Belasan Calon Bintara Polri Kena Covid-19, SPN Batua Gelar Pendidikan Daring
loading...
A
A
A
"Sudah kita buatkan surat pernyataan orang tuanya," imbuh Joko.
Surat pernyataan ditekankan, agar siswa bersedia diawasi langsung oleh orang tua dan keluarganya selama menjalani pendidikan dari rumah. Aktivitas pendidikan mencakup latihan fisik seperti push up, lari hingga apel pagi. Teknisnya dijelaskan Joko, setiap siswa harus menyiarkan langsung pendidikan fisiknya kepada pelatih via virtual setiap hari.
"Jadi ini selama dua bulan pertama siswa ini menjalani pembinaan fisik, pembinaan mental. Kita gembleng agar memahami bahwa mereka adalah seorang bhayangkara. Supaya tahan mental. Setelah dua bulan baru diterapkan teori," ucapnya.
Meski begitu, disebutkan Joko, selama empat hari menjalani pendidikan virtual untuk siswa, sejumlah kendala juga mulai ditemukan. Antara lain siswa yang rumahnya tidak begitu terjangkau jaringan internet.
"Untuk itu, kita taktisi dengan siswa ini, dokumentasi video, foto dan lain-lain dikirim ke WhatsApp pribadi pelatih. Tugas dan arahannya lewat WhatsApp, berikut koordinasinya," tegas perwira polisi tiga bunga ini.
Mulai dari kesiapan apel pagi hari, dibarengi dengan latihan fisik seperti biasanya. Joko memperkirakan, pendidikan virtual ini akan berjalan hingga beberapa bulan ke depan. Tepatnya, hingga seluruh siswa telah menerima vaksin sebelumnya dikembalikan ke SPN Batua untuk menjalani sisa pendidikan selama tujuh bulan.
Joko menegaskan, tetap memantau dan mengawasi ketat seluruh kegiatan siswanya selama menjalani pendidikan virtual dari rumah.
"Mungkin Februari (2021) mereka swab kembali juga, dan akhir Februarinya akan masuk kembali ke sini (SPN Batua). Intinya kita akan menyesuaikan," tukasnya.
Surat pernyataan ditekankan, agar siswa bersedia diawasi langsung oleh orang tua dan keluarganya selama menjalani pendidikan dari rumah. Aktivitas pendidikan mencakup latihan fisik seperti push up, lari hingga apel pagi. Teknisnya dijelaskan Joko, setiap siswa harus menyiarkan langsung pendidikan fisiknya kepada pelatih via virtual setiap hari.
"Jadi ini selama dua bulan pertama siswa ini menjalani pembinaan fisik, pembinaan mental. Kita gembleng agar memahami bahwa mereka adalah seorang bhayangkara. Supaya tahan mental. Setelah dua bulan baru diterapkan teori," ucapnya.
Meski begitu, disebutkan Joko, selama empat hari menjalani pendidikan virtual untuk siswa, sejumlah kendala juga mulai ditemukan. Antara lain siswa yang rumahnya tidak begitu terjangkau jaringan internet.
"Untuk itu, kita taktisi dengan siswa ini, dokumentasi video, foto dan lain-lain dikirim ke WhatsApp pribadi pelatih. Tugas dan arahannya lewat WhatsApp, berikut koordinasinya," tegas perwira polisi tiga bunga ini.
Mulai dari kesiapan apel pagi hari, dibarengi dengan latihan fisik seperti biasanya. Joko memperkirakan, pendidikan virtual ini akan berjalan hingga beberapa bulan ke depan. Tepatnya, hingga seluruh siswa telah menerima vaksin sebelumnya dikembalikan ke SPN Batua untuk menjalani sisa pendidikan selama tujuh bulan.
Joko menegaskan, tetap memantau dan mengawasi ketat seluruh kegiatan siswanya selama menjalani pendidikan virtual dari rumah.
"Mungkin Februari (2021) mereka swab kembali juga, dan akhir Februarinya akan masuk kembali ke sini (SPN Batua). Intinya kita akan menyesuaikan," tukasnya.
(agn)