Ngebom di Perairan Taman Nasional Komodo, 3 Nelayan Ditangkap
loading...
A
A
A
LABUAN BAJO - Tiga nelayan asal Pulau Mesah, ditangkap tim patroli gabungan Taman Nasional Komodo (TNK), Jumat (30/10/2020), karena diduga melakukan pengeboman di wilayah perairan TNK. (Baca juga: Lewat Aplikasi Grab, Wanita Cantik di Bengkulu Bongkar Perselingkuhan Suami )
Para pelaku merupakan warga Desa Pasir Putih, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Mereka diduga melakukan penangkapan ikan dengan bom di perairan TNK, yakni di tempat favorit penyelaman di Karang Makassar, sebelah utara Pulau Komodo.
Para pelaku pengeboman yang berprofesi sebagai nelayan ini, masing-masing bernisial ZA (22), S (23) dan A (35). Mereka ditangkap tim gabungan TNK sekitar pukul 11.00 WITA, dan baru tiba di Labuan Bajo sekitar pukul 20.00 WITA. (Baca juga: Cuaca Buruk, 2 Nelayan Lobster Trenggalek Belum Ditemukan )
Setelah ditangkap Tim Patroli Gabungan TNK, para pelaku pengeboman bersama barang bukti sejumlah ikan dan alat tangkap dibawa menggunakan kapal. Ketiga terduga pelaku lalu diserahkan Tim Patroli Gabungan TNK ke Pos Penegak Hukum (Gakkum) KLHK Labuan Bajo.
Ketiganya langsung diarahkan ke Kapal Gakkum KLHK yang bersandar di Pelabuhan Pelni Labuan Bajo, dan menjalani pemeriksaan. Kepada wartawan salah satu pelaku yang juga juragan kapal berinisial A, mengakui melaut menggunakan kapal kayu miliknya dan menggunakan bom ikan . "Hasil ikan akan dijual ke pasar di Labuan Bajo," kata A.
A menuturkan, ia membeli bom ikan dari seseorang di Sape, Nusa Tenggara Barat (NTB). "Saya tidak buat sendiri ( bom ikan ), saya beli dari orang di Sape," ujarnya. Saat melaut, ia membawa dua bom ikan dan sebelum diamankan petugas, ia telah menggunakan satu bom ikan.
Sementara itu, sementara itu, ZA dan S mengaku diajak oleh A untuk melaut dan menggunakan bom ikan . "Kami pertama kali ikut, hanya ikut," kata ZA. (Baca juga: Jagad Maya Geger, Diduga Rombongan Moge Keroyok Warga di Bukittinggi )
Kepala Balai TNK, Lukita Awang dikonfirmasi melalui telepon, membenarkan penangkapan tersebut. Selanjutnya, petugas tengah melakukan penyelidikan dengan mengambil keterangan baik terduga pelaku dan Tim TNK yang melakukan penangkapan.
"Sedang dimintai keterangan baik dari pihak yang tertangkap dan pihak yang menangkap. Prosesnya begitu dulu, ini dugaan," paparnya. (Baca juga: Ketua RT di Batam Tewas Berseimbah Darah Usai Ditikam Tetangganya )
Para pelaku merupakan warga Desa Pasir Putih, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Mereka diduga melakukan penangkapan ikan dengan bom di perairan TNK, yakni di tempat favorit penyelaman di Karang Makassar, sebelah utara Pulau Komodo.
Para pelaku pengeboman yang berprofesi sebagai nelayan ini, masing-masing bernisial ZA (22), S (23) dan A (35). Mereka ditangkap tim gabungan TNK sekitar pukul 11.00 WITA, dan baru tiba di Labuan Bajo sekitar pukul 20.00 WITA. (Baca juga: Cuaca Buruk, 2 Nelayan Lobster Trenggalek Belum Ditemukan )
Setelah ditangkap Tim Patroli Gabungan TNK, para pelaku pengeboman bersama barang bukti sejumlah ikan dan alat tangkap dibawa menggunakan kapal. Ketiga terduga pelaku lalu diserahkan Tim Patroli Gabungan TNK ke Pos Penegak Hukum (Gakkum) KLHK Labuan Bajo.
Ketiganya langsung diarahkan ke Kapal Gakkum KLHK yang bersandar di Pelabuhan Pelni Labuan Bajo, dan menjalani pemeriksaan. Kepada wartawan salah satu pelaku yang juga juragan kapal berinisial A, mengakui melaut menggunakan kapal kayu miliknya dan menggunakan bom ikan . "Hasil ikan akan dijual ke pasar di Labuan Bajo," kata A.
A menuturkan, ia membeli bom ikan dari seseorang di Sape, Nusa Tenggara Barat (NTB). "Saya tidak buat sendiri ( bom ikan ), saya beli dari orang di Sape," ujarnya. Saat melaut, ia membawa dua bom ikan dan sebelum diamankan petugas, ia telah menggunakan satu bom ikan.
Sementara itu, sementara itu, ZA dan S mengaku diajak oleh A untuk melaut dan menggunakan bom ikan . "Kami pertama kali ikut, hanya ikut," kata ZA. (Baca juga: Jagad Maya Geger, Diduga Rombongan Moge Keroyok Warga di Bukittinggi )
Kepala Balai TNK, Lukita Awang dikonfirmasi melalui telepon, membenarkan penangkapan tersebut. Selanjutnya, petugas tengah melakukan penyelidikan dengan mengambil keterangan baik terduga pelaku dan Tim TNK yang melakukan penangkapan.
"Sedang dimintai keterangan baik dari pihak yang tertangkap dan pihak yang menangkap. Prosesnya begitu dulu, ini dugaan," paparnya. (Baca juga: Ketua RT di Batam Tewas Berseimbah Darah Usai Ditikam Tetangganya )
(eyt)