Awal 2025, Inflasi Jakarta Lebih Terkendali lewat Sinergi TPID

Selasa, 04 Februari 2025 - 14:01 WIB
loading...
Awal 2025, Inflasi Jakarta...
Kenaikan inflasi di Jakarta lebih terkendali tidak terlepas dari hasil sinergi, kolaborasi, serta koordinasi yang baik dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DKI Jakarta. Foto: Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Jakarta mencatatkan deflasi awal tahun 2025 dengan persentase 1,50 (mtm). Catatan ini jauh lebih baik dibandingkan akhir tahun 2024 sebesar 0,37 persen.

Kepala Kantor Perwakilan BI Jakarta Arlyana Abubakar mencatatkan deflasi awal tahun 2025 bersumber dari kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, kelompok transportasi, kelompok informasi, komunikasi, serta jasa keuangan.

Sementara, kelompok seperti makanan, minuman, tembakau, kelompok perawatan pribadi, dan jasa lainnya mencatatkan inflasi. Dengan perkembangan tersebut, inflasi Jakarta pada Januari 2025 tetap terkendali yakni 0,14 persen (yoy) atau lebih rendah dibandingkan inflasi nasional (0,76 persen: yoy).

“Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga mencatat deflasi sebesar -9,20 persen (mtm), lebih rendah dibandingkan bulan lalu (-0,01 persen; mtm),” ujarnya, Selasa (4/2/2025).

Deflasi pada kelompok tersebut utamanya disebabkan kebijakan insentif diskon 50 persen untuk listrik di bawah 2.200 VA yang berlaku pada Januari-Februari 2025.

Meskipun demikian, terdapat komoditas pada kelompok tersebut yang mengalami inflasi yakni sewa rumah seiring dengan pola siklikal terkait penyesuaian tarif sewa rumah di awal tahun.

Menurut Arlyana, kenaikan inflasi ini lebih terkendali tidak terlepas dari hasil sinergi, kolaborasi, serta koordinasi yang baik dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DKI Jakarta.

“Selama Januari 2025, TPID Jakarta telah melakukan berbagai kegiatan dalam rangka pengendalian inflasi antara lain penyelenggaraan program pasar murah, pangan bersubsidi, dan SPHP sepanjang Januari 2025,” katanya.

Pihaknya juga menandatangani MoU contract farming antara Food Station dengan lebih dari 9 mitra Gapoktan dan BUMD di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Termasuk fasilitasi distribusi pangan pada program pasar murah yang diselenggarakan Food Station di berbagai wilayah Jakarta. Kemudian, kegiatan penandatanganan kerja sama antara Pemprov Jakarta dengan Pemprov Jawa Timur tentang Kerja Sama Pembangunan Daerah.

“Kami juga melakukan Capacity Building TPID Provinsi Jakarta dengan tema Sinergi Anggota TPID untuk Ketahanan Pangan, Stabilitas Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif serta Berkelanjutan,” ujar Arlyana.
(jon)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2081 seconds (0.1#10.24)