Kisah Cinta Jenderal Kopassus Agum Gumelar, Dendang Pesta Ultah sebagai Jembatan Hati

Sabtu, 24 Agustus 2024 - 06:26 WIB
loading...
A A A
Dalam sebuah rapat pimpinan ABRI, sebagai komandan Kopassus, Agum Gumelar bilang:

“Kalau kita menganggap Megawati dan para pendukungnya musuh, kalau kita menganggap Gus Dur dan pengikutnya musuh, kalau kita menganggap kelompok Petisi 50 musuh dengan pengaruh-pengaruhnya musuh, maka sesungguhnya kita kebanyakan musuh. Padahal falsafah Cina Sun Tzu, menyatakan bahwa seribu kawan masih kurang, satu musuh kebanyakan.”

Ucapan itu rupanya dianggap gila di zaman Orde Baru. Bersama Jenderal Hendropriyono, Agum dianggap jenderal yang bersimpati kepada Megawati. Jadi tak heran jika dirinya yang baru setahun jadi orang nomor satu di Kopassus langsung dimutasi.

Untung saja mutasinya ke Medan. Di sana dia dijadikan Kepala Staf Kodam Bukit Barisan. Mertua Agum berasal dari daerah itu. Ahmad Tahir termasuk salah satu tokoh dalam Pertempuran Medan Area pada 1945.



Namun, Agum merasa jabatan itu seperti hukuman. Jabatan tersebut membuatnya terpisah dari istri, yang masih jadi anggota dewan, dan anaknya. Pada 1996 Agum ditarik ke Jakarta dan menjadi Staf Ahli Panglima ABRI, yang kala itu dijabat Feisal Tandjung.

Ada yang memprediksi karier Agum bakal mandek. Itu tidak lama. Pada pertengahan 1996 dia ditunjuk menjadi Panglima Kodam Wirabuana di Makassar. Pangkatnya pun naik jadi Mayor Jenderal (Mayjen).

Agum ditarik ke Jakarta jelang lengsernya Presiden Soeharto. Dia dijadikan Gubernur Lemhanas sejak 7 Mei 1998. Sebagai jenderal, Agum adalah salah satu anggota Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti).

Agum juga termasuk jenderal yang menyidang Prabowo Subianto pada 1998 terkait kasus penculikan.Di era kepresidenan Jokowi, laki-laki yang menjadi Jenderal Kehormatan TNI ini ditunjuk sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
(ams)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5981 seconds (0.1#10.140)