Raja Ampat Kondusif, Polisi Gencar Patroli Siber Jelang Pilkada

Senin, 05 Oktober 2020 - 09:07 WIB
loading...
Raja Ampat Kondusif, Polisi Gencar Patroli Siber Jelang Pilkada
Kapolres Raja Ampat AKBP Andre Manuputty. Foto/SINDOnews/Chanry Andrew Suripaty
A A A
RAJA AMPAT - Kabar bohong atau hoaks, dan berbagai isu yang dapat menimbulkan konflik di tengah-tengah masyarakat, mendapat perhatian serius dari Polres Raja Ampat. Utamanya, hoaks yang berseliweran di berbagai media sosial jelang Pilkada Raja Ampat.

(Baca juga: Cawabup Lamongan Astiti Suwarni Siapkan Rp150 Juta untuk Pemuda )

Kapolres Raja Ampat, AKBP Andre Manuputty mengatakan, pihaknya telah melakukan pemantauan akun-akun media sosial (Medsos) sebagai antisipasi penyebaran hoaks dan ujaran kebencian menjelang perhelatan Pilkada serentak 2020, di mana Kabupaten Raja Ampat, juga melaksanakan pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

"Kami melakukan patroli siber 24 jam setiap hari. Satgas Gakum Polres Raja Ampat, terus bekerja keras memantau pemberitaan-pemberitaan hoaks dan ujaran kebencian di media sosial terkait Pilkada ini," tegasnya Andre.

Lebih lanjut, Andre mengungkapkan, terkait penegakan hukum pihaknya akan terlebih dahulu mengevaluasi hasil temuan yang didapat oleh Satgas Gakum Pilkada , di mana di dalamnya terdapat instansi lainnya seperti Kejaksaan dan Bawaslu. Dan kemudian akan ditentukan langkah-langkah penegakan hukum.

(Baca juga: Pandemi COVID-19, Tenaga Kerja Harus Kuasai Teknologi Informasi )

"Semuanya kita saring, kemudian kita masukan ke dalam proses Gakumdu yang terdiri dari Polres, Kejaksaan, dan Bawaslu. Nah dari situ baru ditentukan, apakah ini masuk dalam tindak pidana, atau masuk dalam kode etik atau tidak. Kalau masuk kita proses gitu," tegasnya.

Berita hoaks dan ujaran kebencian, menurutnya biasanya berkeliaran pada saat menjelang Pilkada dengan tujuan tertentu sebagaimana yang pernah terjadi pada Pilkada lalu di beberapa daerah. Polres Raja Ampat, menyampaikan imbauan-imbauan kepada masyarakat untuk tidak mudah terbakan kabar bohong dan ujaran kebencian.

"Kami sebagai penanggung jawab Kamtibmas, tentunya berharap dalam pelaksanaan Pilkada nanti, mulai tahapan awal hingga akhir pelaksanaan, daerah ini aman. Untuk itu sosialisasi, imbauan kepada masyarakat dan patroli siber tetap kami lakukan. Intinya masyarakat tidak mudah terpancing dan termakan isu-isu hoaks serta ujaran kebencian. Yang kita temukan, pasti kita dalami, dan ada yang lanjut penyelidikan. Kita lihat dari kontennya," bebernya.

(Baca juga: Bawa Sabu 2 Kg, Pelaku Dibekuk Satreskoba Polrestabes Medan )

Polisi menurut Andre, tidak menginginkan pelaku itu terus memproduksi dan menyebarluaskan berita bohong hingga meresahkan masyarakat di tengah Pilkada . Polisi juga terus akan melakukan filterisasi sebagai penyeimbang berita-berita yang belum jelas kebenarannya itu.

"Tim terus bekerja, jangan coba-coba untuk memutarbalikan fakta di tengah situasi Pilkada demi kepentingan pribadi atau golongan, mempengaruhi pikiran masyarakat sehingga nanti ujungnya memecah belah bangsa dan persaudaraan di Raja Ampat," pungkasnya.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1328 seconds (0.1#10.140)