Langgar Aturan PSBB Transisi, Hotel Shangri-la Direkomendasikan Dikenakan Sanksi
loading...

Dinas Parekraf DKI Jakarta merekomendasikan penyeglan serta pemberian denda terhadap Hotel Shangri-la, Jakarta Pusat.Foto/SINDOphoto/Ilustrasi.dok
A
A
A
JAKARTA - Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta merekomendasikan penyegelan serta pemberian denda terhadap Hotel Shangri-la, Jakarta Pusat. Pasalnya, berdasarkan hasil sidak manajemen hotel nekat membuka bar dan menggelar live music di tengah masa PSBB transisi .
Kepala Bidang Industri Pariwisata Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, Bambang Ismadi mengatakan, berdasarkan laporan masyarakat perihal pelanggaran PSBB transisi yang dilakukan Hotel Shangri-la, pihaknya melakukan sidak pada Sabtu 8 Agustus 2020 lalu. Disana, pihaknya bersama Satpol PP DKI menemukan adanya penjualan minuman beralkohol di bar dan menggelar live music.
Hal itu jelas melanggar Peraturan Gubernur (Pergub) 51 Tahun 2020 tentang PSBB transisi menuju kebiasan baru. Dimana bar, karaoke, live music, tempat fitness, bowling dan sebagainya belum diizinkan beroperasi. "Kami sudah mengusulkan kepada Satpol PP agar Hotel Shangri-la disegel dan diberikan denda," kata Bambang kepada wartawan, Jumat (14/8/2020).
Bambang menjelaskan, rekomendasi penyegelan dan denda yang dikeluarkan oleh Dinas Parekraf DKI Jakarta kepada Satpol PP DKI Jakarta pada Rabu, 12 Agustus 2020. Selain memberikan rekomendasi, laniut Bambang pihaknya juga melayangkan surat peringatan satu (SP-1) kepada pengelola Hotel Shangri-La Jakarta. (Baca: Kasus Positif Covid-19 Tinggi, Bima Arya: Mohon Tidak Rayakan HUT RI)
"Kami hanya mengeluarkan surat peringatan saja, tahap selanjutnya kami serahkan kepada Satpol PP. Termasuk besaran dendanya," pungkasnya.
Kepala Bidang Industri Pariwisata Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, Bambang Ismadi mengatakan, berdasarkan laporan masyarakat perihal pelanggaran PSBB transisi yang dilakukan Hotel Shangri-la, pihaknya melakukan sidak pada Sabtu 8 Agustus 2020 lalu. Disana, pihaknya bersama Satpol PP DKI menemukan adanya penjualan minuman beralkohol di bar dan menggelar live music.
Hal itu jelas melanggar Peraturan Gubernur (Pergub) 51 Tahun 2020 tentang PSBB transisi menuju kebiasan baru. Dimana bar, karaoke, live music, tempat fitness, bowling dan sebagainya belum diizinkan beroperasi. "Kami sudah mengusulkan kepada Satpol PP agar Hotel Shangri-la disegel dan diberikan denda," kata Bambang kepada wartawan, Jumat (14/8/2020).
Bambang menjelaskan, rekomendasi penyegelan dan denda yang dikeluarkan oleh Dinas Parekraf DKI Jakarta kepada Satpol PP DKI Jakarta pada Rabu, 12 Agustus 2020. Selain memberikan rekomendasi, laniut Bambang pihaknya juga melayangkan surat peringatan satu (SP-1) kepada pengelola Hotel Shangri-La Jakarta. (Baca: Kasus Positif Covid-19 Tinggi, Bima Arya: Mohon Tidak Rayakan HUT RI)
"Kami hanya mengeluarkan surat peringatan saja, tahap selanjutnya kami serahkan kepada Satpol PP. Termasuk besaran dendanya," pungkasnya.
(hab)