Bebas Virus Lato-lato, Natuna Pasok Kebutuhan Sapi Kurban di Kepri
loading...
A
A
A
NATUNA - Sapi-sapi dari Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), dipastikan bebas dari virus lato-lato atau Lumpy Skin Disease (LSD). Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Natuna, juga memastikan sapi-sapi dari wilayah Natuna tersebut, aman untuk hewan kurban.
Menjelang kurban, peternak sapi di wilayah Kabupaten Natuna telah memasok sapi kurban ke berbagai wilayah di Kepri. Kepala Bidang Peternakan DKPP Kabupaten Natuna, Zulfikar mengatakan, pihaknya mendapat permintaan pengiriman sapi sebanyak 343 ekor ke beberapa wilayah di Kepri.
Dari permintaan 343 ekor sapi untuk kurban tersebut, sebanyak 313 ekor telah dikirim dan tidak ditemukan adanya virus lato-lato. "Data yang masuk ada 343 ekor sapi untuk dikirim ke luar Natuna, tapi kemungkinan akan bertambah. Saat ini kami sudah kirim 313 ekor, dan tidak ada ditemukan virus lato-lato," ujar Zulfikar.
Zulfikar menyebutkan, seluruh sapi kurban itu telah dikirim ke Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun, Kabupaten Kepulauan Anambas, dan Kota Tanjungpinang. DKPP Kabupaten Natuna, sudah memeriksa kesehatan sapi kurban tersebut sebelum dikirim ke daerah tujuan.
"Kami sudah kirim ke Kabupaten Bintan, sebanyak tiga kali. Untuk ke Kota Tanjungpinang, sudah mengirimkan sebanyak empat kali. Sedangkan di Kabupaten karimun, dan wilayah Tarempa masing-masing satu kali pengiriman. Seluruhnya telah diperiksa kesehatannya," tegas Zulfikar.
Wabah penyakit LSD atau Lato-lato telah melanda sejumlah daerah. Virus ini menjangkit hewan ternak seperti sapi dan kerbau. Secara kasat mata, sapi yang terkena LSD mengalami benjol-benjol di sekujur tubuh. Meski termasuk dalam penyakit kulit menular, tapi belum ditemukan penyebarannya pada kambing atau manusia.
LSD bisa menular secara langsung melalui kontak lesi kulit. Namun virus LSD juga diekskresikan melalui darah, leleran hidung dan mata, air liur, semen dan susu. Penularan juga dapat terjadi secara intrauterine. Sedangkan secara mekanis, LSD menular melalui vektor yaitu nyamuk, lalat, migas penggigit, dan caplak.
Menjelang kurban, peternak sapi di wilayah Kabupaten Natuna telah memasok sapi kurban ke berbagai wilayah di Kepri. Kepala Bidang Peternakan DKPP Kabupaten Natuna, Zulfikar mengatakan, pihaknya mendapat permintaan pengiriman sapi sebanyak 343 ekor ke beberapa wilayah di Kepri.
Dari permintaan 343 ekor sapi untuk kurban tersebut, sebanyak 313 ekor telah dikirim dan tidak ditemukan adanya virus lato-lato. "Data yang masuk ada 343 ekor sapi untuk dikirim ke luar Natuna, tapi kemungkinan akan bertambah. Saat ini kami sudah kirim 313 ekor, dan tidak ada ditemukan virus lato-lato," ujar Zulfikar.
Zulfikar menyebutkan, seluruh sapi kurban itu telah dikirim ke Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun, Kabupaten Kepulauan Anambas, dan Kota Tanjungpinang. DKPP Kabupaten Natuna, sudah memeriksa kesehatan sapi kurban tersebut sebelum dikirim ke daerah tujuan.
"Kami sudah kirim ke Kabupaten Bintan, sebanyak tiga kali. Untuk ke Kota Tanjungpinang, sudah mengirimkan sebanyak empat kali. Sedangkan di Kabupaten karimun, dan wilayah Tarempa masing-masing satu kali pengiriman. Seluruhnya telah diperiksa kesehatannya," tegas Zulfikar.
Wabah penyakit LSD atau Lato-lato telah melanda sejumlah daerah. Virus ini menjangkit hewan ternak seperti sapi dan kerbau. Secara kasat mata, sapi yang terkena LSD mengalami benjol-benjol di sekujur tubuh. Meski termasuk dalam penyakit kulit menular, tapi belum ditemukan penyebarannya pada kambing atau manusia.
LSD bisa menular secara langsung melalui kontak lesi kulit. Namun virus LSD juga diekskresikan melalui darah, leleran hidung dan mata, air liur, semen dan susu. Penularan juga dapat terjadi secara intrauterine. Sedangkan secara mekanis, LSD menular melalui vektor yaitu nyamuk, lalat, migas penggigit, dan caplak.
(eyt)