Risiko KLB PD3I Saat Pandemi, Jatim Harus Kejar Capaian Imunisasi
loading...
A
A
A
Sementara itu, PIC Program Gerakan Peduli Ibu dan Anak Sehat Berbasis Keluarga dan Masyarakat (Geliat) Unair Surabaya, Dr drg Nyoman Anita Damayanti MS juga menguatkan dengan hasil survey cepat yang mereka laksanakan di 24 kota/kabupaten di Jawa Timur, dimana 100% responden menyatakan terdapat dampak pandemi COVID-19 untuk program imunisasi secara umum.
“Sebanyak 83% responden menyatakan mengalami penurunan terkait frekuensi kedatangan atau partisipasi masyarakat untuk mengimunisasi anaknya selama pandemi ini. Lalu 100% responden mengakui terdapat hambatan pada pelayanan imunisasi selama pandemi COVID-19 ini,” jelas dia.
Hambatan yang paling banyak dirasakan oleh responden, kata dia, adalah terkait beban tenaga kesehatan lebih banyak untuk mengurusi COVID-19, sehingga kekurangan waktu dan tenaga untuk mengurusi imunisasi.
“Responden yang menyatakan bahwa pelayanan imunisasi dasar adalah yang paling terdampak atau tidak terpenuhi selama pandemi COVID-19 sebanyak 43%. Pelayanan imunisasi yang paling terdampak yaitu booster pentavalent,” ujar Nyoman.
“Sebanyak 83% responden menyatakan mengalami penurunan terkait frekuensi kedatangan atau partisipasi masyarakat untuk mengimunisasi anaknya selama pandemi ini. Lalu 100% responden mengakui terdapat hambatan pada pelayanan imunisasi selama pandemi COVID-19 ini,” jelas dia.
Hambatan yang paling banyak dirasakan oleh responden, kata dia, adalah terkait beban tenaga kesehatan lebih banyak untuk mengurusi COVID-19, sehingga kekurangan waktu dan tenaga untuk mengurusi imunisasi.
“Responden yang menyatakan bahwa pelayanan imunisasi dasar adalah yang paling terdampak atau tidak terpenuhi selama pandemi COVID-19 sebanyak 43%. Pelayanan imunisasi yang paling terdampak yaitu booster pentavalent,” ujar Nyoman.
(nth)