Dikebut Selesai Oktober, Konstruksi RPH Tamangapa Sudah Capai 60%
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Progres pembangunan gedung utama Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Terpadu di Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala, Kota Makassar sudah mencapai 60% lebih. Baca :Rampung Tahun Ini, RPH Tamangapa Berkapasitas Ratusan Ekor Tiap Hari
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel, Abdul Azis mengatakan konstruksi gerung RPH memang terus dikebut pelaksanaannya. Apalagi ditargetkan sudah bisa difingsionalkan pada Oktober mendatang. "Konstruksinya saya estimasi sudah diatas 60%. Mudah-mudahan bisa difungsionalkan dalam waktu dekat. Target kita bisa fungsional kira-kira Oktober," ujar Azis yang dikonfirmasi, kemarin.
Selain melaksanakan pembangunan gedung RPH Terpadu Tamangapa, pihaknya sudah mempersiapkan pengadaan fasilitas atau peralatan penunjangnya. Lelang pengadaan sarana dan prasarana ini sudah dilakukan.
Berdasarkan data dari laman LPSE, lelang pengadaan peralatan RPH ini dianggarkan sebesar Rp1,44 miliar. "Jadi itu hanya sarana penunjang. Peralatannya saja, peralatan termasuk boksnya yang akan dipakai disana nanti," paparnya. Baca Juga : Dewan Makassar Minta Perusda RPH Segera Ajukan Perubahan Status
Proyek ini dibangun dari dua sumber anggaran. Khusus dari APBD Pemprov Sulsel dialokasikan sebesar Rp8,5 miliar untuk konstruksi. Selain itu adapula bantuan dari APBN Rp1,4 miliar yang diperuntukkan untuk penyediaan fasilitasnya.
Azis memaparkan, proyek RPH ini sifatnya multiyears yang ditargetkan rampung dalam waktu tiga tahun. Kemampuan untuk melakukan menerima dan melakukan penyembelihan pun cukup besar. Kapasitasnya ditarget mampu menyembelih hewan hingga ratusan ekor tiap harinya. "Terkait masalah kapasitas, memang kita sudah merancang antara 70-100 ekor per malam," papar Azis.
Pembangunan RPH terpadu Tamangapa ini rencananya dibangun di atas lahan seluas 7 hektare. Namun yang tersedia baru 3,9 hektare. Sisanya sekitar 3,1 hektare, masih perlu dibebaskan yang menjadi tanggung jawab Pemkot Makassar.
Sebelumnya Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman menuturkan, selain penyelesaian konstruksi gedung utama RPH, pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) juga dilakukan. Dia berharap aktivitas pemotongan hewan sudah bisa dilakukan.
Pemkot Makassar , diminta bisa menyiapkan dari sisi tenaga SDM-nya. "Oktober selesai untuk bangunan utamanya dan rencana mulai mengembalikan aktivitas yang bisa masuk lagi. Mudah-mudahan tahun ini sudah bisa," tukas Andi Sudirman. Baca Lagi : Lelang Pembongkaran Mattoanging Tunggu Verifikasi KPKNL
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel, Abdul Azis mengatakan konstruksi gerung RPH memang terus dikebut pelaksanaannya. Apalagi ditargetkan sudah bisa difingsionalkan pada Oktober mendatang. "Konstruksinya saya estimasi sudah diatas 60%. Mudah-mudahan bisa difungsionalkan dalam waktu dekat. Target kita bisa fungsional kira-kira Oktober," ujar Azis yang dikonfirmasi, kemarin.
Selain melaksanakan pembangunan gedung RPH Terpadu Tamangapa, pihaknya sudah mempersiapkan pengadaan fasilitas atau peralatan penunjangnya. Lelang pengadaan sarana dan prasarana ini sudah dilakukan.
Berdasarkan data dari laman LPSE, lelang pengadaan peralatan RPH ini dianggarkan sebesar Rp1,44 miliar. "Jadi itu hanya sarana penunjang. Peralatannya saja, peralatan termasuk boksnya yang akan dipakai disana nanti," paparnya. Baca Juga : Dewan Makassar Minta Perusda RPH Segera Ajukan Perubahan Status
Proyek ini dibangun dari dua sumber anggaran. Khusus dari APBD Pemprov Sulsel dialokasikan sebesar Rp8,5 miliar untuk konstruksi. Selain itu adapula bantuan dari APBN Rp1,4 miliar yang diperuntukkan untuk penyediaan fasilitasnya.
Azis memaparkan, proyek RPH ini sifatnya multiyears yang ditargetkan rampung dalam waktu tiga tahun. Kemampuan untuk melakukan menerima dan melakukan penyembelihan pun cukup besar. Kapasitasnya ditarget mampu menyembelih hewan hingga ratusan ekor tiap harinya. "Terkait masalah kapasitas, memang kita sudah merancang antara 70-100 ekor per malam," papar Azis.
Pembangunan RPH terpadu Tamangapa ini rencananya dibangun di atas lahan seluas 7 hektare. Namun yang tersedia baru 3,9 hektare. Sisanya sekitar 3,1 hektare, masih perlu dibebaskan yang menjadi tanggung jawab Pemkot Makassar.
Sebelumnya Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman menuturkan, selain penyelesaian konstruksi gedung utama RPH, pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) juga dilakukan. Dia berharap aktivitas pemotongan hewan sudah bisa dilakukan.
Pemkot Makassar , diminta bisa menyiapkan dari sisi tenaga SDM-nya. "Oktober selesai untuk bangunan utamanya dan rencana mulai mengembalikan aktivitas yang bisa masuk lagi. Mudah-mudahan tahun ini sudah bisa," tukas Andi Sudirman. Baca Lagi : Lelang Pembongkaran Mattoanging Tunggu Verifikasi KPKNL
(sri)