Meresahkan Warga, Petugas Amankan Pengemis dan Pemulung
loading...
A
A
A
PRABUMULIH - Setelah sempat diwarnai aski kejar-kejaran antara petugas gabungan dengan pengemis dan pemulung yang ada di sepanjang jalan Jederal Sudirman Kota Prabumulih, Sumatera Selatan (Sumsel), akhirnya petugas tetap membawa dan mendata mereka agar tidak mengemis dan memulung di tengah wabah Covid-19 yang tengah melanda saat ini.
Pemerintah sendiri, sejauh telah memberikan bantuan berupa paket sembako kepada warganya yang tidak mampu agar tidak melakukan aktifitas di luar rumah yang bisa membahayakan diri mereka sendiri dan orang lain, mengingat kota Prabumulih masuk kategori zona merah penyebaran virus Covid-19, dengan transmisi lokal.
“Kita minta yang dari luar Prabumulih untuk tidak mengemis dan memulung di daerah kita. Bagi warga kita, jika masih mengulangi akan langsung dikirim ke rusunawa,” ujar Elman, Sekretaris Daerah Kota Prabumulih, kepada wartawan disela-sela kegiatan, Senin (11/05/2020).
Sebelumnya, lanjut Elman, pihaknya mendapatkan keluhann dari warga mengenai keberadaan pemulung dan pengemis yang dalam aktifitasnya membawa serta anak dan balitanya tanpa menggunakan masker.
Informasi yang didapat dari petugas dilapangan, ada ratusan pengemis dan pemulung yang ada saat ini. Dan itu bukan hanya dari Kota Prabumulih, tetapi ada juga dari kabupaten dan kota tetangga.
“Mereka itu dari informasi yang kita dapat, ada dugaan dikoordinatori sesorang. Ke depan seluruh aktifitas mereka akan kita bubarkan. Dan bukan hanya pengemis dan gelandangan saja, bagi warga yang tidak taat akan kita berikan sanksi tegas demi memutus mata rantai virus korona saat ini,” tegasnya.
Sementara itu, Yeni (35,) warga kelurahan Cambai Kecamatan Cambai, Kota Prabumulih, saat diamankan petugas, menolak dikatan pengemis. Ia bersama dua anaknya dan ibunya hanya memulung demi mencukupi kebutuhan makan sehari-hari.
“Kami tidak mengemis cuma memulung, dan saya tidak terima dikatakan mengemis. Ini saya lakukan hanya untuk mencari makan Pak,” ujar Yeni, kepada petugas.
caption foto :petugas amankan pemulung dan pengemis yang berlari dari petugas saat akan diamankan
Pemerintah sendiri, sejauh telah memberikan bantuan berupa paket sembako kepada warganya yang tidak mampu agar tidak melakukan aktifitas di luar rumah yang bisa membahayakan diri mereka sendiri dan orang lain, mengingat kota Prabumulih masuk kategori zona merah penyebaran virus Covid-19, dengan transmisi lokal.
“Kita minta yang dari luar Prabumulih untuk tidak mengemis dan memulung di daerah kita. Bagi warga kita, jika masih mengulangi akan langsung dikirim ke rusunawa,” ujar Elman, Sekretaris Daerah Kota Prabumulih, kepada wartawan disela-sela kegiatan, Senin (11/05/2020).
Sebelumnya, lanjut Elman, pihaknya mendapatkan keluhann dari warga mengenai keberadaan pemulung dan pengemis yang dalam aktifitasnya membawa serta anak dan balitanya tanpa menggunakan masker.
Informasi yang didapat dari petugas dilapangan, ada ratusan pengemis dan pemulung yang ada saat ini. Dan itu bukan hanya dari Kota Prabumulih, tetapi ada juga dari kabupaten dan kota tetangga.
“Mereka itu dari informasi yang kita dapat, ada dugaan dikoordinatori sesorang. Ke depan seluruh aktifitas mereka akan kita bubarkan. Dan bukan hanya pengemis dan gelandangan saja, bagi warga yang tidak taat akan kita berikan sanksi tegas demi memutus mata rantai virus korona saat ini,” tegasnya.
Sementara itu, Yeni (35,) warga kelurahan Cambai Kecamatan Cambai, Kota Prabumulih, saat diamankan petugas, menolak dikatan pengemis. Ia bersama dua anaknya dan ibunya hanya memulung demi mencukupi kebutuhan makan sehari-hari.
“Kami tidak mengemis cuma memulung, dan saya tidak terima dikatakan mengemis. Ini saya lakukan hanya untuk mencari makan Pak,” ujar Yeni, kepada petugas.
caption foto :petugas amankan pemulung dan pengemis yang berlari dari petugas saat akan diamankan
(don)