Legenda Prabu Jayabaya, Raja Kediri Titisan Dewa Wisnu Peramal Sakti dari Abad ke-12

Rabu, 27 Maret 2024 - 06:17 WIB
loading...
A A A
Pahlawan itu dapat diidentifikasikan dengan Raja Jayabaya sendiri. Pada hakikatnya, uraian tentang sajian itu tidak lain kecuali bentuk puitis untuk menyatakan kemenangan yang diperoleh Raja Jayabaya dalam peperangan.

Berkat kemenangan-kemenangan itu, ia disebut pemenang di tiga jagat. Bahwa Kakawin Bharatayudha itu benar dimaksud untuk memperingati perang yang dilakukan oleh Prabu Jayabaya.

Terbukti dari uraian pupuh 52/3 tentang keadaan Pulau Jawa sebelum pemerintahan Prabu Jayabhaya. Dikatakan, Pulau Jawa adalah tanah yang subur makmur, sangat indah tidak ada taranya.

Tetapi, negara itu sedang menderita sedih, karena dirusak oleh orang-orang jahat. Raja yang memerintah tidak mampu menjaganya. Sayang, keindahan yang harum itu telah sirna, seperti hilangnya hutan bunga yang ditinggalkan raja binatang.

Dari uraian itu, jelaslah yang dimaksud dengan raja-raja yang menjaganya ialah raja-raja yang memerintah Panjalu sebelum munculnya Raja Jayabaya. Negara yang dimaksud tidak lain kecuali negara Panjalu. Musuh yang merusaknya ialah para penguasa Janggala.

Mereka itu dipandang sebagai musuh yang harus disirnakan Bhatara Wisnu. Itulah sebabnya Bhatara Wisnu turun dari kahyangan menitis ke dalam tubuh Raja Jayabaya. Berkat penjelmaan Wisnu, Raja Jayabaya berhasil membinasakan musuh.
(ams)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1298 seconds (0.1#10.140)