6 Suku Pedalaman di Indonesia, dari Suku Togutil hingga Punan
loading...
A
A
A
Berdasarkan cara hidupnya, tak heran bila suku Dayak Puan memiliki kemampuan bertahan hidup yang tangguh. Masyarakat suku Dayak Punan sangat mahir dalam berburu, berperang, dan bertahan hidup di hutan.
Suku ini tinggal di hutan Papua Barat dan Selatan, tepatnya di Kabupaten Mappi yang berbatasan dengan Papua Nugini. Mereka mengasingkan diri dari hiruk pikuk dunia luar sehingga kehadirannya sulit ditemukan.
Bahkan, suku yang memiliki populasi 3.000 orang ini baru ditemukan pada 1978 oleh misionaris Belanda. Suku Korowai terkenal membangun rumah pohon setinggi 35–50 meter yang disebut Rumah Tinggi.
Suku pedalaman selanjutnya ini adalah orang rimba yang hidup di hutan Jambi. Suku Anak Dalam hidup nomaden dan tersebar di hutan beberapa kabupaten. Di antaranya Kabupaten Batanghari, Kabupaten Tebo, Kabupaten Bungo, Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Merangin.
Mereka aktif berburu hewan, menangkap ikan, mengambil madu, dan memakan sayur dan buah di hutan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Suku satu ini diketahui tinggal di hulu besar Sungai Kapuas, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat. Suku Punan masih tergolong primitif. Mereka mendiami gua, anak sungai dan lain sebagainya.
Mereka disebut sebagai suku dayak yang paling tangguh dan paling berani mempertahankan hutan. Hukum adat Suku Punan, yaitu adat perkawinan dan bulin (larangan), tercatat dalam warisan budaya tak benda Indonesia pada 2011.
4. Suku Korowai
Suku ini tinggal di hutan Papua Barat dan Selatan, tepatnya di Kabupaten Mappi yang berbatasan dengan Papua Nugini. Mereka mengasingkan diri dari hiruk pikuk dunia luar sehingga kehadirannya sulit ditemukan.
Bahkan, suku yang memiliki populasi 3.000 orang ini baru ditemukan pada 1978 oleh misionaris Belanda. Suku Korowai terkenal membangun rumah pohon setinggi 35–50 meter yang disebut Rumah Tinggi.
5. Suku Anak Dalam
Suku pedalaman selanjutnya ini adalah orang rimba yang hidup di hutan Jambi. Suku Anak Dalam hidup nomaden dan tersebar di hutan beberapa kabupaten. Di antaranya Kabupaten Batanghari, Kabupaten Tebo, Kabupaten Bungo, Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Merangin.
Mereka aktif berburu hewan, menangkap ikan, mengambil madu, dan memakan sayur dan buah di hutan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
6. Suku Punan
Suku satu ini diketahui tinggal di hulu besar Sungai Kapuas, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat. Suku Punan masih tergolong primitif. Mereka mendiami gua, anak sungai dan lain sebagainya.
Mereka disebut sebagai suku dayak yang paling tangguh dan paling berani mempertahankan hutan. Hukum adat Suku Punan, yaitu adat perkawinan dan bulin (larangan), tercatat dalam warisan budaya tak benda Indonesia pada 2011.
(shf)