Atikoh Ganjar Bertemu Pedagang Tempe di Pasar Baru Probolinggo, Dapat Keluhan Harga Kedelai

Jum'at, 26 Januari 2024 - 17:37 WIB
loading...
Atikoh Ganjar Bertemu Pedagang Tempe di Pasar Baru Probolinggo, Dapat Keluhan Harga Kedelai
Para pedagang tempe di Pasar Baru Probolinggo, Jatim curhat kepada istri Capres Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti mengenai ketidakstabilan harga kedelai. Foto/MPI
A A A
PROBOLINGGO - Para pedagang tempe di Pasar Baru Probolinggo, Jawa Timur mengeluhkan ketidakstabilan harga kedelai yang menyebabkan stok tempe berkurang dan membuat harganya naik.

Curhatan para pedagang tempe ini disampaikan langsung kepada istri calon presiden (Capres) 2024 nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti.



Pada momen itu, Atikoh Ganjar didampingi Wasekjen DPP PDI Perjuangan Sadarestuwati, Sekretaris DPD PDI Perjuangan (PDIP) Jatim Sri Untari, Ketua DPC PDIP Probolinggo Nasution, serta sejumlah caleg dari partai-partai pengusung.



“Harga tempenya stabil Bu, karena harga kedelai juga stabil. Tapi kalau harganya lagi turun itu isinya (kualitas) kurang. Kalau harga kedelai naik, tempenya naik juga sekitar Rp15 ribu per-papan,” cuap pedagang bernama Rofik.

Kepada Atikoh Ganjar, Rofik berpesan agar stabilitas harga kedelai bisa terjaga. Sehingga tidak terjadi penurunan kualitas tempe ketika harga kedelai turun.

“Karena memang kita kan masih banyak tergantung pada kedelai untuk olahan dari tempe sama tahu. Sehingga harapannya ke depan bisa tercipta kedaulatan kedelai,” ungkapnya.



Sementara itu, harga bawang merah dan bawang putih di Pasar Baru Probolinggo saat ini berkisar Rp30 ribu-Rp35 ribu. Harga tersebut bagi konsumen, terbilang cukup tinggi harganya di daerah penghasil bawang itu.

Mengenakan kemeja hitam bertuliskan jargon 'Sat-Set' di punggungnya dan kerudung merah, Atikoh Ganjar menanggapi keluh kesah para pedagang.

Menurut Alumnus Fakultas Teknologi Pertanian UGM itu, kedelai menjadi salah satu komoditas penting karena memiliki kandungan gizi yang melimpah.

Masyarakat Indonesia secara umum juga mengkonsumsi olahan kedelai seperti tempe dan tahu.

“Tiap hari masyarakat di Indonesia kan makan tempe, ya, dan ini sudah terbukti secara ilmiah, secara akademis benar-benar superfood. Di mana proteinnya sangat tinggi, lengkap, asam aminonya lengkap sehingga jangan sampai karena ketersediaan bahan bakunya lemah nanti diklaim sama luar negeri jadi produk mereka,” tuturnya.

Atikoh Ganjar mengatakan, terkait keluhan-keluhan di pasar itu Ganjar-Mahfud berkomitmen mengembalikan fungsi Bulog untuk stabilitas pangan Tanah Air sebagai upayanya.

“Lebih mengefektifkan Bulog, koperasi, sehingga dari petani itu langsung ke koperasi, ke Bulog dan tidak terlalu banyak rentetannya. Kalau pun ada paling ke pedagang besar dulu, terus nanti titiknya dua atau tiga jangan sampai sembilan seperti sekarang sehingga ketika sampai di konsumen pasti harganya cukup tinggi,” kata Atikoh Ganjar.

Selama di pasar, Atikoh Ganjar banyak memborong dagangan para pedagang setempat, mulai jajanan pasar, daging ayam, tempe-tahu, telur, sayur-sayuran, bawang merah, bawang putih, jahe, daun bawang, sereh dan lainnya untuk di bawa pulang ataupun dibagikan ke warga.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1820 seconds (0.1#10.140)