Kisah Haji Umar, Jagoan Bela Diri Kopassus yang Bikin Master Karate Jepang Terkapar
loading...

Haji Umar, anggota RPKAD atau sekarang Kopassus pernah membuat master karate Jepang terkapar. Anggota Korps Baret Merah itu hanya melayangkan sekali pukulan saja. Foto: Dok SINDOnews
A
A
A
HAJI Umar, anggota Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) atau sekarang Kopassus pernah membuat master karate Jepang terkapar. Anggota Korps Baret Merah itu hanya melayangkan sekali pukulan saja.
Diketahui, Kopassus merupakan pasukan elite yang dimiliki TNI Angkatan Darat (AD). Anggotanya bukan tentara sembarangan melainkan prajurit yang sudah digembleng dengan keras baik secara fisik maupun mental.
Pasukan Kopassus memiliki banyak kisah-kisah yang melegenda. Salah satunya Haji Umar, anggota RPKAD.
Singkat cerita, pimpinan RPKAD Sarwo Edhie Wibowo pernah berencana mendatangkan master karate dari Jepang. Bukan tanpa alasan, tujuannya melatih prajurit agar terampil dalam bela diri karate.
Diolah dari berbagai sumber, prajurit RPKAD sebenarnya sudah pandai berkelahi dalam jarak dekat. Meski demikian, sang komandan ingin kemampuan prajuritnya tetap terasah dan terus berkembang lagi.
Kemudian, didatangkan seorang master karate asal Jepang. Bukan kaleng-kaleng, sosok yang diundang adalah orang ternama yang punya sertifikat dan lisensi sebagai master karate.
Setelah itu, prajurit RPKAD mulai berlatih bersama master karate dari Jepang yang tidak disebutkan namanya. Kemudian, digelarlah adu tanding dengan sang master.
Nah, muncul peristiwa unik ketika sesi sparing melawan sang master. Dari RPKAD, mereka menunjuk anggota yang disebut Haji Umar untuk maju bertanding karena dia sebelumnya memang dikenal memiliki kemampuan bela diri yang luar biasa.
Pertandingan latihan antara Umar dengan master karate Jepang dimulai. Prajurit lain yang hadir juga ikut menonton dengan antusias.
Namun, siapa sangka perwakilan RPKAD membuat master karate asal Jepang itu tersungkur. Padahal, adu tanding belum lama berjalan dan Umar baru mengeluarkan beberapa jurus saja.
Melihat itu, prajurit yang menonton langsung terkejut. Mereka lalu memberi tepuk tangan sebagai apresiasi untuk keduanya yang sudah bertarung.
Setelah momen itu, master karate asal Jepang tetap diperkenankan mengajar. Namun, dia tidak lagi melatih prajurit RPKAD melainkan anak-anak tentara yang tinggal di sekitar asrama Cijantung.
Diketahui, Kopassus merupakan pasukan elite yang dimiliki TNI Angkatan Darat (AD). Anggotanya bukan tentara sembarangan melainkan prajurit yang sudah digembleng dengan keras baik secara fisik maupun mental.
Pasukan Kopassus memiliki banyak kisah-kisah yang melegenda. Salah satunya Haji Umar, anggota RPKAD.
Kisah Haji Umar Jebolan Kopassus Bikin Master Karate Jepang Terkapar
Momen ini terjadi sekitar tahun 1960-an. Waktu itu, Kopassus masih bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD).Singkat cerita, pimpinan RPKAD Sarwo Edhie Wibowo pernah berencana mendatangkan master karate dari Jepang. Bukan tanpa alasan, tujuannya melatih prajurit agar terampil dalam bela diri karate.
Diolah dari berbagai sumber, prajurit RPKAD sebenarnya sudah pandai berkelahi dalam jarak dekat. Meski demikian, sang komandan ingin kemampuan prajuritnya tetap terasah dan terus berkembang lagi.
Kemudian, didatangkan seorang master karate asal Jepang. Bukan kaleng-kaleng, sosok yang diundang adalah orang ternama yang punya sertifikat dan lisensi sebagai master karate.
Setelah itu, prajurit RPKAD mulai berlatih bersama master karate dari Jepang yang tidak disebutkan namanya. Kemudian, digelarlah adu tanding dengan sang master.
Nah, muncul peristiwa unik ketika sesi sparing melawan sang master. Dari RPKAD, mereka menunjuk anggota yang disebut Haji Umar untuk maju bertanding karena dia sebelumnya memang dikenal memiliki kemampuan bela diri yang luar biasa.
Pertandingan latihan antara Umar dengan master karate Jepang dimulai. Prajurit lain yang hadir juga ikut menonton dengan antusias.
Namun, siapa sangka perwakilan RPKAD membuat master karate asal Jepang itu tersungkur. Padahal, adu tanding belum lama berjalan dan Umar baru mengeluarkan beberapa jurus saja.
Melihat itu, prajurit yang menonton langsung terkejut. Mereka lalu memberi tepuk tangan sebagai apresiasi untuk keduanya yang sudah bertarung.
Setelah momen itu, master karate asal Jepang tetap diperkenankan mengajar. Namun, dia tidak lagi melatih prajurit RPKAD melainkan anak-anak tentara yang tinggal di sekitar asrama Cijantung.
(jon)