2 Kitab Peninggalan Sastra Kuno Catat Sejarah Kerajaan Besar di Nusantara
loading...
A
A
A
Dalam garis besarnya uraian Nagarakretagama tentang Singasari dan Majapahit dari tahun 1222 sampai tahun 1365 memang sejajar dengan uraian Pararaton.
Uraian Pararaton lebih luas berkat adanya tambahan-tambahan yang diambil dari sumber lain seperti akan ditunjukkan di bawah.
Uraian Nagarakretagama pupuh XL tentang Raja Rajasa menjadi inti uraian Pararaton tentang cerita Ken Arok dari lahirnya sampai pencandiannya di Kegenengan pada tahun 1227. Uraian Pararaton tentang cerita Ken Arok diperluas dengan tambahan mendetail.
Uraian Nagarakretagama Pupuh XL mencakup empat hal yakni tempat Raja Rajasa mendirikan kerajaannya di sebelah timur Gunung Kawi, pemberontakan Raja Rajasa terhadap Raja Kertajaya di Kediri pada tahun 1222 berakhir dengan kemenangan Tumapel.
Berikutnya, berupa percandian Raja Rajasa di Kagenengan pada tahun 1227 dan Raja Rajasa menjadi leluhur raja-raja di Singasari dan di Majapahit.
Uraian pupuh XL yang hanya terdiri dari lima bait atau dua puluh baris itu dalam Pararaton diperluas menjadi enam belas halaman.
Diberi judul Katuturanira Ken Arok. Sesudah itu Pararaton menyajikan uraian tentang raja-raja Singasari dan Majapahit mulai dari Anusapati pada tahun 1227 sampai Sang Mokta ri kadaton pada tahun saka 1400 atau sekitar kurang lebih 1478 Masehi.
Secara garis besar uraian naskah kuno Pararaton dari Raja Rajasa Sang Amurwabhumi memang sejajar sekali, dengan uraian Nagarakretagama pupuh XL sampai XLIX, dengan tambahan fakta sejarah yang masih beredar dalam masyarakat.
Sumber fakta sejarah itu masih dapat diketahui sekadarnya.Pada akhir uraian tentang raja-raja yang bersangkutan selalu dibubuhkan tarikh mangkatnya dan candi makamnya, seperti yang dilakukan penggubah Nagarakretagama.
Urutannya pun hampir mirip. Sesudah uraian tentang Raja Rajasa, menyusul uraian tentang Sang Anusapati.
Uraian Pararaton lebih luas berkat adanya tambahan-tambahan yang diambil dari sumber lain seperti akan ditunjukkan di bawah.
Uraian Nagarakretagama pupuh XL tentang Raja Rajasa menjadi inti uraian Pararaton tentang cerita Ken Arok dari lahirnya sampai pencandiannya di Kegenengan pada tahun 1227. Uraian Pararaton tentang cerita Ken Arok diperluas dengan tambahan mendetail.
Uraian Nagarakretagama Pupuh XL mencakup empat hal yakni tempat Raja Rajasa mendirikan kerajaannya di sebelah timur Gunung Kawi, pemberontakan Raja Rajasa terhadap Raja Kertajaya di Kediri pada tahun 1222 berakhir dengan kemenangan Tumapel.
Berikutnya, berupa percandian Raja Rajasa di Kagenengan pada tahun 1227 dan Raja Rajasa menjadi leluhur raja-raja di Singasari dan di Majapahit.
Uraian pupuh XL yang hanya terdiri dari lima bait atau dua puluh baris itu dalam Pararaton diperluas menjadi enam belas halaman.
Diberi judul Katuturanira Ken Arok. Sesudah itu Pararaton menyajikan uraian tentang raja-raja Singasari dan Majapahit mulai dari Anusapati pada tahun 1227 sampai Sang Mokta ri kadaton pada tahun saka 1400 atau sekitar kurang lebih 1478 Masehi.
Secara garis besar uraian naskah kuno Pararaton dari Raja Rajasa Sang Amurwabhumi memang sejajar sekali, dengan uraian Nagarakretagama pupuh XL sampai XLIX, dengan tambahan fakta sejarah yang masih beredar dalam masyarakat.
Sumber fakta sejarah itu masih dapat diketahui sekadarnya.Pada akhir uraian tentang raja-raja yang bersangkutan selalu dibubuhkan tarikh mangkatnya dan candi makamnya, seperti yang dilakukan penggubah Nagarakretagama.
Urutannya pun hampir mirip. Sesudah uraian tentang Raja Rajasa, menyusul uraian tentang Sang Anusapati.