Kisah Datu Sanggul, Ulama Kalsel Punya Karamah Salat Jumat di Masjidilharam

Kamis, 14 Maret 2024 - 09:24 WIB
loading...
A A A
Ada juga yang mengatakan dia sering menyanggul (bahasa lokal) atau menghadang pasukan tentara Belanda di perbatasan Kampung Muning, sehingga tentara Belanda pun kocar-kacir dibuatnya.

Versi lainnya lagi menyebutkan, gelar Datu Sanggul itu diberikan karena kegemaran dia menyanggul (berburu) binatang rusa dengan menggunakan sumpit. Ada juga yang mengatakan rambutnya yang panjang dan selalu disanggul (digelung).

Datu Sanggul juga dikenal pula sebagai Datu Muning yang aktif berdakwah di daerah bagian selatan Banjarmasin (Rantau dan sekitarnya). Dia giat mengusahakan/memberi tiang-tiang kayu besi bagi orang-orang yang mendirikan masjid.

Sehingga pokok kayu ulin besar bekas tebangan Datu Sanggul di Kampung Pungguh (Kabupaten Barito Utara) dan pancangan tiang ulin di pedalaman Kampung Dayak Batung (Kabupaten Hulu Sungai Selatan).

Salah satu karya spektakulernya yang masih dikenang hingga kini adalah membuat tatalan atau tatakan kayu menjadi soko guru masjid Desa Tatakan, sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Sunan Kalijaga ketika membuat soko guru dari tatalan kayu untuk Masjid Demak.
(ams)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2076 seconds (0.1#10.140)