Atas Nama Kemanusian, Keluarga Minta Pemerintah Bebaskan Abu Bakar Ba’asyir
loading...
A
A
A
SOLO - Kesehatan ustaz Abu Bakar Ba'asyir yang semakin menurun, membuat pihak keluarga kembali mengetuk pintu hati pemerintah atas nama kemanusian untuk memberi kebebasan pada pendiri Ponpes Al-Mukmin, Ngruki, Grogol, Sukoharjo.
Hal itu diungkapkan putra ustaz Abu Bakar Ba'asyir, Abdul Rochim saat diwawancarai, Minggu (29/11/2020). “Harapan kami, ya Beliau bisa segera sehat, pulih seperti semula dan bisa kembali ke rumah, bukan ke penjara,” ujar Iim begitu pria ini akrab disapa. (Baca Juga: Ustaz Abu Bakar Ba'asyir Sakit, Sudah Tiga Hari Dirawat di Rumah Sakit)
Menurut Iim, melihat umur ayahnya yang sudah berusia 83 tahun, terlalu berat bagi ustaz Abu Bakar Ba'asyir yang sudah berusia lanjut hidup di dalam penjara. “Anda bisa tahu, seorang tua umur segitu di rumah saja berat, apalagi kemudian di penjara dengan keterbatasan di sana (penjara).Keterbatasan banyak hal, orang tua ini membutuhkan pelayanan, membutuhkan apa namanya perhatian dari orang sekitarnya,” tutur dia. (Baca Juga: Abu Bakar Ba'asyir Dirawat, Aktivitas RSCM Seperti Biasa)
Sedangkan di penjara, ungkapnya, perhatian yang seharusnya didapatkan oleh ayahnya tidak didapat di penjara. Meskipun di penjara ada petugas yang ditempatkan, namun para penjaga ini terfokus pada penjagaan dalam penjara. Begitu pula para penghuni lainnya, hanya memikirkan dirinya sendiri.
“Makannya kami berharap dan itu sebenarnya sudah dilakukan, kami dari keluarga termasuk dibantu oleh lawyer mengusahakan bagaimana caranya ustaz Abu Bakar Ba’syir bisa dikembalikan dulu atas nama kemanusiaan,” ungkapnya. (Baca Juga: Kelompok Mujahidin Indonesia Timur Habisi 1 Keluarga di Sigi Sulteng)
Namun di luar kemanusiaan, ustad Iim dengan tegas menolak. Pasalnya, sejak awal, saat tuduhan terlibat ikut mensponsori latihan teroris, diberikan pada ayahnya, ustaz Abu Bakar Ba'asyir pun dengan tegas menolaknya. Karena sejak awal ayahnya, ungkap ustad Iim, dengan tegas mengatakan, dia itu difitnah. Pasalnya, ayahnya tidak pernah terlibat seperti yang dituduhkan.
“Kami tidak mau bersyarat. Karena atas apa, ustaz Abu sendiri tidak mau disuruh pulang, istilahnya diijinkan pulang tapi bebas bersyarat Beliau tidak mau,” ujarnya. (Baca Juga: Warga Sampang Gempar, Jenazah Kiai yang Telah Dimakamkan 3 Tahun Kondisinya Masih Utuh)
Dia pun menegaskan, sejak posisi awal Beliau tidak pernah mengakui atas apa yang dituduhkan. “Dan sejak awal sudah Beliau katakan saya difitnah soal ini. Apa yang terjadi pada Beliau adalah upaya Beliau melaksanakan syariat Allah dan syariat Allah itu dijamin oleh UU negara kita,” pungkasnya.
Hal itu diungkapkan putra ustaz Abu Bakar Ba'asyir, Abdul Rochim saat diwawancarai, Minggu (29/11/2020). “Harapan kami, ya Beliau bisa segera sehat, pulih seperti semula dan bisa kembali ke rumah, bukan ke penjara,” ujar Iim begitu pria ini akrab disapa. (Baca Juga: Ustaz Abu Bakar Ba'asyir Sakit, Sudah Tiga Hari Dirawat di Rumah Sakit)
Menurut Iim, melihat umur ayahnya yang sudah berusia 83 tahun, terlalu berat bagi ustaz Abu Bakar Ba'asyir yang sudah berusia lanjut hidup di dalam penjara. “Anda bisa tahu, seorang tua umur segitu di rumah saja berat, apalagi kemudian di penjara dengan keterbatasan di sana (penjara).Keterbatasan banyak hal, orang tua ini membutuhkan pelayanan, membutuhkan apa namanya perhatian dari orang sekitarnya,” tutur dia. (Baca Juga: Abu Bakar Ba'asyir Dirawat, Aktivitas RSCM Seperti Biasa)
Sedangkan di penjara, ungkapnya, perhatian yang seharusnya didapatkan oleh ayahnya tidak didapat di penjara. Meskipun di penjara ada petugas yang ditempatkan, namun para penjaga ini terfokus pada penjagaan dalam penjara. Begitu pula para penghuni lainnya, hanya memikirkan dirinya sendiri.
“Makannya kami berharap dan itu sebenarnya sudah dilakukan, kami dari keluarga termasuk dibantu oleh lawyer mengusahakan bagaimana caranya ustaz Abu Bakar Ba’syir bisa dikembalikan dulu atas nama kemanusiaan,” ungkapnya. (Baca Juga: Kelompok Mujahidin Indonesia Timur Habisi 1 Keluarga di Sigi Sulteng)
Namun di luar kemanusiaan, ustad Iim dengan tegas menolak. Pasalnya, sejak awal, saat tuduhan terlibat ikut mensponsori latihan teroris, diberikan pada ayahnya, ustaz Abu Bakar Ba'asyir pun dengan tegas menolaknya. Karena sejak awal ayahnya, ungkap ustad Iim, dengan tegas mengatakan, dia itu difitnah. Pasalnya, ayahnya tidak pernah terlibat seperti yang dituduhkan.
“Kami tidak mau bersyarat. Karena atas apa, ustaz Abu sendiri tidak mau disuruh pulang, istilahnya diijinkan pulang tapi bebas bersyarat Beliau tidak mau,” ujarnya. (Baca Juga: Warga Sampang Gempar, Jenazah Kiai yang Telah Dimakamkan 3 Tahun Kondisinya Masih Utuh)
Dia pun menegaskan, sejak posisi awal Beliau tidak pernah mengakui atas apa yang dituduhkan. “Dan sejak awal sudah Beliau katakan saya difitnah soal ini. Apa yang terjadi pada Beliau adalah upaya Beliau melaksanakan syariat Allah dan syariat Allah itu dijamin oleh UU negara kita,” pungkasnya.
(nic)