Tangis Haru Nenek Tiah setelah Rumahnya Direhab Pemkab Batang
loading...
A
A
A
BATANG - Tak kuasa menahan haru dan syukur atas kedatangan Bupati Batang Wihaji, seorang nenek di Desa Surjo Kecamatan Bawang akhirnya menumpahkan tangis di ruang tengah rumahnya yang baru saja selesai direhab warga. Tangis syukur tersebut dari seorang nenek yang merasa terbantu, setelah bertahun-tahun hidup dalam kekurangan.
Kedatangan Wihaji di kediaman wanita berusia lanjut yang tinggal bersama seorang cucunya itu kembali mendapatkan bantuan dari Pemkab Batang. Wanita berusia lanjut itu bernama Tiah, ia mencukupi semua kebutuhan Untung Nuryoso sang cucu yang baru masuk Sekolah Dasar (SD).
Dengan penghasilan Rp3 ribu sebagai pemetik daun cengkeh, Tiah harus pintar-pintar membagi penghasilannya untuk cucunya. "Ayah dan ibu Untung meninggal hampir satu tahun silam, jadi saya yang harus mencukupi kebutuhan cucu saya," ucapnya, Selasa (13/10/2020).
Sembari mengusap air mata di pipinya, Tiah juga menerangan, ia merasa menjadi orang paling beruntung. "Kondisi rumah saya tadinya hanya beratap plastik, karena warga desa kasihan akhirnya dibangun seperti ini," paparnya.
Adapun rumah yang ditinggali Tiah dan Untung kini beratap asbes dengan dinding batako. Sebelumnya, rumah tersebut nampak kurang nyaman dengan dinding kayu, alas tanah dan atap plastik.
Bantuan yang diberikan warga desa pun dianggapnya sebagai berkah, karena tanpa bantuan tersebut tempat tinggal Tiah dan Untung tak senyaman sekarang.
"Saya doakan semua yang membantu saya mendapat balasan dari sang kuasa, karena mereka tempat saya ini lebih layak," katanya sambil mengusap air matanya. Sembari menenangkan sang cucu yang menangis di dalam kamar karena sakit, Tiah tak hentinya mengucap syukur.
"Termasuk bantuan dari Pemkab Batang, yang diberikan oleh bupati secara langsung. Saya berterima kasih, masyarakat dan pemerintah memperhatikan nasib saya dan cucu," jelasnya.
Sementara Bupati Wihaji usai mengunjungi kediaman Tiah dan memberikan bantuan ke warga sekitar menjelaskan, hampir setiap pekan Pemkab Batang hadir ke masyarakat. "Ini merupakan program tilik warga untuk menengok kondisi warga yang kurang beruntung, mungkin karena kondisi perekonomian," kata Wihaji.
Ia menambahkan, selain untuk menengok kondisi warga, menyambangi warga dilakukan untuk memastikan warga yang menjadi prioritas benar-benar mendapatkan bantuan. "Selain itu kami juga memantau kondisi anak-anak yang ada di desa. Karena masih banyak anak-anak yang putus sekolah," ujarnya. Ia menyampaikan, kedatangan jajaran Pemkab ke warga juga untuk memberikan semangat moril.
Kedatangan Wihaji di kediaman wanita berusia lanjut yang tinggal bersama seorang cucunya itu kembali mendapatkan bantuan dari Pemkab Batang. Wanita berusia lanjut itu bernama Tiah, ia mencukupi semua kebutuhan Untung Nuryoso sang cucu yang baru masuk Sekolah Dasar (SD).
Dengan penghasilan Rp3 ribu sebagai pemetik daun cengkeh, Tiah harus pintar-pintar membagi penghasilannya untuk cucunya. "Ayah dan ibu Untung meninggal hampir satu tahun silam, jadi saya yang harus mencukupi kebutuhan cucu saya," ucapnya, Selasa (13/10/2020).
Sembari mengusap air mata di pipinya, Tiah juga menerangan, ia merasa menjadi orang paling beruntung. "Kondisi rumah saya tadinya hanya beratap plastik, karena warga desa kasihan akhirnya dibangun seperti ini," paparnya.
Adapun rumah yang ditinggali Tiah dan Untung kini beratap asbes dengan dinding batako. Sebelumnya, rumah tersebut nampak kurang nyaman dengan dinding kayu, alas tanah dan atap plastik.
Bantuan yang diberikan warga desa pun dianggapnya sebagai berkah, karena tanpa bantuan tersebut tempat tinggal Tiah dan Untung tak senyaman sekarang.
"Saya doakan semua yang membantu saya mendapat balasan dari sang kuasa, karena mereka tempat saya ini lebih layak," katanya sambil mengusap air matanya. Sembari menenangkan sang cucu yang menangis di dalam kamar karena sakit, Tiah tak hentinya mengucap syukur.
"Termasuk bantuan dari Pemkab Batang, yang diberikan oleh bupati secara langsung. Saya berterima kasih, masyarakat dan pemerintah memperhatikan nasib saya dan cucu," jelasnya.
Sementara Bupati Wihaji usai mengunjungi kediaman Tiah dan memberikan bantuan ke warga sekitar menjelaskan, hampir setiap pekan Pemkab Batang hadir ke masyarakat. "Ini merupakan program tilik warga untuk menengok kondisi warga yang kurang beruntung, mungkin karena kondisi perekonomian," kata Wihaji.
Ia menambahkan, selain untuk menengok kondisi warga, menyambangi warga dilakukan untuk memastikan warga yang menjadi prioritas benar-benar mendapatkan bantuan. "Selain itu kami juga memantau kondisi anak-anak yang ada di desa. Karena masih banyak anak-anak yang putus sekolah," ujarnya. Ia menyampaikan, kedatangan jajaran Pemkab ke warga juga untuk memberikan semangat moril.