Kisah Jenderal LB Moerdani Jadi Buronan Belanda Senilai 500 Gulden
loading...
A
A
A
Baca Juga
Operasi Naga menjadi strategi TNI untuk memecah konsentrasi pasukan Belanda yang jumlahnya mencapai 10.000 prajurit dan berpusat di Biak.
Operasi Naga ini juga merupakan perwujudan dari Tri Komando Rakyat (Trikora) yang diumumkan Presiden Soekarno pada 19 Desember 1961.
Sayangnya, operasi tersebut bocor oleh siaran radio Australia. Hal ini membuat Operasi Naga tidak berjalan sesuai rencana.
Pasukan Belanda yang mengetahui informasi tersebut kemudian melakukan pengadangan dan penyergapan terhadap Benny dan pasukannya.
Akibatnya, perjalanan pasukan Naga yang dipimpin Benny menuju pusat pertahanan Belanda di Merauke menemui banyak rintangan. Salah satunya pertempuran yang terjadi pada 28 Juni 1962, di mana terdapat dua perahu motor Marinir Belanda tiba-tiba menyerang pasukan Benny Moerdani yang sedang beristirahat di Sungai Kumbai.
Dalam penyergapan tersebut, Benny nyaris tewas setelah topi rimbanya tertembak. Saat berupaya menyelamatkan diri dari penyergapan itu, ia tidak menyadari jika jaketnya sedang dilepas.
Menurut buku 'Kopassus untuk Indonesia' dalam pertempuran sengit di Sungai Kumbai, Benny bersama pasukan Naga berhasil memukul mundur pasukan Marinir Belanda yang didaratkan dengan menggunakan dua perahu motor dan kapal sungai di hulu Sungai Kumbai.
Dari situlah Belanda mulai menjanjikan hadiah 500 Gulden bagi siapa pun yang bisa meringkus Kapten Benny. Hal itu diumumkan tepat sebelum terjadinya pertempuran di pedalaman Papua. Pada akhirnya upaya Belanda tersebut tidak membuahkan hasil, hingga gencatan senjata antara Pasukan Naga dan Marinir Belanda disepakati.
Keberanian Benny Moerdani di medan operasi diakui Jan Willem de Leeuw, tentara Belanda yang pertama kali bertemu di Irian Barat.