Yakin Jadi Ketua Golkar, Lambert Jitmau Minta Pendukung Tenang

Selasa, 11 Agustus 2020 - 05:14 WIB
loading...
Yakin Jadi Ketua Golkar, Lambert Jitmau Minta Pendukung Tenang
Calon Ketua DPD Partai Golkar Papua Barat, Lambert Jitmau, meminta para pendukungnya tetap tenang. Foto/Ist.
A A A
JAKARTA - Polemik penundaan keempat kalinya Muasyawarah Daerah (Musda) III DPD Partai Golkar Papua Barat, kembali terjadi pada Senin (10/8/2020) tanpa alasan yang jelas.

(Baca juga: Tanpa Alasan Jelas, Musda Golkar Papua Barat Kembali Ditunda )

Diduga sarat dengan banyaknya kepentingan untuk menjegal kemenangan calon kuat Lambert Jitmau yang maju sebagai calon ketua dalam Musda kali ini.

Sejumlah analisa pun muncul dimana penundaan ini terjadi karena Lambert Jitmau, di atas kertas dipastikan menang dalam pemilihan Ketua DPD Partai Golkar Papua Barat tersebut.

Dua calon yang maju dalam perhelatan kali ini adalah Lambert Jitmau yang juga merupakan Ketua DPD II Partai Golkar Kota Sorong, dan Mozes Rudy Timisela, Mantan Ketua DPD I Partai Golkar Papua Barat.

Walaupun surat penundaan Musda III DPD Partai Golkar Papua Barat, dari tanggal 8-10 Agustus 2020, ke 15-16 Agustus 2020 telah dikeluarkan oleh Pimpinan DPP Partai Golkar , namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat calon kandidat Lamberth Jitmau untuk bertarung dalam pemilihan ketua tersebut.

(Baca juga: Angin Kencang dan Hujan Lebat Datang Bersama Awan Mirip Tsunami )

Lamberth Jitmau mengatakan, terkait dengan adanya penundaan tersebut, dirinya bersama seluruh pendukung tetap menaati keputusan dan kewenangan dari DPP Partai Golkar.

"Ini merupakan keputusan dan kewenangan dari DPP Partai Golkar , sehingga kita yang berada di bawah DPP Partai Golkar harus mengikuti putusan tersebut. Saya dan Pak Bernard Sagrim serta seluruh pendukung tetap akan mengikuti keputusan DPP Partai Golkar , namun kami juga akan meminta kepada DPP Partai Golkar agar penundaan Musda ini jangan ditanggal 15-16 Agustus 2020 tetapi kalau boleh di tanggal 12-13 Agustus, karena kami berdua akan menjalankan kegiatan kenegaraan yakni upacara Detik-detik Proklamasi pada 17 Agustus 2020 nanti," ujar Lamberth Jitmau, di Jakarta, Senin (10/8/2020).

Lambert juga telah meminta kepada seluruh pendukungnya untuk tidak terprovokasi dengan seluruh provokasi dan opini-opini sesat yang akan meruntuhkan wibawa kader Partai Golkar . Dirinya optimis dapat memenangkan pertarungan ini. "Saya optimis akan memenangkan pertarungan ini. Mohon doa yah," ungkap Lambert singkat.

Sementara itu, dari informasi yang didapatkan SINDOnews, penundaan Musda III DPD Partai Golkar Papua Barat berdasarkan Surat DPP Partai Golkar No. B-327/GOLKAR/VIII/2020 tertanggal 10 Agustus 2020 tentang penundaan penetapan waktu Musda III DPD Partai Golkar Provinsi Papua Barat, yang ditandatangani oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar , Airlangga Hartarto, dan Sekjen Lodewijk Partai Golkar, F Paulus.

(Baca juga: 2 Pelaku Perusak 14 ATM Dibekuk Petugas Polda Kalbar )

Surat tersebut dibacakan langsung oleh Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Derk Loupatty, dihadapan seluruh peserta Musda III DPD I Partai Golkar Papua Barat, di Jakarta, Senin (10/8/2020).

Padahal sudah tiga kali, Musda III DPD I Partai Golkar Papua Barat ditunda. DPP Partai Golkar sendiri sebelumnya telah memberi lampu hijau untuk pelaksanaan Musda yang bertempat di Aula DPP Partai Golkar , Slipi, Jakarta Barat.

Dalam surat nomor: B-277/GOLKAR/VIII/2020 tanggal 3 Agustus 2020, DPP memerintahkan kepada DPD Partai Golkar Provinsi Papua Barat untuk, melaksanakan MUSDA pada tanggal 8-10 Agustus di Aula DPP Partai Golkar . Namun kenyataannya pada Senin (10/8/2020) Musda III DPD Golkar Partai Golkar , kembali ditunda tanpa alasan yang jelas.

Dari pantauan SINDOnews.com, 34 DPD Provinsi yang melaksanakan Musda Partai Golkar Papua Barat, menarik perhatian karena mengalami penundaan hingga pemindahan tempat pelaksanaan dari sebelumnya di Manokwari dipindahkan atas DPP ke Jakarta.

(Baca juga: Wali Kota Surabaya Tiadakan Lomba dan Tasyakuran Kemerdekaan )

Pemilihan Ketua DPD Partai Golkar Papua Barat, sebagai agenda utama Musda mengerucut ke dua nama yaitu petahana Mozes Rudi F Timisela, dan Ketua DPD II Partai Golkar Kota Sorong, sekaligus Wali Kota Sorong Lamberthus Jitmau.

Bakal calon ketua yang akrab disapa LJ ini telah berada di Jakarta, bersama para pendukungnya untuk menghadiri Musda. Untuk memantapkan persiapan, LJ tetap menggelar rapat bersama para pendukungnya di Jakarta.

Melihat peta kekuatan kedua kandidat Calon Ketua DPD Partai Golkar Papua Barat, salah seorang kader Golkar, Victor May, yang juga menjabat sebagai Ketua DPD AMPI Provinsi Papua Barat dalam keterangannya usai rapat. Sangat optimis kandidat yang didukungnya (LJ) akan memenangi perebutan kursi Ketua DPD Partai Golkar Papua Barat.

Menurutnya, secara faktual dukungan LJ telah mencapai 12 suara dari total 19 pemegang hak suara atau 60% sehingga telah memenuhi syarat untuk langsung ditetapkan sebagai ketua terpilih dalam musda.

(Baca juga: Nekat Jajakan Diri Saat Pandemi, PSK di Tuban Digaruk Petugas )

Ia mengklaim bahwa kemenangan LJ sudah di depan mata dan saat ini tinggal menghitung hari. Hal ini karena dari 19 suara yang diperebutkan, LJ secara faktual telah mengantongi 12 suara atau 60%.

Jadi kalkulasinya seperti ini, ada 13 suara DPD kabupaten dan kota, satu suara DPD I Partai Golkar , satu Dewan Pertimbangan DPD Partai Golkar , satu suara DPP, satu suara ormas pendiri, satu suara ormas dirikan, dan satu suara organisasi sayap sehingga total 19.

Sembilan kabupaten secara faktual telah menyerahkan dukungan dan secara fisik sah bersama2 pak LJ, ditambah kami ormas didirikan, pendiri, dan dewan pertimbangan.

"Sisanya adalah empat DPD kabupaten yang infonya ada di sebelah (kubu Mozes Rudi F. Timisela), ditambah suara provinsi yang dipegang sendiri bung RT. Ormas sayap kemungkinan draw, sedangkan DPP baru akan menyatakan posisi di arena saat hari H. Jadi praktis suara bung RT cuma empat kabupaten plus satu provinsi," ungkapnya.

(Baca juga: Baru Kenal, Pemuda Banyumas Culik dan Setubuhi Gadis Belia )

Ia mengklaim, walaupun diputar balik bagaimanapun, LJ jauh lebih unggul. Bahkan menurutnya lobby politik yang dilakukan kubu LJ masih bisa menarik satu lagi dukungan, sehingga praktis tersisa kurang dari 30% suara (di luar DPP). Sehingga kata Victor, Mozes Rudi F. Timisela tidak bisa menjadi calon ketua karena dukungan tidak mencapai 30 persen suara.

Terlebih lagi, menurutnya arah kebijakan Ketua Umum DPP Partai Golkar , Airlangga Hartarto saat ini mengedepankan musyawarah mufakat, hal ini terjadi dihampir seluruh musda provinsi disepakati satu calon yang langsung ditetapkan.

"Dengan melihat peta dukungan sudah pasti DPP Partai Golkar akan ke LJ. Jadi pertarungan ini sebenarnya sudah berakhir bahkan sebelum musda dimulai," ujar mantan Ketua DPP Partai Golkar periode 2014-2019 ini.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 2.6966 seconds (0.1#10.140)