Kecurigaan Ibu Korban, Jadi Pembuka Pintu Terbongkarnya Pembunuhan Sadis
loading...
A
A
A
Baca Juga: Joe Biden Ganti 645.000 Mobil Dinas dengan Mobil Listrik Amerika
Kecurigaan itu bermula saat Wiwik menerima pesan singkat yang dikirimkan Gama Mulya (26) pemilik kafe tempat Nanda bekerja. Dalam pesan singkat tersebut, Wiwik diberitahu jika Nanda tengah menjalani perawatan medis di rumah sakit.
"Minggu (27/12/2020) jam 13.00 WIB, saya dapat WA (WhatsApp) dari Gama, posisi dia di RSUD Sidoarjo. Dia mengatakan kalau Nanda habis kecelakaan. Kemudian saya ke sana. Ternyata kondisinya tidak sadar," jelasnya.
Berdasarkan pengakuan Wiwik, pada 26 Desember 2020, sekitar pukul 10.00 WIB, Nanda pamit bekerja. Dengan mengendarai motornya, ia berangkat menuju kafe milik Gama Mulya, di Desa Pacet, Kecamatan Pacet. Nanda sendiri baru tiga hari bekerja di bagian administrasi di kafe itu.
Di hari yang sama, sekitar pukul 21.00 WIB, Nanda berkirim foto ke ibunya. Dalam foto tersebut, Nanda sedang berada di dalam mobil Gama. Lantaran terdapat foto Gama. Kepada Wiwik, Nanda berpamitan ke Ngoro. Ia rencana tidur di mess kafe yang juga rumahnya Gama, di Desa Jasem, Kecamatan Ngoro. "Menurut keterangan yang saya dapatkan, Nanda pergi bersama Gama, satu pria dan dua orang perempuan," terang Wiwik.
Baca Juga: 15 Golongan Hamba yang Doanya Mustajab
Hingga keesokan harinya, Minggu (27/12/2020), ia menerima pesan singkat dari Gama memberitahukan jika Nanda dalam kondisi sakit. Nanda dirawat di RSUD Sidoarjo, akibat mengalami kecelakaan. Ibu tiga anak ini pun bergegas mendatangi rumah sakit pelat merah tersebut untuk mengetahui kondisi anaknya.
Di RSUD Sidoarjo, Wiwik hanya ditemui orang tua Gama dan kakanya. Sementara Gama tidak ada di tempat. Sedangkan kondisi Nanda sendiri dalam keadaan koma. Menurut keterangan dokter, ada luka di bagian belakang kepala pemuda lajang itu. Bahkan terdapat jahitan di lokasi luka.
"Sekitar jam 20.00 WIB, dilakukan operasi selama dua jam. Karena ada penggumpalan darah di otak. Saya waktu itu hanya pasrah saja. Nanda koma selama seminggu. Katanya dokter saraf, terlambat ditangani. Darahnya sampai membeku di otak," terang Wiwik.
Kecurigaan itu bermula saat Wiwik menerima pesan singkat yang dikirimkan Gama Mulya (26) pemilik kafe tempat Nanda bekerja. Dalam pesan singkat tersebut, Wiwik diberitahu jika Nanda tengah menjalani perawatan medis di rumah sakit.
"Minggu (27/12/2020) jam 13.00 WIB, saya dapat WA (WhatsApp) dari Gama, posisi dia di RSUD Sidoarjo. Dia mengatakan kalau Nanda habis kecelakaan. Kemudian saya ke sana. Ternyata kondisinya tidak sadar," jelasnya.
Berdasarkan pengakuan Wiwik, pada 26 Desember 2020, sekitar pukul 10.00 WIB, Nanda pamit bekerja. Dengan mengendarai motornya, ia berangkat menuju kafe milik Gama Mulya, di Desa Pacet, Kecamatan Pacet. Nanda sendiri baru tiga hari bekerja di bagian administrasi di kafe itu.
Di hari yang sama, sekitar pukul 21.00 WIB, Nanda berkirim foto ke ibunya. Dalam foto tersebut, Nanda sedang berada di dalam mobil Gama. Lantaran terdapat foto Gama. Kepada Wiwik, Nanda berpamitan ke Ngoro. Ia rencana tidur di mess kafe yang juga rumahnya Gama, di Desa Jasem, Kecamatan Ngoro. "Menurut keterangan yang saya dapatkan, Nanda pergi bersama Gama, satu pria dan dua orang perempuan," terang Wiwik.
Baca Juga: 15 Golongan Hamba yang Doanya Mustajab
Hingga keesokan harinya, Minggu (27/12/2020), ia menerima pesan singkat dari Gama memberitahukan jika Nanda dalam kondisi sakit. Nanda dirawat di RSUD Sidoarjo, akibat mengalami kecelakaan. Ibu tiga anak ini pun bergegas mendatangi rumah sakit pelat merah tersebut untuk mengetahui kondisi anaknya.
Di RSUD Sidoarjo, Wiwik hanya ditemui orang tua Gama dan kakanya. Sementara Gama tidak ada di tempat. Sedangkan kondisi Nanda sendiri dalam keadaan koma. Menurut keterangan dokter, ada luka di bagian belakang kepala pemuda lajang itu. Bahkan terdapat jahitan di lokasi luka.
"Sekitar jam 20.00 WIB, dilakukan operasi selama dua jam. Karena ada penggumpalan darah di otak. Saya waktu itu hanya pasrah saja. Nanda koma selama seminggu. Katanya dokter saraf, terlambat ditangani. Darahnya sampai membeku di otak," terang Wiwik.