mengurangi beban kebutuhan makanan relawan dan para pengungsi di posko Tagana. "Bantuan beras dan gula ini untuk keperluan relawan yang sedang bertugas membantu memulihkan Mamuju pascagempa 15 Januari lalu," katanya, Selasa (26/1/2021).
Di posko tersebut, kata dia, selain para relawan juga menampung 40 kepala keluarga pengungsi korban gempa. Dia berharap dengan bantuan tersebut relawan bisa lebih semangat dalam membantu warga korban gempa . Sehingga, aktivitas masyarakat maupun perekonomian di Mamuju bisa cepat pulih.
Ketua Tagana Garuda, Nicolaus Sakaria mengatakan, warga Mamuju saat ini sangat membutuhkan tenda karena mereka tidur di bawah tenda yang kurang layak.
"Masih banyak pengungsi gempa di Mamuju yang tidur dengan kondisi tenda bocor dan berada di area terbuka sehingga tidak nyaman," kataNicolaus Sakaria.
Ketua Gerkindo Sulsel, Sakaria Kojang mengatakan, bantuan sembako itu untuk mengurangi beban kebutuhan makanan relawan dan para pengungsi di posko Tagana. "Bantuan beras dan gula ini untuk keperluan relawan yang sedang bertugas membantu memulihkan Mamuju pascagempa 15 Januari lalu," katanya, Selasa (26/1/2021).
Baca Juga
Di posko tersebut, kata dia, selain para relawan juga menampung 40 kepala keluarga pengungsi korban gempa. Dia berharap dengan bantuan tersebut relawan bisa lebih semangat dalam membantu warga korban gempa . Sehingga, aktivitas masyarakat maupun perekonomian di Mamuju bisa cepat pulih.
Ketua Tagana Garuda, Nicolaus Sakaria mengatakan, warga Mamuju saat ini sangat membutuhkan tenda karena mereka tidur di bawah tenda yang kurang layak.
"Masih banyak pengungsi gempa di Mamuju yang tidur dengan kondisi tenda bocor dan berada di area terbuka sehingga tidak nyaman," kataNicolaus Sakaria.
(don)