Kisah Datu Sanggul, Ulama Kalsel Punya Karamah Salat Jumat di Masjidilharam
loading...
A
A
A
Konon Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari lah yang menjadi saksi kepada warga Banjar jika Muhammad Abdussomad setiap Jumat salat di Masjidilharam. Hal ini disampaikan Muhammad Arsyad kepada warga Banjar setelah dia selesai menuntut ilmu di Makkah.
Muhammad Arsyad ingin menemui sahabat sekaligus gurunya di Tatakan, tetapi sayang, setelah sampai di Tatakan, Datu Sanggul sudah berpulang ke Rahmatullah.
Sebelumnya pada waktu itu di Kerajaan Banjar diterapkan Syariat Agama Islam, sehingga diwajibkan bagi warga laki laki yang sudah aqil balik atau sudah dewasa pada hari Jumat untuk melaksanakan salat di masjid. Jika tidak melaksanakan kewajiban tersebut akan didenda.
Karenakan setiap Jumat Abdussomad selalu salat di Masjidilharam maka setiap minggu dia harus membayar denda kepada kerajaan. Karena seringnya membayar denda hingga harta yang tertinggal cuma kuantan dan landai (alat untuk memasak nasi dan sayuran).
Akhirnya setelah didesak oleh istri beliau karena tidak ada lagi barang yang bisa dipakai untuk membayar denda, dia akhirnya berjanji untuk melaksanakan salat Jumat di Masjid kampungnya.
Salah satu karomah Abdussomad yang diberikan Allah SWT kepada dia, adalah di mana saat menceburkan diri ke air sungai untuk berwudhu namun badannya tidak basah kecuali yang wajib wudhu. Yang lainnya seperti baju, sarung dan sajadah tidak basah.
Sejak kejadian itu orang- orang tidak berani lagi macam-macam dengan Abdussomad dan denda tidak diberlakukan lagi terhadapnya.
Adapun penamaan Datu Sanggul salah satu riwayat menceritakan karena ketekunannya dalam mentaati perintah gurunya dalam khalwat khusus yang sama artinya dengan "menyanggul" atau menunggu (turunnya ) ilmu dari Allah SWT.
Muhammad Arsyad ingin menemui sahabat sekaligus gurunya di Tatakan, tetapi sayang, setelah sampai di Tatakan, Datu Sanggul sudah berpulang ke Rahmatullah.
Sebelumnya pada waktu itu di Kerajaan Banjar diterapkan Syariat Agama Islam, sehingga diwajibkan bagi warga laki laki yang sudah aqil balik atau sudah dewasa pada hari Jumat untuk melaksanakan salat di masjid. Jika tidak melaksanakan kewajiban tersebut akan didenda.
Karenakan setiap Jumat Abdussomad selalu salat di Masjidilharam maka setiap minggu dia harus membayar denda kepada kerajaan. Karena seringnya membayar denda hingga harta yang tertinggal cuma kuantan dan landai (alat untuk memasak nasi dan sayuran).
Akhirnya setelah didesak oleh istri beliau karena tidak ada lagi barang yang bisa dipakai untuk membayar denda, dia akhirnya berjanji untuk melaksanakan salat Jumat di Masjid kampungnya.
Salah satu karomah Abdussomad yang diberikan Allah SWT kepada dia, adalah di mana saat menceburkan diri ke air sungai untuk berwudhu namun badannya tidak basah kecuali yang wajib wudhu. Yang lainnya seperti baju, sarung dan sajadah tidak basah.
Sejak kejadian itu orang- orang tidak berani lagi macam-macam dengan Abdussomad dan denda tidak diberlakukan lagi terhadapnya.
Adapun penamaan Datu Sanggul salah satu riwayat menceritakan karena ketekunannya dalam mentaati perintah gurunya dalam khalwat khusus yang sama artinya dengan "menyanggul" atau menunggu (turunnya ) ilmu dari Allah SWT.