Polda Sulsel Sebut Semua Wilayah Pilkada Rawan
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan menjamin keamanan memasuki masa tenang 6 - 8 Desember 2020 Pilkada di 12 Kabupaten dan Kota. Ribuan personel juga telah disebar di daerah yang akan berpilkada 9 Desember mendatang.
Karo Ops Polda Sulsel, Kombes Pol Adeni Muhan Dg Pabali mengatakan sejumlah, personel Brimob Nusantara turut membantu pengamanan, Sebanyak 5 Satuan Setingkat Kompi (SSK) yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Jumlah pasti seluruh personel Polda Sulsel, kata Adeni masih tentatif.
“Jumlah disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing daerah Pilkada. Misalnya Makassar itu kita siapkan 6 SSK, Barru 2 SSK. Mereka juga akan mengawal distribusi kotak suara, berjaga di TPS," kata Adeni Muhan kepada SINDONews, Minggu (6/12/2020). (Baca Juga: Sadis, Tolak Ajakan Bersetubuh Gadis Cantik Ini Diseret Motor Teman Prianya)
Dia melanjutkan, sistem pengaman mengacu pada pola back up. Permintaan personel disebutkan Adeni sesuai kebutuhan masing-masing Polres yang melaksanakan Pilkada.Bukan hanya personel saja, Polda Sulsel kata dia, juga telah menyiagakan Tim Penjinak Bom sampai anjing pelacak jenis K9, serta mengintensifkan patroli cyber.
“Tetap disiapkan. Mana tahu di TPS nanti ada hal-hal yang mencurigakan akan disterilisasi, jadi Standar Operasional Prosedurnya begitu. Biar masyarakat bisa aman dan nyaman di tiap tahapan Pilkada ini. Kesiapan kita sudah full, kita lihat nanti bagaimana, tingkat kerawanannya,” ungkapnya.
Diketahui terdapat 12 daerah yang menggelar pilkada yakni, Kota Makassar, Barru, Bulukumba, Gowa, Kepulauan Selayar, Luwu Timur, Luwu Utara, Maros, Pangkajene Kepulauan, Soppeng, Tana Toraja, dan Toraja Utara. (Baca Juga: Densus 88 Geledah Rumah Terduga Teroris di Payakumbuh)
Menurut Adeni, semua wilayah punya kerawanan dengan pertimbangan yang beragam. Makassar masih jadi salah satu pusat perhatian. Menyusul Barru, Pangkep, Bulukumba dianggap rentan dengan kisruh horizontal antar pendukung. Kemudian Gowa, Soppeng, Maros, Luwu dan Tator.
“Semua wilayah harus diantisipasi, sejauh ini potensinya masih variatif, konflik kotak kosong, incumbent, pertarungan antar keluarga seperti di Pangkep. Alhamdulillah dari kampanye, debat publik, sampai masa tenang berjalan kondusif," papar perwira menengah Polri tiga bunga ini. (Baca Juga: Soal Vaksinasi Covid-19, Jokowi: Tidak Mungkin Secara Serempak untuk Semua Penduduk)
Mantan Dansat Brimob Polda Sulsel ini berharap agar masyarakat bisa saling menjaga, mengerti, membantu jalannya proses demokrasi. Apalagi situasi yang berbeda dengan sebelum-sebelumnya akibat pandemi COVID-19 . Diharapkan masyarakat bisa lebih santun dan beradab dalam menyikapi hasil Pilkada nantinya.
"Siapapun pemimpinnya adalah yang terbaik. Jika ada dianggap ada masalah silahkan melapor ke wadahnya ada Bawaslu, Gakkumdu. Jangan melakukan upaya pengrusakan seperti pembakaran segala macam sampai ada korban itu kita sedih sekali rasanya,” tandasnya.
Karo Ops Polda Sulsel, Kombes Pol Adeni Muhan Dg Pabali mengatakan sejumlah, personel Brimob Nusantara turut membantu pengamanan, Sebanyak 5 Satuan Setingkat Kompi (SSK) yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Jumlah pasti seluruh personel Polda Sulsel, kata Adeni masih tentatif.
“Jumlah disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing daerah Pilkada. Misalnya Makassar itu kita siapkan 6 SSK, Barru 2 SSK. Mereka juga akan mengawal distribusi kotak suara, berjaga di TPS," kata Adeni Muhan kepada SINDONews, Minggu (6/12/2020). (Baca Juga: Sadis, Tolak Ajakan Bersetubuh Gadis Cantik Ini Diseret Motor Teman Prianya)
Dia melanjutkan, sistem pengaman mengacu pada pola back up. Permintaan personel disebutkan Adeni sesuai kebutuhan masing-masing Polres yang melaksanakan Pilkada.Bukan hanya personel saja, Polda Sulsel kata dia, juga telah menyiagakan Tim Penjinak Bom sampai anjing pelacak jenis K9, serta mengintensifkan patroli cyber.
“Tetap disiapkan. Mana tahu di TPS nanti ada hal-hal yang mencurigakan akan disterilisasi, jadi Standar Operasional Prosedurnya begitu. Biar masyarakat bisa aman dan nyaman di tiap tahapan Pilkada ini. Kesiapan kita sudah full, kita lihat nanti bagaimana, tingkat kerawanannya,” ungkapnya.
Diketahui terdapat 12 daerah yang menggelar pilkada yakni, Kota Makassar, Barru, Bulukumba, Gowa, Kepulauan Selayar, Luwu Timur, Luwu Utara, Maros, Pangkajene Kepulauan, Soppeng, Tana Toraja, dan Toraja Utara. (Baca Juga: Densus 88 Geledah Rumah Terduga Teroris di Payakumbuh)
Menurut Adeni, semua wilayah punya kerawanan dengan pertimbangan yang beragam. Makassar masih jadi salah satu pusat perhatian. Menyusul Barru, Pangkep, Bulukumba dianggap rentan dengan kisruh horizontal antar pendukung. Kemudian Gowa, Soppeng, Maros, Luwu dan Tator.
“Semua wilayah harus diantisipasi, sejauh ini potensinya masih variatif, konflik kotak kosong, incumbent, pertarungan antar keluarga seperti di Pangkep. Alhamdulillah dari kampanye, debat publik, sampai masa tenang berjalan kondusif," papar perwira menengah Polri tiga bunga ini. (Baca Juga: Soal Vaksinasi Covid-19, Jokowi: Tidak Mungkin Secara Serempak untuk Semua Penduduk)
Mantan Dansat Brimob Polda Sulsel ini berharap agar masyarakat bisa saling menjaga, mengerti, membantu jalannya proses demokrasi. Apalagi situasi yang berbeda dengan sebelum-sebelumnya akibat pandemi COVID-19 . Diharapkan masyarakat bisa lebih santun dan beradab dalam menyikapi hasil Pilkada nantinya.
"Siapapun pemimpinnya adalah yang terbaik. Jika ada dianggap ada masalah silahkan melapor ke wadahnya ada Bawaslu, Gakkumdu. Jangan melakukan upaya pengrusakan seperti pembakaran segala macam sampai ada korban itu kita sedih sekali rasanya,” tandasnya.
(nic)