Menelusuri Jejak Misteri Makam Putri Cempo

Senin, 05 Oktober 2020 - 05:01 WIB
loading...
A A A
Dalam pengembaraannya ke barat, Raden Patah menemukan Hutan dengan banyak ditumbuhi tanaman Glagah, di antaranya menyeruak aroma wangi. Hutan tersebut kemudian diberi nama Glagah Wangi.

Di Glagah Wangi inilah Raden Patah mendirikan pondok pesantren. Sekarang, Glagah Wangi dikenal sebagai wilayah Kabupaten Demak. Bersama Wanasalam dan Wanapala, di wilayah yang dikenal dengan Glagah Wangi itu, Raden Patah membangun pedukuhan.

Perlahan pedukuhan Glagah Wangi menjadi ramai. Hingga banyak orang Majapahit berpindah tempat di Glagah Wangi. Raden Patah mengutus Wanasalam untuk menyampaikan kabar tentang perkembangan Glagah Wangi kepada Sunan Ampel di Ampel Gading.

Mendengar kabar tersebut, Sunan Ampel beserta para pendherek-nya datang ke Glagah Wangi. Kepada Raden Patah, Sunan Ampel mengusulkan agar Glagah Wangi dijadikan kerajaan. Raden Patah menyepakati usulan Sunan Ampel.(Baca juga : Mistis Kampung Pitu, Hanya Bisa Dihuni 7 KK di Timur Gunung Nglanggeran )

Dengan disaksikan Raden Patah, para wali, beserta orang-orang dari Ampel Denta dan Glagah Wangi, Sunan Ampel memberikan nama Demak pada kerajaan itu. Nama Raden Patah sendiri, oleh Sunan Ampel, diubah menjadi Pangeran Bintara. Atas keputusan Sunan Ampel, semua wali mendukungnya.

Hanya dalam kurun waktu dua tahun pesantren yang didirikan Raden Patah memiliki 2.000 santri. Padahal waktu itu, masyarakat Glagah Wangi merupakan pemeluk Hindu dan Buddha. Keberhasilan Raden Patah kemudian mendapat apresiasi dari para Wali Songo.

Apresiasi yang diberikan adalah dengan diresmikannya Masjid Pondok Pesantren Glagah wangi (Masjid Agung Demak) pada tahun 1466 atau 1388 saka. Bersamaan dengan itu Raden Patah dinobatkan sebagai mubaligh muda. Pada tahun 1475 Raden Patah dinobatkan sebagai Bupati Glagah Wangi.

Saat itu perkembangan Islam maju pesat dan Glagah Wangi menjadi pusat penyebaran dan pendidikan Islam di Jawa. Selanjutnya pada tahun 1478 Raden Patah dinobatkan sebagai Sultan Kerajaan Demak. Pangeran Bintara Ditangkap Berdirinya Kerajaan Demak dengan raja Pangeran Bintara terdengar sampai telinga Raja Brawijaya.

Sehingga ia segera mengundang Patih Gajah Premada dan Adipati Pecatondha dari Terung. Kepada Adipati Pecatondha, Brawijaya memerintahkan pasukan Majapahit dan orang-orang Palembang menuju Demak untuk menangkap Pangeran Bintara yang telah berani mendirikan kerajaan tanpa izin.

Namun saat tiba di Demak, Adipati Pecatonda terkejut saat ditemui oleh Pangeran Bintara di serambi langgar. Mengingat Pangeran Bintara tak lain adalah Raden Patah, kakaknya sendiri. Raden Bintara mengakui salah karena telah mendirikan Kerajaan Demak tanpa izin Raja Majapahit.
Menelusuri Jejak Misteri Makam Putri Cempo
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1623 seconds (0.1#10.140)