Petrus Kasihiw Tidak Ingin Ada Korban COVID-19 Akibat Kampanye

Senin, 28 September 2020 - 12:45 WIB
loading...
Petrus Kasihiw Tidak Ingin Ada Korban COVID-19 Akibat Kampanye
Calon Bupati Petahana Teluk Bintuni Petrus Kasihiw tak ingin ada jatuh korban COVID-19 akibat kampanye pilkada. Foto/Ist
A A A
TELUK BINTUNI - Perhelatan Pilkada yang sudah di depan mata, dikhawatirkan menjadi klaster baru karena ajang kampanye yang berpotensi mengumpulkan massa.

Calon Bupati Petahana Teluk Bintuni Petrus Kasihiw sangat menaruh perhatiannya pada penyelenggaraan kampanye yang tetap memperhatikan protokol kesehatan. Hal ini dikatakannya ketika mengeluarkan imbauan resmi kepada para pendukungnya. (Baca juga: Hari Pertama Kampanye Diwarnai Pelanggaran )

“Saya mewakili pasangan Piet-Matret, Kandidat 02, PMK2, Jilid II, menghimbau kepada seluruh tim, simpatisan dan warga masyarakat Teluk Bintuni, agar senantiasa, kita mematuhi protokoler kesehatan yang berkaitan dengan pandemi Covid-19 yang sedang melanda Teluk Bintuni,” imbau Petrus dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Senin (28/9/2020). (Baca juga: Kampanye di Masa Pandemi, Paslon Diminta Pahami Ketentuan PKPU )

Menurut Piet (panggilan Petrus Kasihiw-Red), tidak ada satupun kemenangan pada kontestasi Pilkada ini yang bisa dihargai dengan nyawa, terutama karena virus COVID-19.

“Ini suatu pandemi yang secara global mendunia, dan saya berharap di dalam Pilkada ini kami ingin menang, tetapi kemenangan itu tidak ada artinya, kalau terjadi korban jiwa, akibat COVID-19 atau akibat-akibat yang lain,” kata dia.

Piet mengimbau bahkan memberikan garis tegas perihal pertemuan yang dilakukan di posko-posko pemenangan dari PMK2 (Piet-Matret Kokop Jilid II), agar segala protokoler kesehatan merupakan hal yang bersifat mandatory. Piet menginginkan agar semua posko PMK2 yang tersebar di Teluk Bintuni menyediakan tempat untuk cuci tangan sebagai fasilitas standar, agar bisa juga dipergunakan oleh masyarakat sekitar, sebagai bagian dari sosialisasi pentingnya menjaga kebersihan selama masa pandemi.

“Di setiap pertemuan, di posko-posko agar melakukan pembatasan jumlah orang. Jumlah orang dibatasi dengan tetap mematuhi protokoler COVID-19. saya berharap di setiap posko itu ada tempat cuci tangan, ada sabun, bahkan juga kami siapkan masker, siapkan masker untuk semua yang datang. Karena ini kita semua harus patuh pada ketentuan protokoler kesehatan yang sudah ditentukan baik secara nasional oleh gugus tugas nasional pencegahan dan pengendalian tugas secara struktur ke provinsi dan kabupaten,” kata dia.

Piet bahkan tak segan memberikan konsekuensi kepada posko dan tim jika ditemui posko tersebut tidak melaksanakan imbauan perihal protokoler kesehatan ini. “Kalau tidak ada yang pake masker, mohon maaf saya tidak akan datang di tempat tertentu, kalau tidak ada protokoler COVID-19, dilakukan di posko-posko, atau di tempat pertemuan lain, saya dengan Pak Matret tidak akan hadir,” pungkas dia.

Piet menutup imbauan tersebut dengan mengajak para pengurus tim PMK2 dan posko agar keberadaan posko selama masa pandemi ini bisa bersifat lebih partisipatif dalam mengajak masyarakat untuk menerapkan protokoler kesehatan. Bahkan nantinya posko-posko tersebut akan diberikan bimbingan untuk dapat membuat hand sanitizer sendiri, agar dengan swadaya, hal ini bisa diteruskan ke masyarakat sekitar.
(nth)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1918 seconds (0.1#10.140)